Tumor Ganas Pudarkan Harpan Pak Mahdi, Bertahan Berharap Keajaiban, Bantu sekarang!

04 March 2023

Inilah masa tua pelik yang dialami Bapak Mahdi (53 tahun), warga asal Kp.Bantar Beas, Rt.002, Rw.004, Desa Sukasenang, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.Tak terbayang Tumor Ganas yang ia Pikul Terlihat sangat memprihatinkan sekaligus menyeramkan bagi banyak orang.

Namun Pak Mahdi berusaha sabar. Ia memaklumi orang-orang yang meledek keadaan serta penyakitnya itu. Itulah kenapa sejak mengidap Tumor Ganas 1 tahun silam, ia tak pernah lagi keluar rumah dan bergaul dengan teman-teman.

Bukan hanya itu, Anak dan istrinya tega meninggalkan Pak Mahdi tanpa alasan di saat Pak Mahdi Harus Berjuang Melawan Penyakit. Namun Pak Mahdi hanya bisa rela karena ia merasa sudah tidak bisa bekerja untuk menafkahi keluarganya lagi disebabkan penyakit yang ia derita. Sehingga ia saat ini harus berjuang sebatangkara.

Pilu hatinya namun ia tetap tegar menghadapi semua ini. Tak cuma bentuk pundaknya yang seakan memikul beban yang sangat berat, Pak Mahdi juga sudah tak bisa bergerak dengan bebas, kesehariannya hanya bisa ia habiskan di tempat tidur terbaring dengan lesu

Saya hanya bisa pasrah saja pak, mengharap keajaiban dari Allah. Saya ingin sembuh makannya saya berusaha ingin berobat walaupun tak punya uang” lirih Pak Mahdi berurai air mata

Tak banyak yang bisa Pak Mahdi lakukan. Sejak awal menderita semua ini, ia pernah mencoba untuk berobat namun ia tak memiliki uang yang cukup untuk melanjutkan pengobatannya, walaupun biaya pemeriksaan di cover BPJS namun untuk transportasi, akomodasi dan obat-obatan tidak ditanggung BPJS. Akhirnya Ia hanya dirawat seadanya oleh sepupunya yang setia. Mereka hidup berdua dalam segala keterbatasan sembari menanti keajaiban.

Untuk makan, Pak Mahdi mengandalkan pemberian dari Yudi (sepupu Pak Mahdi) mereka sangat bersyukur bila ada orang dermawan atau tetangga yang berbaik hati padanya. Sebab ia hanya mengandalkan usaha sepupunya yang menjadi reseller pakaian online, penghasilanyapun tidak seberapa rata-rata hanya 50rb perhari, kadang saat pembelinya sepi Yudi tidak mendapatkan sepeserpun, apalagi saat ini sakit Pak Mahdi makin parah disamping harus berjualan online ia harus merawat Pak Mahdi.

Sahabat, tegakah kamu melihat perjuangan Pak Mahdi yang hidup sebatangkara tanpa pengobatan sama sekali? Bayangkan bila ia adalah ayahmu sendiri, pasti sangat memilukan. Yuk ulurkan tangan dengan bersedekah  untuk patungan buat biaya berobatnya. 

InsyaAllah infak yang sahabat berikan akan sangat berguna bagi pengobatan Pak Mahdi. Aamiin.


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 0

dari target Rp 100.000.000

 
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Campaign telah berakhir/selesai
Salingberbagi.Org
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Tumor Ganas Pudarkan Harpan Pak Mahdi, Bertahan Berharap Keajaiban, Bantu sekarang!

Kesehatan
Dana terkumpul

Rp 0

 
Target: Rp Rp 100.000.000
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Selesai
Campaign telah berakhir/selesai
04 March 2023

Inilah masa tua pelik yang dialami Bapak Mahdi (53 tahun), warga asal Kp.Bantar Beas, Rt.002, Rw.004, Desa Sukasenang, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.Tak terbayang Tumor Ganas yang ia Pikul Terlihat sangat memprihatinkan sekaligus menyeramkan bagi banyak orang.

Namun Pak Mahdi berusaha sabar. Ia memaklumi orang-orang yang meledek keadaan serta penyakitnya itu. Itulah kenapa sejak mengidap Tumor Ganas 1 tahun silam, ia tak pernah lagi keluar rumah dan bergaul dengan teman-teman.

Bukan hanya itu, Anak dan istrinya tega meninggalkan Pak Mahdi tanpa alasan di saat Pak Mahdi Harus Berjuang Melawan Penyakit. Namun Pak Mahdi hanya bisa rela karena ia merasa sudah tidak bisa bekerja untuk menafkahi keluarganya lagi disebabkan penyakit yang ia derita. Sehingga ia saat ini harus berjuang sebatangkara.

Pilu hatinya namun ia tetap tegar menghadapi semua ini. Tak cuma bentuk pundaknya yang seakan memikul beban yang sangat berat, Pak Mahdi juga sudah tak bisa bergerak dengan bebas, kesehariannya hanya bisa ia habiskan di tempat tidur terbaring dengan lesu

Saya hanya bisa pasrah saja pak, mengharap keajaiban dari Allah. Saya ingin sembuh makannya saya berusaha ingin berobat walaupun tak punya uang” lirih Pak Mahdi berurai air mata

Tak banyak yang bisa Pak Mahdi lakukan. Sejak awal menderita semua ini, ia pernah mencoba untuk berobat namun ia tak memiliki uang yang cukup untuk melanjutkan pengobatannya, walaupun biaya pemeriksaan di cover BPJS namun untuk transportasi, akomodasi dan obat-obatan tidak ditanggung BPJS. Akhirnya Ia hanya dirawat seadanya oleh sepupunya yang setia. Mereka hidup berdua dalam segala keterbatasan sembari menanti keajaiban.

Untuk makan, Pak Mahdi mengandalkan pemberian dari Yudi (sepupu Pak Mahdi) mereka sangat bersyukur bila ada orang dermawan atau tetangga yang berbaik hati padanya. Sebab ia hanya mengandalkan usaha sepupunya yang menjadi reseller pakaian online, penghasilanyapun tidak seberapa rata-rata hanya 50rb perhari, kadang saat pembelinya sepi Yudi tidak mendapatkan sepeserpun, apalagi saat ini sakit Pak Mahdi makin parah disamping harus berjualan online ia harus merawat Pak Mahdi.

Sahabat, tegakah kamu melihat perjuangan Pak Mahdi yang hidup sebatangkara tanpa pengobatan sama sekali? Bayangkan bila ia adalah ayahmu sendiri, pasti sangat memilukan. Yuk ulurkan tangan dengan bersedekah  untuk patungan buat biaya berobatnya. 

InsyaAllah infak yang sahabat berikan akan sangat berguna bagi pengobatan Pak Mahdi. Aamiin.



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu:
@toastr_render