Penyandang disabililtas adalah orang yang memiliki keterbatasan secara baik secara fisik ataupun psikis. Bagi penyandang disabilitas untuk menjalani aktivitas sehari - hari saja mereka harus melakukan usaha yang lebih banyak tidak seperti kita, bayangkan saja jika kamu ingin makan namun kamu tidak memiliki tangan atau jika kamu ingin pergi ke sesuatu tempat namun kamu tidak mempunyai kaki, begitulah yang dirasakan oleh para disabilitas ini setiap hari.
Ditengah keterbatasan masih ada loh penyandang disabilitas yang giat turun ke jalanan untuk mencari nafkah seperti Bapak Kiranta ini, beliau mengalami diabetes parah yang menyebabkan kaki kirinya harus diamputasi hingga Bapak Kiranta harus kehilangan pekerjaannya sebagai supir truk.
Sekarang beliau berjualan tisu di pinggir jalan ditemani oleh istrinya. Pak kiranta sudah tidak bisa lagi mendorong kursi rodanya sendirian. Harus dibantu oleh istrinya. Mereka berjualan dari pukul 7 sampai pukul 6 sore.
Ada lagi pejuang nafkah yang bernama Azis (26 Tahun), tak ada kata menyerah, ia selalu mengerjakan apa yang bisa dilakukan, seperti menjadi seorang juru parkir di salah satu pertokoan yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Setiap pagi jam 10:00 WIB bergegas berangkat dengan jalan merangkak menuju tempat kerja dengan piawainya ia mengatur parkir kendaraan yang hendak berbelanja, dengan semangat pula ia terus berjuang hingga malam menjelang.
Azis terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan ingin mewujudkan cita-cita nya agar bisa membawa orang tuanya pergi umroh.
Sahabat maukah kalian membantu impian Azis dan ribuan disabilitas pejuang nafkah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
dari target Rp 10.000.000
Penyandang disabililtas adalah orang yang memiliki keterbatasan secara baik secara fisik ataupun psikis. Bagi penyandang disabilitas untuk menjalani aktivitas sehari - hari saja mereka harus melakukan usaha yang lebih banyak tidak seperti kita, bayangkan saja jika kamu ingin makan namun kamu tidak memiliki tangan atau jika kamu ingin pergi ke sesuatu tempat namun kamu tidak mempunyai kaki, begitulah yang dirasakan oleh para disabilitas ini setiap hari.
Ditengah keterbatasan masih ada loh penyandang disabilitas yang giat turun ke jalanan untuk mencari nafkah seperti Bapak Kiranta ini, beliau mengalami diabetes parah yang menyebabkan kaki kirinya harus diamputasi hingga Bapak Kiranta harus kehilangan pekerjaannya sebagai supir truk.
Sekarang beliau berjualan tisu di pinggir jalan ditemani oleh istrinya. Pak kiranta sudah tidak bisa lagi mendorong kursi rodanya sendirian. Harus dibantu oleh istrinya. Mereka berjualan dari pukul 7 sampai pukul 6 sore.
Ada lagi pejuang nafkah yang bernama Azis (26 Tahun), tak ada kata menyerah, ia selalu mengerjakan apa yang bisa dilakukan, seperti menjadi seorang juru parkir di salah satu pertokoan yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Setiap pagi jam 10:00 WIB bergegas berangkat dengan jalan merangkak menuju tempat kerja dengan piawainya ia mengatur parkir kendaraan yang hendak berbelanja, dengan semangat pula ia terus berjuang hingga malam menjelang.
Azis terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan ingin mewujudkan cita-cita nya agar bisa membawa orang tuanya pergi umroh.
Sahabat maukah kalian membantu impian Azis dan ribuan disabilitas pejuang nafkah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Bagikan tautan ke media sosial