Patungan Sumur Wakaf untuk Santri Pelosok Jawa Tengah

24 February 2022

Sulitnya sumber air bersih merupakan kendala utama yang dihadapi apabila musim kemarau datang dan sungai mengering. Sedangkan kebutuhan air yang cukup besar dirasakan oleh banyak pesantren di seluruh Indonesia. Salah satunya Pesantren Darul Arifin yang terletak di Perbukitan Kecamatan Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.

Para santri terpaksa harus menggunakan air dari sungai untuk berwudhu karena kesusahan mendapat air bersih. Mereka menggunakan air dari sungai yang dialirkan melalui paralon yang jaraknya sekitar 350 meter. Debit air yang keluar dari pralon pun tidak selalu lancar tergantung aliran sungai. Pondok Pesantren Darul Arifin bercita-cita membangun sumur agar kebutuhan air bersih dapat terpenuhi. Namun hingga kini niatan baik itu belum terwujud karena terkendala pembiayaan.

Pondok Darul Arifin hingga kini terus fokus menampung anak-anak yatim, prasejahtera dan keluarga kurang mampu dari berbagai desa. Seluruh santri yang mondok di Pesantren ini tidak dipungut biaya apapun. Bahkan beberapa anak-anak ada yang di sekolahkan formal dengan biaya ditanggung pihak Pondok Pesantren.
Meskipun harus menggunakan air sungai, para santri tidak pernah mengeluh dengan keadaannya. Mereka tetap menuntut ilmu agama yang dibimbing oleh ulama di sana.

Bukan hanya untuk kebutuhan berwudhu, mereka juga menggunakan air yang bersumber dari sungai ini untuk mandi, memasak, bahkan untuk mencuci pakaian yang sehari-hari.

“Kami berdoa semoga bisa membangun sumur agar tidak tergantung debit air dari sungai,” ucap salah satu santri Pesantren Darul Arifin.

InsyaAllah Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah sedang berikhtiar untuk membangun Sumur Wakaf bagi para santri. Sehingga kedepannya mereka bisa berwudhu, mandi, mencuci dan memasak menggunakan air bersih yang layak. Pun, warga sekitar yang mengalami krisis air bersih bisa memanfaatkan sumur wakaf ini dengan gratis.

Saad bin Ubadah RA bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air.” (HR. Abu Daud).

Sahabat, jangan biarkan mereka bertahun-tahun menggunakan air sungai dalam melaksanakan aktivitas dan beribadah pada Allah Subhanahu wata'ala. Mari ikut membangun sumur air bersih untuk santri yatim dan kurang mampu di Semarang!


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 0

dari target Rp 55.000.000

 
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Campaign telah berakhir/selesai
ACT Jawa Tengah
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Patungan Sumur Wakaf untuk Santri Pelosok Jawa Tengah Sosial

Dana terkumpul

Rp 0

 
Target: Rp Rp 55.000.000
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Selesai
Campaign telah berakhir/selesai
24 February 2022

Sulitnya sumber air bersih merupakan kendala utama yang dihadapi apabila musim kemarau datang dan sungai mengering. Sedangkan kebutuhan air yang cukup besar dirasakan oleh banyak pesantren di seluruh Indonesia. Salah satunya Pesantren Darul Arifin yang terletak di Perbukitan Kecamatan Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.

Para santri terpaksa harus menggunakan air dari sungai untuk berwudhu karena kesusahan mendapat air bersih. Mereka menggunakan air dari sungai yang dialirkan melalui paralon yang jaraknya sekitar 350 meter. Debit air yang keluar dari pralon pun tidak selalu lancar tergantung aliran sungai. Pondok Pesantren Darul Arifin bercita-cita membangun sumur agar kebutuhan air bersih dapat terpenuhi. Namun hingga kini niatan baik itu belum terwujud karena terkendala pembiayaan.

Pondok Darul Arifin hingga kini terus fokus menampung anak-anak yatim, prasejahtera dan keluarga kurang mampu dari berbagai desa. Seluruh santri yang mondok di Pesantren ini tidak dipungut biaya apapun. Bahkan beberapa anak-anak ada yang di sekolahkan formal dengan biaya ditanggung pihak Pondok Pesantren.
Meskipun harus menggunakan air sungai, para santri tidak pernah mengeluh dengan keadaannya. Mereka tetap menuntut ilmu agama yang dibimbing oleh ulama di sana.

Bukan hanya untuk kebutuhan berwudhu, mereka juga menggunakan air yang bersumber dari sungai ini untuk mandi, memasak, bahkan untuk mencuci pakaian yang sehari-hari.

“Kami berdoa semoga bisa membangun sumur agar tidak tergantung debit air dari sungai,” ucap salah satu santri Pesantren Darul Arifin.

InsyaAllah Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah sedang berikhtiar untuk membangun Sumur Wakaf bagi para santri. Sehingga kedepannya mereka bisa berwudhu, mandi, mencuci dan memasak menggunakan air bersih yang layak. Pun, warga sekitar yang mengalami krisis air bersih bisa memanfaatkan sumur wakaf ini dengan gratis.

Saad bin Ubadah RA bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air.” (HR. Abu Daud).

Sahabat, jangan biarkan mereka bertahun-tahun menggunakan air sungai dalam melaksanakan aktivitas dan beribadah pada Allah Subhanahu wata'ala. Mari ikut membangun sumur air bersih untuk santri yatim dan kurang mampu di Semarang!



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu: