Assalamualaikum wr.wb
Sahabat SAPA dan seluruh #orangbaik dimanapun berada semoga kita semua dalam keadaan sehat, dimudahkan rezekinya serta berada dalam lindungan sang maha pencipta alam semesta, Aamiin YRA.
Sahabat SAPA serta seluruh #orangbaik, kali ini team Relawan Sapa Tasikmalaya melakukan kunjungan kewilayah kota Tasikmalaya untuk melihat secara langsung kondisi dari Dicky Oktaviana berumur 26 tahun yang mengalami other specified paralytic syndromes
Awal mulanya saat ia tinggal dirumah neneknya tepatnya di kabupaten garut waktu itu berumur 6 tahun, dicky sempat bercerita terjatuh disalah satu pohon dan tepat mengenai patatnya namun saat itu tidak langsung diperiksa ke rumah sakit akibat kurang biaya serta jarak rumah sakit dari rumahnya sangatlah jauh.
Ketika menginjak umur 8 tahun ditabrak pengendara motor saat bermain disekitaran rumahnya yang berada di kota tasikmalaya, saat itu baru seminggu habis lebaran dan tidak diperiksa ke Rumah sakit karena masih cuti lebaran, selang beberapa bulan banyak perubahan yang dilihat oleh keluarga seperti badan bungkuk, dipunggung ada seperti benjolan tulang dan kaki sebelah kiri tidak bisa digerakan sehingga kalau berjalan selalu berpegangan pada dinding rumah .
Pada bulan selanjutnya diperiksa ke RSUD tasikmalaya dikarenakan kondisinya makin parah, setelah diperiksa beberapa bulan dokter menyarankan untuk melakukan rongsen ke RS Bromios kota bandung karena waktu itu alat di RSUD tidak memadai, setelah melakukan serangkayan proses hasilnyapun keluar dan terlihat tulang punggung bengkok. Kemudian hasil tersebut dibawa ke dokter yang berada di RSUD tasikmalaya untuk diperiksa lebih lanjut
“ ini kalau tidak ditindaklanjut akan mengakibatkan mati rasa, seperti BAB dan BAK akan langsung keluar sendiri serta kaki akan mati rasa “ ujar dokter hal itu sontak membuat keluarga syok mendengarnya.
Selang beberapa minggu keluar surat rujukan ke bagian ortopedi di RS Hasan Sadikin dan langsung di rawat inap setelah melakukan serangkaian pemeriksaan langsung di tindak operasi untuk pemasangan pen dipunggung dikrenakan tulang bengkok kearah kanan dan ada beberapa ruas tulang yang sudah remuk.
Selama dipasang pen masih melanjutkan kontrol di RSUD tasikmalaya sampai 1 tahun lamanya
Setelah satu tahun dilakukan operasi kembali untuk pengangkatan pen karena pen yang dipasang Cuma bertahan sampai 2 tahun. Dan dilanjut rawat jalan kembali di RSUD tasikmalaya.
Dokter menyarankan untuk dipasang pen kembali namun pihak keluarga tidak bisa menyanggupi dikarenakan harganya yang sangat mahal dan sekarang sudah berhenti berobat dikarenkan kurang biaya, dilanjutkan untuk menjalani pengobatan tradisional namun tidak hasil kearah yang lebih baik malahan semakin parah.
Pekerjaan dicky sehari hari sebagai penjual ikan hias serta menjadi relawan di kabupaten tasikmalaya yang mana penghasilannya tidak menentu dikarenakan tidak setiap hari ada pembeli ikan, sehari hanya mendapat Rp 45.000 sampai Rp 60.000 itupun kalau ada yang membeli ikan hiasnya.
keluhan untuk beraktivitas sehari hari tidak bisa berdiri terlalu lama dan kaki terasa lemas terkadang suka bergemetar ketika berdiri lama , setelah melakukan operasi alhamdulilah kaki mulai bisa merasakan nyeri ketika dicubit namun belum bisa digerakan.
Perjuangan untuk bisa sampai tahap ini sangatlah berat dikarenkan biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit sampai sampai harus berhutang kesana kemari sampai pernah meminjam ke bank.
“ kalau di itung itung sudah tidak teritung untuk biaya selama di rumah sakit terbelum juga pengeluaran untuk kebutuhan sehari hari selama 2 tahun “ ujar sang nenek yang setia merawat.
Untuk itu besar harapan kami agar seluruh #orangbaik dapat terus membantu pengobatan Dicky hingga sembuh. mari bantu kami dengan cara :
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius Pay, Link Aja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, saudara-saudara juga bisa ikut serta membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang turut menemani perjuangan kami.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
dari target Rp 57.000.000
Assalamualaikum wr.wb
Sahabat SAPA dan seluruh #orangbaik dimanapun berada semoga kita semua dalam keadaan sehat, dimudahkan rezekinya serta berada dalam lindungan sang maha pencipta alam semesta, Aamiin YRA.
Sahabat SAPA serta seluruh #orangbaik, kali ini team Relawan Sapa Tasikmalaya melakukan kunjungan kewilayah kota Tasikmalaya untuk melihat secara langsung kondisi dari Dicky Oktaviana berumur 26 tahun yang mengalami other specified paralytic syndromes
Awal mulanya saat ia tinggal dirumah neneknya tepatnya di kabupaten garut waktu itu berumur 6 tahun, dicky sempat bercerita terjatuh disalah satu pohon dan tepat mengenai patatnya namun saat itu tidak langsung diperiksa ke rumah sakit akibat kurang biaya serta jarak rumah sakit dari rumahnya sangatlah jauh.
Ketika menginjak umur 8 tahun ditabrak pengendara motor saat bermain disekitaran rumahnya yang berada di kota tasikmalaya, saat itu baru seminggu habis lebaran dan tidak diperiksa ke Rumah sakit karena masih cuti lebaran, selang beberapa bulan banyak perubahan yang dilihat oleh keluarga seperti badan bungkuk, dipunggung ada seperti benjolan tulang dan kaki sebelah kiri tidak bisa digerakan sehingga kalau berjalan selalu berpegangan pada dinding rumah .
Pada bulan selanjutnya diperiksa ke RSUD tasikmalaya dikarenakan kondisinya makin parah, setelah diperiksa beberapa bulan dokter menyarankan untuk melakukan rongsen ke RS Bromios kota bandung karena waktu itu alat di RSUD tidak memadai, setelah melakukan serangkayan proses hasilnyapun keluar dan terlihat tulang punggung bengkok. Kemudian hasil tersebut dibawa ke dokter yang berada di RSUD tasikmalaya untuk diperiksa lebih lanjut
“ ini kalau tidak ditindaklanjut akan mengakibatkan mati rasa, seperti BAB dan BAK akan langsung keluar sendiri serta kaki akan mati rasa “ ujar dokter hal itu sontak membuat keluarga syok mendengarnya.
Selang beberapa minggu keluar surat rujukan ke bagian ortopedi di RS Hasan Sadikin dan langsung di rawat inap setelah melakukan serangkaian pemeriksaan langsung di tindak operasi untuk pemasangan pen dipunggung dikrenakan tulang bengkok kearah kanan dan ada beberapa ruas tulang yang sudah remuk.
Selama dipasang pen masih melanjutkan kontrol di RSUD tasikmalaya sampai 1 tahun lamanya
Setelah satu tahun dilakukan operasi kembali untuk pengangkatan pen karena pen yang dipasang Cuma bertahan sampai 2 tahun. Dan dilanjut rawat jalan kembali di RSUD tasikmalaya.
Dokter menyarankan untuk dipasang pen kembali namun pihak keluarga tidak bisa menyanggupi dikarenakan harganya yang sangat mahal dan sekarang sudah berhenti berobat dikarenkan kurang biaya, dilanjutkan untuk menjalani pengobatan tradisional namun tidak hasil kearah yang lebih baik malahan semakin parah.
Pekerjaan dicky sehari hari sebagai penjual ikan hias serta menjadi relawan di kabupaten tasikmalaya yang mana penghasilannya tidak menentu dikarenakan tidak setiap hari ada pembeli ikan, sehari hanya mendapat Rp 45.000 sampai Rp 60.000 itupun kalau ada yang membeli ikan hiasnya.
keluhan untuk beraktivitas sehari hari tidak bisa berdiri terlalu lama dan kaki terasa lemas terkadang suka bergemetar ketika berdiri lama , setelah melakukan operasi alhamdulilah kaki mulai bisa merasakan nyeri ketika dicubit namun belum bisa digerakan.
Perjuangan untuk bisa sampai tahap ini sangatlah berat dikarenkan biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit sampai sampai harus berhutang kesana kemari sampai pernah meminjam ke bank.
“ kalau di itung itung sudah tidak teritung untuk biaya selama di rumah sakit terbelum juga pengeluaran untuk kebutuhan sehari hari selama 2 tahun “ ujar sang nenek yang setia merawat.
Untuk itu besar harapan kami agar seluruh #orangbaik dapat terus membantu pengobatan Dicky hingga sembuh. mari bantu kami dengan cara :
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius Pay, Link Aja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, saudara-saudara juga bisa ikut serta membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang turut menemani perjuangan kami.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Bagikan tautan ke media sosial