Hari ini, bumi kita sedang berubah. Hutan menyusut, pesisir rusak, dan keanekaragaman hayati yang seharusnya kita wariskan justru perlahan menghilang. Ironisnya, banyak kerusakan terjadi atas nama “pembangunan hijau”, seolah label tersebut cukup untuk membenarkan hilangnya alam yang tak tergantikan.
Indonesia adalah rumah bagi kekayaan hayati dunia. Namun, di tempat seperti Raja Ampat, surga biodiversitas yang diakui UNESCO, aktivitas yang diklaim mendukung transisi energi tetap meninggalkan luka pada hutan dan pesisir. Ini menjadi pengingat pahit bahwa tidak semua yang tampak hijau benar-benar menjaga kehidupan.
Melalui UI Biology Festival 14th, kami mengajak semua orang untuk berhenti sejenak dan bertanya: Apakah yang kita sebut “berkelanjutan” benar-benar melindungi bumi dan manusia?
Dengan tema “Redefine Green, Redesign the Future”, kami percaya bahwa perubahan besar selalu dimulai dari kesadaran yang lahir dari pendidikan. Karena itulah, campaign donasi ini kami dedikasikan untuk mendukung pendidikan iklim yang membumi, inklusif, dan mampu menggerakkan aksi nyata.
Seluruh donasi akan disalurkan kepada Yayasan Green Welfare Indonesia, organisasi yang sejak 2020 telah memberdayakan pemuda Indonesia untuk memahami krisis iklim secara langsung dan menciptakan solusi yang relevan bagi komunitas mereka. Melalui pendekatan yang menghubungkan lingkungan, pertanian, dan kesejahteraan sosial, Green Welfare Indonesia menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya peduli, tetapi juga berani bertindak.
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk menyelenggarakan program pendidikan iklim yang mendorong perubahan perilaku dan aksi lingkungan oleh pemuda Indonesia—yang kelak akan mewarisi bumi ini.
Setiap donasi adalah harapan.
Harapan bahwa hutan masih bisa bernapas.
Harapan bahwa laut tetap hidup.
Harapan bahwa generasi mendatang tidak hanya mewarisi cerita tentang alam, tetapi juga alam itu sendiri.
Mari bersama mendefinisikan ulang makna “hijau” dan merancang masa depan yang layak untuk ditinggali.
Hari ini, bumi kita sedang berubah. Hutan menyusut, pesisir rusak, dan keanekaragaman hayati yang seharusnya kita wariskan justru perlahan menghilang. Ironisnya, banyak kerusakan terjadi atas nama “pembangunan hijau”, seolah label tersebut cukup untuk membenarkan hilangnya alam yang tak tergantikan.
Indonesia adalah rumah bagi kekayaan hayati dunia. Namun, di tempat seperti Raja Ampat, surga biodiversitas yang diakui UNESCO, aktivitas yang diklaim mendukung transisi energi tetap meninggalkan luka pada hutan dan pesisir. Ini menjadi pengingat pahit bahwa tidak semua yang tampak hijau benar-benar menjaga kehidupan.
Melalui UI Biology Festival 14th, kami mengajak semua orang untuk berhenti sejenak dan bertanya: Apakah yang kita sebut “berkelanjutan” benar-benar melindungi bumi dan manusia?
Dengan tema “Redefine Green, Redesign the Future”, kami percaya bahwa perubahan besar selalu dimulai dari kesadaran yang lahir dari pendidikan. Karena itulah, campaign donasi ini kami dedikasikan untuk mendukung pendidikan iklim yang membumi, inklusif, dan mampu menggerakkan aksi nyata.
Seluruh donasi akan disalurkan kepada Yayasan Green Welfare Indonesia, organisasi yang sejak 2020 telah memberdayakan pemuda Indonesia untuk memahami krisis iklim secara langsung dan menciptakan solusi yang relevan bagi komunitas mereka. Melalui pendekatan yang menghubungkan lingkungan, pertanian, dan kesejahteraan sosial, Green Welfare Indonesia menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya peduli, tetapi juga berani bertindak.
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk menyelenggarakan program pendidikan iklim yang mendorong perubahan perilaku dan aksi lingkungan oleh pemuda Indonesia—yang kelak akan mewarisi bumi ini.
Setiap donasi adalah harapan.
Harapan bahwa hutan masih bisa bernapas.
Harapan bahwa laut tetap hidup.
Harapan bahwa generasi mendatang tidak hanya mewarisi cerita tentang alam, tetapi juga alam itu sendiri.
Mari bersama mendefinisikan ulang makna “hijau” dan merancang masa depan yang layak untuk ditinggali.
Bagikan tautan ke media sosial