Kenaikan harga kebutuhan pokok yang terus melambung tinggi, membuat beberapa warga pra-sejahtera semakin kesulitan dan terhimpit. Tak hanya itu, sebagian warga bahkan harus bekerja extra dari pagi hingga pagi lagi, jika tak memiliki uang untuk beli kebutuhan pokok. Bayangkan bagaimana mereka bisa menjalankan aktivitas harian, jika kebutuhan pangannya tak terpenuhi.
Nek Dolah (73 Thn) salah satunya yang ikut terdampak saat harga kebutuhan pokok naik. Di usianya yang sudah tak lagi muda, beliau masih harus bekerja keras demi bisa bertahan hidup. Berjalan berpuluh-puluh kilometer untuk sekedar mencari botol bekas yang bisa ia jual untuk ditukar menjadi rupiah.
Sehari-hari nenek mengadu nasib dengan mengambil sampah untuk melawan kerasnya kehidupan. Tak miliki lagi keluarga, beliau hanya bisa tinggal sendiri dengan kondisi rumah yang memprihatinkan.
Garam telah menjadi lauk sehari-hari bagi Nek Dolah demi bisa kembali berenergi, untuk berjalan mencari barang rongsokan. Karena kerap mengkonsumsi garam, kini nenek harus menderita hipertensi dan saat jalan kakinya terpincang-pincang.
#Temanpeduli, sampah plastik di sana tak seperti di perkotaan yang mudah kita temui di jalan-jalan. Tak jarang dalam sehari nenek tak dapat apa-apa, selain rasa lapar dan lelah yang menyerang sekujur badan hingga jatuh lemas dan hampir pingsan.
Kerutan di wajah nene menandakan betapa nenek membutuhkan kepedulian dari temanpeduli. Butuh Kepedulian dari #Temanpeduli, untuk sebentar saja kita menjadi anak nek dolah, dan para lansia sebatang kara lainnya, mereka butuh kasih sayang kita.
Kepedulian #Temanpeduli jika dana mencukupi insyaAllah akan disalurkan dalam bentuk kebutuhan sembako dan kebutuhan darurat lainnya untuk nek dolah dan para lansia sebatang kara lainnya, yang memiliki kondisi serupa.
Yuk kita sayangi mereka layaknya kita menginginkan masa tua bahagia.
Klik “DONASI SEKARANG”. Masukkan nominal donasi. Pilih metode pembayaran dan lakukan transfer. Dapatkan laporan donasi melalui email/aplikasi Ayobantu.com
dari target Rp 10.000.000
Kenaikan harga kebutuhan pokok yang terus melambung tinggi, membuat beberapa warga pra-sejahtera semakin kesulitan dan terhimpit. Tak hanya itu, sebagian warga bahkan harus bekerja extra dari pagi hingga pagi lagi, jika tak memiliki uang untuk beli kebutuhan pokok. Bayangkan bagaimana mereka bisa menjalankan aktivitas harian, jika kebutuhan pangannya tak terpenuhi.
Nek Dolah (73 Thn) salah satunya yang ikut terdampak saat harga kebutuhan pokok naik. Di usianya yang sudah tak lagi muda, beliau masih harus bekerja keras demi bisa bertahan hidup. Berjalan berpuluh-puluh kilometer untuk sekedar mencari botol bekas yang bisa ia jual untuk ditukar menjadi rupiah.
Sehari-hari nenek mengadu nasib dengan mengambil sampah untuk melawan kerasnya kehidupan. Tak miliki lagi keluarga, beliau hanya bisa tinggal sendiri dengan kondisi rumah yang memprihatinkan.
Garam telah menjadi lauk sehari-hari bagi Nek Dolah demi bisa kembali berenergi, untuk berjalan mencari barang rongsokan. Karena kerap mengkonsumsi garam, kini nenek harus menderita hipertensi dan saat jalan kakinya terpincang-pincang.
#Temanpeduli, sampah plastik di sana tak seperti di perkotaan yang mudah kita temui di jalan-jalan. Tak jarang dalam sehari nenek tak dapat apa-apa, selain rasa lapar dan lelah yang menyerang sekujur badan hingga jatuh lemas dan hampir pingsan.
Kerutan di wajah nene menandakan betapa nenek membutuhkan kepedulian dari temanpeduli. Butuh Kepedulian dari #Temanpeduli, untuk sebentar saja kita menjadi anak nek dolah, dan para lansia sebatang kara lainnya, mereka butuh kasih sayang kita.
Kepedulian #Temanpeduli jika dana mencukupi insyaAllah akan disalurkan dalam bentuk kebutuhan sembako dan kebutuhan darurat lainnya untuk nek dolah dan para lansia sebatang kara lainnya, yang memiliki kondisi serupa.
Yuk kita sayangi mereka layaknya kita menginginkan masa tua bahagia.
Klik “DONASI SEKARANG”. Masukkan nominal donasi. Pilih metode pembayaran dan lakukan transfer. Dapatkan laporan donasi melalui email/aplikasi Ayobantu.com
Bagikan tautan ke media sosial