Salam #temanpeduli , Tak terasa sebentar lagi kita akan menyambut Hari Raya Idul Adha 1444 H. Dimana ketika hari raya berlangsung banyak insan yang berlomba-lomba dalam moment kebaikan untuk berqurban dan memotong hewan qurbannya. Kurang dari satu bulan lagi kita akan sampai pada Hari Raya Qurban.
Desa Air Glubi namanya, desa tersebut ada di pesisir kepulauan riau. Keadaan mayoritas masyarakat didesa tersebut berada pada ekonomi rata-rata menengah kebawah (rendah). Karena banyak yang putus sekolah.
Ada sekitar 364 KK masyarakat desa air glubi dan mayoritas hanya menjajaki Sekolah Dasar (SD). Banyak kasus putus sekolah karena keterbatasan ekonomi dan pendapatan membuat mereka kesulitan dalam melajutkan Pendidikan. Rata-rata pendapatan harian mereka hanya mengandalkan hasil tangkapan laut. Terkadang jika air laut sedang pasang mereka terpaksa tak pergi melaut karena khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Terkadang pula para masyarakat yang bekerja sebagai nelayan tersebut, mengeluhkan jika musim ikan sedang tidak bagus, maka hasil dari tangkap sangat minim sekali bahkan terbilang rendah.
Ketika ditanya lebih lanjut oleh tim ASAR Humanity pada salah satu warga tentang daging sebagai salah satu kebutuhan dan sumber protein juga gizi mereka. Jawaban mereka sungguh menyayat hati
“Daging itu mas makanan mewah bagi kita, bisa dibilang kami jarang sekali merasakan enaknya makan daging. Paling itu bisa terjadi satu tahun sekali hanya saat lebaran, dan itupun jika kita mampu untuk membeli dagingnya atau ketika ada yang memberikan daging qurban kepada kami. Tapi sayangnya mas, diwilayah ini bisa dibilang jarang sekali ada qurban. Makanya makan daging bagi kami itu suatu nikmat yang luar biasa bahagianya, mewahlah pokoknya mas” tutur salah satu warga Desa Air Glubi
Kondisi serupa juga dialami oleh para santri dipondok Pesantren Al Mursal salah satunya. Berlokasi di Kec. Tanggeung, Cianjur Selatan. Pesantren ini luput dari pandangan masyarakat luas. Akses masuk yang sempit dan sulit, bangunan yang reyot, serta atap yang bolong.
“Cita- cita para santri cuma mau ada pelaksanaan Qurban di tahun ini. Karena, alhamdulillah sampai saat ini belum pernah melaksanakan penyembelihan hewan qurban di pesantren ini” Ucap Ustadz Bukhori selaku pengurus pondok.
Dengan tempat terpelosok dan sulit untuk didatangi, membuat pondok pesantren tersebut sangat minim mendapatkan perhatian publik. Termasuk momen saat menjelang idul Adha seperti saat ini. Para santri di Pondok Pesantren tersebut tidak pernah mendapatkan daging saat Idul Adha. Setiap tahun saat hari Raya Qurban hanya bisa mengharapkan jika ada orang baik yang mau berbagi daging untuk mereka saat hari Raya Qurban.
#temanpeduli, momentum Idul Adha adalah moment yang selalu ditunggu warga Desa Air Glubi, para santri mursal dan para warga Indonesia lainnya. Bahagianya mereka jika bisa menyantap daging qurban pada Idul Adha nanti.
Hewan qurban yang kamu beli nantinya akan didistribusikan di berbagai wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, mari luaskan manfaat dan ukir senyuman di hari Raya Idul Adha nanti.
Syarat dan Ketentuan :
dari target Rp 50.000.000
Salam #temanpeduli , Tak terasa sebentar lagi kita akan menyambut Hari Raya Idul Adha 1444 H. Dimana ketika hari raya berlangsung banyak insan yang berlomba-lomba dalam moment kebaikan untuk berqurban dan memotong hewan qurbannya. Kurang dari satu bulan lagi kita akan sampai pada Hari Raya Qurban.
Desa Air Glubi namanya, desa tersebut ada di pesisir kepulauan riau. Keadaan mayoritas masyarakat didesa tersebut berada pada ekonomi rata-rata menengah kebawah (rendah). Karena banyak yang putus sekolah.
Ada sekitar 364 KK masyarakat desa air glubi dan mayoritas hanya menjajaki Sekolah Dasar (SD). Banyak kasus putus sekolah karena keterbatasan ekonomi dan pendapatan membuat mereka kesulitan dalam melajutkan Pendidikan. Rata-rata pendapatan harian mereka hanya mengandalkan hasil tangkapan laut. Terkadang jika air laut sedang pasang mereka terpaksa tak pergi melaut karena khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Terkadang pula para masyarakat yang bekerja sebagai nelayan tersebut, mengeluhkan jika musim ikan sedang tidak bagus, maka hasil dari tangkap sangat minim sekali bahkan terbilang rendah.
Ketika ditanya lebih lanjut oleh tim ASAR Humanity pada salah satu warga tentang daging sebagai salah satu kebutuhan dan sumber protein juga gizi mereka. Jawaban mereka sungguh menyayat hati
“Daging itu mas makanan mewah bagi kita, bisa dibilang kami jarang sekali merasakan enaknya makan daging. Paling itu bisa terjadi satu tahun sekali hanya saat lebaran, dan itupun jika kita mampu untuk membeli dagingnya atau ketika ada yang memberikan daging qurban kepada kami. Tapi sayangnya mas, diwilayah ini bisa dibilang jarang sekali ada qurban. Makanya makan daging bagi kami itu suatu nikmat yang luar biasa bahagianya, mewahlah pokoknya mas” tutur salah satu warga Desa Air Glubi
Kondisi serupa juga dialami oleh para santri dipondok Pesantren Al Mursal salah satunya. Berlokasi di Kec. Tanggeung, Cianjur Selatan. Pesantren ini luput dari pandangan masyarakat luas. Akses masuk yang sempit dan sulit, bangunan yang reyot, serta atap yang bolong.
“Cita- cita para santri cuma mau ada pelaksanaan Qurban di tahun ini. Karena, alhamdulillah sampai saat ini belum pernah melaksanakan penyembelihan hewan qurban di pesantren ini” Ucap Ustadz Bukhori selaku pengurus pondok.
Dengan tempat terpelosok dan sulit untuk didatangi, membuat pondok pesantren tersebut sangat minim mendapatkan perhatian publik. Termasuk momen saat menjelang idul Adha seperti saat ini. Para santri di Pondok Pesantren tersebut tidak pernah mendapatkan daging saat Idul Adha. Setiap tahun saat hari Raya Qurban hanya bisa mengharapkan jika ada orang baik yang mau berbagi daging untuk mereka saat hari Raya Qurban.
#temanpeduli, momentum Idul Adha adalah moment yang selalu ditunggu warga Desa Air Glubi, para santri mursal dan para warga Indonesia lainnya. Bahagianya mereka jika bisa menyantap daging qurban pada Idul Adha nanti.
Hewan qurban yang kamu beli nantinya akan didistribusikan di berbagai wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, mari luaskan manfaat dan ukir senyuman di hari Raya Idul Adha nanti.
Syarat dan Ketentuan :
Bagikan tautan ke media sosial