Berkali-kali Ibu Aisah dan anak-anak diperingatkan agar pindah dari lokasi makam. Namun Ibu Aisah hanya bisa menangis. Jangankan untuk pindah dari gubuk semi permanennya, untuk makan sehari-hari pun belum tentu ada.
Bu Aisah berjuang menghidupi 5 anaknya sendirian pasca ditinggal meninggal sang suami. Dua anaknya telah putus sekolah karena ketiadaan biaya. Sementara anak satunya lagi terancam putus sekolah.
Hanya memulung pekerjaan yang bisa Ibu Aisah lakukan. Ia berusaha untuk tidak meminta-minta. Tetap tegak diatas kaki sendiri. Tapi apa daya, beban di pundak terlalu berat untuk dipikul sendirian.
Sahabat, Ibu Aisah dan anak-anaknya berhak mendapatkan hidup yang layak. Oleh karena itu mari kita tunjukkan kepada Ibu Aisah bahwa ia tidak berjuang sendirian. Harapan itu masih ada. Sahabat bisa membersamai perjuangan Ibu Aisah dengan cara meringankan beban mereka dengan berdonasi melalui platform #Ayobantu serta mendoakan kelapangan rezeki bagi Ibu Aisah dan anak-anaknya.
dari target Rp 20.000.000
Berkali-kali Ibu Aisah dan anak-anak diperingatkan agar pindah dari lokasi makam. Namun Ibu Aisah hanya bisa menangis. Jangankan untuk pindah dari gubuk semi permanennya, untuk makan sehari-hari pun belum tentu ada.
Bu Aisah berjuang menghidupi 5 anaknya sendirian pasca ditinggal meninggal sang suami. Dua anaknya telah putus sekolah karena ketiadaan biaya. Sementara anak satunya lagi terancam putus sekolah.
Hanya memulung pekerjaan yang bisa Ibu Aisah lakukan. Ia berusaha untuk tidak meminta-minta. Tetap tegak diatas kaki sendiri. Tapi apa daya, beban di pundak terlalu berat untuk dipikul sendirian.
Sahabat, Ibu Aisah dan anak-anaknya berhak mendapatkan hidup yang layak. Oleh karena itu mari kita tunjukkan kepada Ibu Aisah bahwa ia tidak berjuang sendirian. Harapan itu masih ada. Sahabat bisa membersamai perjuangan Ibu Aisah dengan cara meringankan beban mereka dengan berdonasi melalui platform #Ayobantu serta mendoakan kelapangan rezeki bagi Ibu Aisah dan anak-anaknya.
Bagikan tautan ke media sosial