THR RAMADHAN UNTUK GURU NGAJI DI PEDALAMAN
Di sebuah sudut pedalaman Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di Kp. Cijaga Hilir, Desa Baranangsiang, Kec. Cipongkor, seorang guru ngaji bernama Ustadz Odih menjalani hari-harinya dengan penuh keikhlasan. Meski matanya tak lagi mampu melihat dunia, hatinya tetap terang dalam menyebarkan ilmu agama kepada anak-anak desa.
Setiap sore, suara lembutnya menggema di langgar kecil tempatnya mengajar. Dengan sabar, ia membimbing anak-anak membaca Al-Qur’an, mengajarkan mereka doa-doa, dan menanamkan nilai-nilai Islam. Tak ada bayaran yang besar untuknya, bahkan sering kali ia mengajar tanpa imbalan sama sekali. Namun, bagi Ustadz Odih, melihat anak-anak tumbuh menjadi generasi yang paham agama sudah cukup membuat hatinya bahagia.
Di luar waktu mengajar, Ustadz Odih merawat beberapa ekor ayam dan domba di halaman rumah sederhananya. Dari hasil ternak inilah ia memenuhi kebutuhan sehari-hari, meskipun hasilnya tak selalu mencukupi. Apalagi saat Ramadhan tiba, kebutuhan hidup semakin meningkat, sementara penghasilannya tetap terbatas.
Sebagai seorang guru ngaji di pedalaman, Ustadz Odih jarang merasakan kebahagiaan mendapatkan THR seperti para pekerja lainnya. Namun, kali ini kita bisa menghadirkan senyum untuknya. Dengan ikut berdonasi dalam program "THR Ramadhan untuk Guru Ngaji di Pedalaman", kita bisa membantu beliau merasakan berkah Ramadhan yang lebih indah.
Mari bersama-sama menyisihkan sebagian rezeki kita untuk Ustadz Odih dan guru-guru ngaji lainnya di pelosok desa. Semoga setiap rupiah yang kita berikan menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya.
"Barang siapa yang menunjukkan suatu kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." (HR. Muslim)
THR RAMADHAN UNTUK GURU NGAJI DI PEDALAMAN
Di sebuah sudut pedalaman Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di Kp. Cijaga Hilir, Desa Baranangsiang, Kec. Cipongkor, seorang guru ngaji bernama Ustadz Odih menjalani hari-harinya dengan penuh keikhlasan. Meski matanya tak lagi mampu melihat dunia, hatinya tetap terang dalam menyebarkan ilmu agama kepada anak-anak desa.
Setiap sore, suara lembutnya menggema di langgar kecil tempatnya mengajar. Dengan sabar, ia membimbing anak-anak membaca Al-Qur’an, mengajarkan mereka doa-doa, dan menanamkan nilai-nilai Islam. Tak ada bayaran yang besar untuknya, bahkan sering kali ia mengajar tanpa imbalan sama sekali. Namun, bagi Ustadz Odih, melihat anak-anak tumbuh menjadi generasi yang paham agama sudah cukup membuat hatinya bahagia.
Di luar waktu mengajar, Ustadz Odih merawat beberapa ekor ayam dan domba di halaman rumah sederhananya. Dari hasil ternak inilah ia memenuhi kebutuhan sehari-hari, meskipun hasilnya tak selalu mencukupi. Apalagi saat Ramadhan tiba, kebutuhan hidup semakin meningkat, sementara penghasilannya tetap terbatas.
Sebagai seorang guru ngaji di pedalaman, Ustadz Odih jarang merasakan kebahagiaan mendapatkan THR seperti para pekerja lainnya. Namun, kali ini kita bisa menghadirkan senyum untuknya. Dengan ikut berdonasi dalam program "THR Ramadhan untuk Guru Ngaji di Pedalaman", kita bisa membantu beliau merasakan berkah Ramadhan yang lebih indah.
Mari bersama-sama menyisihkan sebagian rezeki kita untuk Ustadz Odih dan guru-guru ngaji lainnya di pelosok desa. Semoga setiap rupiah yang kita berikan menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya.
"Barang siapa yang menunjukkan suatu kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." (HR. Muslim)
Bagikan tautan ke media sosial