Perut Membesar dan Hampir Meletus, Bantu Jalaludin Operasi Tumor Ganas Segera!

20 July 2022

Manusia tidak bisa menduga, apa ujian yang Allah SWT berikan padanya. Hanya ikhlas, sabar, dan ikhtiar lah yang menjadi kuncinya. Seperti halnya yang dialami M Jalaluddin (19th), Jalaludin adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan A’Rasim dan ibu Enok Nurjanah, mereka tinggal di kontrakan yang sangat sederhana di Dusun Krajan RT.002/001 Ds. Ciasem Hilir, Kec. Ciasem, Kab. Subang.

Jalaluddin sedang menempuh pendidikan di salah satu pondok pesantren di daerahnya namun karena sakit yang dialami, akhirnya Jalaluddin harus merelakan pendidikannya. Awal mulanya pada pertengahan tahun 2021 ketika Jalaludin libur dari pondok dan sekolahnya, Jalaludin pulang dalam keadaan kurus dan terlihat seperti tidak baik-baik saja, tidak lama kemudian Jalaludin bercerita kepada sang ayah bahwa di perutnya terdapat benjolan. Mengetahui keadaan seperti itu lalu ayah Jalaludin membawanya ke dokter umum untuk diperiksa, dokter menyarankan dibawa ke Rumah Sakit yang lebih besar agar dapat pemeriksaan lebih lanjut.

Lalu jalaludin di rujuk ke RSUD Purwakarta, Tumor Ganas Omentum. Inilah nama penyakit yang dokter voniskan setelah diketahui dari hasil CT-Scan pada waktu itu. Ia tidak mengira, nyeri yang dirasakannya tiap malam di perutnya itu, ternyata awal mula dari perkembangan ganasnya tumor yang bersarang di peruntnya. Dokterpun menyarankan Jalaludin melakukan operasi saat itu juga. Setelah dilakukan operasi, ayahnya merasa lega, tapi tidak lama dari operasi pertama, dalam hitungan hari penyakit Jalaluddin kembali kambuh.

Sakit perut semakin menyiksa, diiringi perutnya yang kian membesar hingga kini dikatakan sebesar bola basket. Parahnya lagi, menurut dokter tumor tersebut akibatnya berpotensi menyebar ke bagian tubuh yang lainya. Ia dianjurkan  segera di bawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk segera di operasi.

 

Bagaikan tersambar petir di siang bolong, Pak Rasyim dan istrinya tidak tahu darimana mereka bisa mendapatkan uang untuk operasi anaknya itu. walaupun biaya penanganan medis Jalaludin ditanggung oleh BPJS namun ada banyak biaya lainnya yang harus mereka keluarkan. Sementara Pak Rasyim pekerjaannya hanya sebagai Pedagang batagor keliling yang penghasilannya tidak menentu 500rb sampai 700rb perbulan. Ibunya seorang ibu rumah tangga, tapi setelah tau Jalaluddin memiliki tumor ibunya menjadi seorang buruh cuci dari rumah ke rumah. Untuk makan sehari-hari saja serba kekurangan.

Obat-obatan yang harus disiapkan. Biaya ongkos pergi ke rumah sakit saja terasa berat bagi Pak Hasyim dan keluarganya. Pasalnya satu kali jalan ke RS Hasan Sadikin habiskan waktu 6-7 jam. Sedihnya, dalam perjalanan itu Jalaludin dibonceng di motor dengan cara tubuhnya diikat dengan gendongan. Karena untuk memakai mobil umum Jalaludin suka tidak tahan dengan lamanya  diperjalanan.

“Saya siap di operasi kak, saya semangat dan saya harus sembuh karena ada orang tua saya yang harus saya bahagiakan di dunia dan di akhirat” lirih Jalaludin dengan harapannya.

Jalaluddin bercita-cita menyelsaikan pendidikan agamanya di pesantren dan ingin menjadi guru agama, agar bisa membantu ekonomi keluarga dan membahagiakan kedua orangtuanya dengan menaik hajikan kedua orang tuanya.

Sementara itu harapan kedua orangtuanya adalah uangya segera terkumpul untuk bisa segera membawa Jalaludin ke RSHS untuk operasi dan Jalaludin sembuh seperti semula dan bisa melanjutkan pendidikannya di pesantren.

Karena jika tidak segera operasi, tumor ganas yang ada di tubuh Jalaludin dikhawatirkan akan terus menyebar ke bagian tubuh lainnya hingga kondisinya semakin parah.

 

Sahabat, siapa yang tidak meringis dan seakan turut merasakan sakit melihat kondisi Jalaludin bercita-cita mulia yang kondisinya memprihatinkan ini? 

 

Yuk, bantu demi kesembuhan adik ini dan berikan masa depan lebih cerah untuk Jalaludin dengan Kirimkan doa untuk kesembuhannya dan juga donasi terbaik yang mampu Sahabat sisihkan.


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 20.000

dari target Rp 100.000.000

 
  • 2
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Campaign telah berakhir/selesai
Salingberbagi.Org
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Perut Membesar dan Hampir Meletus, Bantu Jalaludin Operasi Tumor Ganas Segera! Kesehatan

Dana terkumpul

Rp 20.000

 
Target: Rp Rp 100.000.000
  • 2
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Selesai
Campaign telah berakhir/selesai
20 July 2022

Manusia tidak bisa menduga, apa ujian yang Allah SWT berikan padanya. Hanya ikhlas, sabar, dan ikhtiar lah yang menjadi kuncinya. Seperti halnya yang dialami M Jalaluddin (19th), Jalaludin adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan A’Rasim dan ibu Enok Nurjanah, mereka tinggal di kontrakan yang sangat sederhana di Dusun Krajan RT.002/001 Ds. Ciasem Hilir, Kec. Ciasem, Kab. Subang.

Jalaluddin sedang menempuh pendidikan di salah satu pondok pesantren di daerahnya namun karena sakit yang dialami, akhirnya Jalaluddin harus merelakan pendidikannya. Awal mulanya pada pertengahan tahun 2021 ketika Jalaludin libur dari pondok dan sekolahnya, Jalaludin pulang dalam keadaan kurus dan terlihat seperti tidak baik-baik saja, tidak lama kemudian Jalaludin bercerita kepada sang ayah bahwa di perutnya terdapat benjolan. Mengetahui keadaan seperti itu lalu ayah Jalaludin membawanya ke dokter umum untuk diperiksa, dokter menyarankan dibawa ke Rumah Sakit yang lebih besar agar dapat pemeriksaan lebih lanjut.

Lalu jalaludin di rujuk ke RSUD Purwakarta, Tumor Ganas Omentum. Inilah nama penyakit yang dokter voniskan setelah diketahui dari hasil CT-Scan pada waktu itu. Ia tidak mengira, nyeri yang dirasakannya tiap malam di perutnya itu, ternyata awal mula dari perkembangan ganasnya tumor yang bersarang di peruntnya. Dokterpun menyarankan Jalaludin melakukan operasi saat itu juga. Setelah dilakukan operasi, ayahnya merasa lega, tapi tidak lama dari operasi pertama, dalam hitungan hari penyakit Jalaluddin kembali kambuh.

Sakit perut semakin menyiksa, diiringi perutnya yang kian membesar hingga kini dikatakan sebesar bola basket. Parahnya lagi, menurut dokter tumor tersebut akibatnya berpotensi menyebar ke bagian tubuh yang lainya. Ia dianjurkan  segera di bawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk segera di operasi.

 

Bagaikan tersambar petir di siang bolong, Pak Rasyim dan istrinya tidak tahu darimana mereka bisa mendapatkan uang untuk operasi anaknya itu. walaupun biaya penanganan medis Jalaludin ditanggung oleh BPJS namun ada banyak biaya lainnya yang harus mereka keluarkan. Sementara Pak Rasyim pekerjaannya hanya sebagai Pedagang batagor keliling yang penghasilannya tidak menentu 500rb sampai 700rb perbulan. Ibunya seorang ibu rumah tangga, tapi setelah tau Jalaluddin memiliki tumor ibunya menjadi seorang buruh cuci dari rumah ke rumah. Untuk makan sehari-hari saja serba kekurangan.

Obat-obatan yang harus disiapkan. Biaya ongkos pergi ke rumah sakit saja terasa berat bagi Pak Hasyim dan keluarganya. Pasalnya satu kali jalan ke RS Hasan Sadikin habiskan waktu 6-7 jam. Sedihnya, dalam perjalanan itu Jalaludin dibonceng di motor dengan cara tubuhnya diikat dengan gendongan. Karena untuk memakai mobil umum Jalaludin suka tidak tahan dengan lamanya  diperjalanan.

“Saya siap di operasi kak, saya semangat dan saya harus sembuh karena ada orang tua saya yang harus saya bahagiakan di dunia dan di akhirat” lirih Jalaludin dengan harapannya.

Jalaluddin bercita-cita menyelsaikan pendidikan agamanya di pesantren dan ingin menjadi guru agama, agar bisa membantu ekonomi keluarga dan membahagiakan kedua orangtuanya dengan menaik hajikan kedua orang tuanya.

Sementara itu harapan kedua orangtuanya adalah uangya segera terkumpul untuk bisa segera membawa Jalaludin ke RSHS untuk operasi dan Jalaludin sembuh seperti semula dan bisa melanjutkan pendidikannya di pesantren.

Karena jika tidak segera operasi, tumor ganas yang ada di tubuh Jalaludin dikhawatirkan akan terus menyebar ke bagian tubuh lainnya hingga kondisinya semakin parah.

 

Sahabat, siapa yang tidak meringis dan seakan turut merasakan sakit melihat kondisi Jalaludin bercita-cita mulia yang kondisinya memprihatinkan ini? 

 

Yuk, bantu demi kesembuhan adik ini dan berikan masa depan lebih cerah untuk Jalaludin dengan Kirimkan doa untuk kesembuhannya dan juga donasi terbaik yang mampu Sahabat sisihkan.



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu: