RSUP Sardjito merupakan rumah sakit rujukan bagi pasien kanker anak dari luar Yogyakarta. Jumlah pasien kanker anak kian meningkat dan mayoritas adalah pasien BPJS kelas 3 dari luar Yogyakarta. Protokol pengobatan kanker yang cukup panjang membuat pihak keluarga harus bolak-balik ke RS untuk menjalani kemoterapi. Hal ini tentu sangatlah berat bagi keluarga pasien, mengingat tidak ada tempat tinggal selama di Yogyakarta. Jangankan untuk menyewa kos bulanan, untuk kebutuhan sehari-hari selama rawat inap sangatlah pas-pasan.
Kehadiran rumah singgah sangatlah membantu keluarga pasien untuk mendapatkan tempat tinggal gratis. Sejak 2019, kurang lebih 30an pasien secara bergantian pernah menginap dirumah singgah jagoan. Tak hanya tempat tinggal gratis, kami memfasilitasi kebutuhan pokok dan transportasi online untuk pasien berobat.
Sejak secara resmi rumah singgah berbentuk Yayasan, pasien-pasien dampingan kami mengeluhkan jarak rumah singgah yang cukup jauh ke RS Sardjito. Pertimbangan paling utama yaitu ketika kondisi pasien emergency, dengan jarak cukup jauh sangatlah riskan. Hal ini membuat pasien memilih untuk tidak tinggal di rumah singgah dahulu dan akhirnya kembali ke rumah di daerah.
Kami berkeinginan untuk mendapatkan rumah kontrakan baru yang berjarak dekat dengan RS Sardjito, namun mengingat kawasan disana berdekatan dengan beberapa universitas, harga sewa cukup mahal. Padahal besar harapan agar pasien-pasien dampingan kami bisa tinggal dirumah singgah, sehingga pasien bisa beristirahat sementara dengan maksimal.
Akhir Juli besok merupakan masa terakhir sewa rumah yang kami punya saat ini. Kami khawatir ketidaksiapan dana untuk pindah ke tempat yang lebih baik, membuat rumah singgah terancam ditutup. Padahal pasien sangat menantikan rumah singgah baru yang berdekatan dengan RS Sardjito.
Mari bantu berikan tempat istirahat yang layak dan nyaman bagi pasien kanker anak yang berobat di RSUP Sadjito Yogyakarta
dari target ∞ tidak terbatas
RSUP Sardjito merupakan rumah sakit rujukan bagi pasien kanker anak dari luar Yogyakarta. Jumlah pasien kanker anak kian meningkat dan mayoritas adalah pasien BPJS kelas 3 dari luar Yogyakarta. Protokol pengobatan kanker yang cukup panjang membuat pihak keluarga harus bolak-balik ke RS untuk menjalani kemoterapi. Hal ini tentu sangatlah berat bagi keluarga pasien, mengingat tidak ada tempat tinggal selama di Yogyakarta. Jangankan untuk menyewa kos bulanan, untuk kebutuhan sehari-hari selama rawat inap sangatlah pas-pasan.
Kehadiran rumah singgah sangatlah membantu keluarga pasien untuk mendapatkan tempat tinggal gratis. Sejak 2019, kurang lebih 30an pasien secara bergantian pernah menginap dirumah singgah jagoan. Tak hanya tempat tinggal gratis, kami memfasilitasi kebutuhan pokok dan transportasi online untuk pasien berobat.
Sejak secara resmi rumah singgah berbentuk Yayasan, pasien-pasien dampingan kami mengeluhkan jarak rumah singgah yang cukup jauh ke RS Sardjito. Pertimbangan paling utama yaitu ketika kondisi pasien emergency, dengan jarak cukup jauh sangatlah riskan. Hal ini membuat pasien memilih untuk tidak tinggal di rumah singgah dahulu dan akhirnya kembali ke rumah di daerah.
Kami berkeinginan untuk mendapatkan rumah kontrakan baru yang berjarak dekat dengan RS Sardjito, namun mengingat kawasan disana berdekatan dengan beberapa universitas, harga sewa cukup mahal. Padahal besar harapan agar pasien-pasien dampingan kami bisa tinggal dirumah singgah, sehingga pasien bisa beristirahat sementara dengan maksimal.
Akhir Juli besok merupakan masa terakhir sewa rumah yang kami punya saat ini. Kami khawatir ketidaksiapan dana untuk pindah ke tempat yang lebih baik, membuat rumah singgah terancam ditutup. Padahal pasien sangat menantikan rumah singgah baru yang berdekatan dengan RS Sardjito.
Mari bantu berikan tempat istirahat yang layak dan nyaman bagi pasien kanker anak yang berobat di RSUP Sadjito Yogyakarta
Bagikan tautan ke media sosial