“Apakah impian saya untuk membanggakan orangtua harus pupus karena penyakit ini, Kak?”
Di usianya yang ke-8 tahun seharusnya Ilyas sedang banyak menghabiskan waktu untuk belajar dan bermain bersama teman-temannya. Realitanya, Ilyas hanya bisa terbaring lemah karena retinoblastoma atau kanker mata.
Semuanya bermula saat bola mata Ilyas begitu mengkilap seperti mata kucing. Karena merasa khawatir, Ibu Ilyas membawa anaknya ke rumah sakit spesialis mata walau dengan uang pas-pasan. Fakta mengejutkan didapat di sana, bahwa mata Ilyas harus segera diangkat karena sudah bengkak. Jika tidak, maka sel kanker akan menyebar ke bagian organ lain..
Hati Ibu mana yang tidak sedih saat menghadapi kenyataan ini. “Ilyas terancam buta. Saya tak bisa membayangkan ia tak bisa melihat dunianya..” ujar Ibu Ilyas sambil meneteskan air mata.
Setiap hari dan setiap waktu Ilyas hanya menangis kesakitan. Akibatnya bola mata Ilyas pun bengkak dan menonjol hampir keluar. Jalan satu-satunya, Ilyas harus segera dioperasi agar penyakitnya tidak tambah parah.
Operasi tersebut tentu membutuhkan biaya yang mahal, mencapai 174 juta rupiah. “Saya hanyalah seorang guru honorer dengan pendapatan tak seberapa. Ayah Ilyas seorang kuli bangunan. Darimana ya kami bisa mendapatkan biaya sebesar itu?” tanya Ibu Ilyas dengan pasrah.
“Ya Allah, angkatlah penyakit Ilyas anak kami. Semoga Engkau mendekatkan kami kepada #OrangBaik yang mau membantu Ilyas sembuh..”
Sahabat, perjalanan hidup Ilyas masih panjang. Ia bercita-cita ingin membahagiakan kedua orangtuanya dengan belajar yang rajin.
dari target Rp 150.000.000
“Apakah impian saya untuk membanggakan orangtua harus pupus karena penyakit ini, Kak?”
Di usianya yang ke-8 tahun seharusnya Ilyas sedang banyak menghabiskan waktu untuk belajar dan bermain bersama teman-temannya. Realitanya, Ilyas hanya bisa terbaring lemah karena retinoblastoma atau kanker mata.
Semuanya bermula saat bola mata Ilyas begitu mengkilap seperti mata kucing. Karena merasa khawatir, Ibu Ilyas membawa anaknya ke rumah sakit spesialis mata walau dengan uang pas-pasan. Fakta mengejutkan didapat di sana, bahwa mata Ilyas harus segera diangkat karena sudah bengkak. Jika tidak, maka sel kanker akan menyebar ke bagian organ lain..
Hati Ibu mana yang tidak sedih saat menghadapi kenyataan ini. “Ilyas terancam buta. Saya tak bisa membayangkan ia tak bisa melihat dunianya..” ujar Ibu Ilyas sambil meneteskan air mata.
Setiap hari dan setiap waktu Ilyas hanya menangis kesakitan. Akibatnya bola mata Ilyas pun bengkak dan menonjol hampir keluar. Jalan satu-satunya, Ilyas harus segera dioperasi agar penyakitnya tidak tambah parah.
Operasi tersebut tentu membutuhkan biaya yang mahal, mencapai 174 juta rupiah. “Saya hanyalah seorang guru honorer dengan pendapatan tak seberapa. Ayah Ilyas seorang kuli bangunan. Darimana ya kami bisa mendapatkan biaya sebesar itu?” tanya Ibu Ilyas dengan pasrah.
“Ya Allah, angkatlah penyakit Ilyas anak kami. Semoga Engkau mendekatkan kami kepada #OrangBaik yang mau membantu Ilyas sembuh..”
Sahabat, perjalanan hidup Ilyas masih panjang. Ia bercita-cita ingin membahagiakan kedua orangtuanya dengan belajar yang rajin.
Bagikan tautan ke media sosial