Bantu Keluarga Pengidap TBC

11 July 2023

Tangisanya terdengar nyaring dan nafasnya tersenggal-senggal seakan kehabisan oksigen. Baru satu tahun melihat dunia, Arfan Arfa Ramadhan Fisabilillah harus bergelut dengan gangguan paru-paru ditubuh mungilnya.

 

Berawal saat ibu Tesa Meisandra (26 tahun ) divonis positif mengidap Tuberkulosis. Sejak saat itu, kelima anaknya yaitu Afrizal Allahyar Fisabilillah (13 tahun), David Allahyar Disabillah (11 tahun), Adzhan Ramadhan Fisabilillah (5 tahun), Putri Naila Fisabilillah (4 tahun), dan Arfan Arfa Ramadhan Fisabilillah (1 tahun) divonis positip Tuberkulosis. 

 

Setiap malam tangisan kelima anaknya senantiasa terdengar sambil menahan rasa sakit yang mendera ditubuhnya. Terlebih Arfan Arfa Ramadhan Fisabilillah putra bungsunya.

 

Diusianya yang baru menginjak 1 tahun, Arfan terus menangis seolah-olah rasa sakit di dadanya begitu luar biasa. Kulitnya nampak bercak-bercak hitam seperti yang terbakar. Air matanya terus mengalir membasahi pipi mungilnya.

 

Bapak Hendrie Aulia Rahmat (36 tahun) terus berusaha berjuang dengan menjadi kuli serabutan. Namun apa daya, penghasilan yang tak seberapa hanya cukup untuk makan sehari-hari keluarga kecilnya.

 

Adakalanya dalam sebulan tak mendapatkan pekerjaan walaupun sudah berkeliling dari pagi sampai malam. 

 

Sehingga terpaksa, ibu Tesa harus ikut membantu dengan berjualan sayur keliling walaupun kondisi tubuhnya yang lemah dan menahan rasa sakit dari Tuberkulosis yang telah bersarang ditubuhnya.

 

Dengan menahan rasa sakit dan perut yang lapar. Ibu Tesa terus berjalan berkeliling kampung sambil membawa putra dan putrinya menjajakan sayuran.

 

Sesekali anaknya pun menangis sehingga terpaksa ibu Tesa harus berhenti sejenak sampai tangisannya bisa reda.

 

"Sabar ya nak... ibu tau kamu lapar. Mudah-mudahan sebentar lagi ada yang mau membeli sayuran ibu." ~ungkap ibu Tesa sambil memeluk Arfan yang ada digendongannya.

 

Jika beruntung dagangannya laku terjual, ibu tesa bisa membawa uang 7 ribu rupiah kerumahnya. Uang itu ibu belikan makanan untuk kelima anaknya.

 

"Yang penting kelima anak saya bisa makan, kasian mereka dari pagi belum makan. Saya dan suami bisa berpuasa, mudah-mudahan besok ada rezeki lebih." ~ungkap Ibu Tesa

 

Mungkin saat ini kita sedang menikmati makanan lezat dimeja makan, tapi diluar sana ada ibu Tesa dan kelima anaknya yang sedang menahan rasa sakit dan perihnya perut yang belum terisi. Kita bisa menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki agar Ibu Tesa bersama keluarganya bisa tersenyum dihari ini.


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 0

dari target Rp 50.000.000

 
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Campaign telah berakhir/selesai
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Bantu Keluarga Pengidap TBC

Sosial
Dana terkumpul

Rp 0

 
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Selesai
Campaign telah berakhir/selesai
11 July 2023

Tangisanya terdengar nyaring dan nafasnya tersenggal-senggal seakan kehabisan oksigen. Baru satu tahun melihat dunia, Arfan Arfa Ramadhan Fisabilillah harus bergelut dengan gangguan paru-paru ditubuh mungilnya.

 

Berawal saat ibu Tesa Meisandra (26 tahun ) divonis positif mengidap Tuberkulosis. Sejak saat itu, kelima anaknya yaitu Afrizal Allahyar Fisabilillah (13 tahun), David Allahyar Disabillah (11 tahun), Adzhan Ramadhan Fisabilillah (5 tahun), Putri Naila Fisabilillah (4 tahun), dan Arfan Arfa Ramadhan Fisabilillah (1 tahun) divonis positip Tuberkulosis. 

 

Setiap malam tangisan kelima anaknya senantiasa terdengar sambil menahan rasa sakit yang mendera ditubuhnya. Terlebih Arfan Arfa Ramadhan Fisabilillah putra bungsunya.

 

Diusianya yang baru menginjak 1 tahun, Arfan terus menangis seolah-olah rasa sakit di dadanya begitu luar biasa. Kulitnya nampak bercak-bercak hitam seperti yang terbakar. Air matanya terus mengalir membasahi pipi mungilnya.

 

Bapak Hendrie Aulia Rahmat (36 tahun) terus berusaha berjuang dengan menjadi kuli serabutan. Namun apa daya, penghasilan yang tak seberapa hanya cukup untuk makan sehari-hari keluarga kecilnya.

 

Adakalanya dalam sebulan tak mendapatkan pekerjaan walaupun sudah berkeliling dari pagi sampai malam. 

 

Sehingga terpaksa, ibu Tesa harus ikut membantu dengan berjualan sayur keliling walaupun kondisi tubuhnya yang lemah dan menahan rasa sakit dari Tuberkulosis yang telah bersarang ditubuhnya.

 

Dengan menahan rasa sakit dan perut yang lapar. Ibu Tesa terus berjalan berkeliling kampung sambil membawa putra dan putrinya menjajakan sayuran.

 

Sesekali anaknya pun menangis sehingga terpaksa ibu Tesa harus berhenti sejenak sampai tangisannya bisa reda.

 

"Sabar ya nak... ibu tau kamu lapar. Mudah-mudahan sebentar lagi ada yang mau membeli sayuran ibu." ~ungkap ibu Tesa sambil memeluk Arfan yang ada digendongannya.

 

Jika beruntung dagangannya laku terjual, ibu tesa bisa membawa uang 7 ribu rupiah kerumahnya. Uang itu ibu belikan makanan untuk kelima anaknya.

 

"Yang penting kelima anak saya bisa makan, kasian mereka dari pagi belum makan. Saya dan suami bisa berpuasa, mudah-mudahan besok ada rezeki lebih." ~ungkap Ibu Tesa

 

Mungkin saat ini kita sedang menikmati makanan lezat dimeja makan, tapi diluar sana ada ibu Tesa dan kelima anaknya yang sedang menahan rasa sakit dan perihnya perut yang belum terisi. Kita bisa menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki agar Ibu Tesa bersama keluarganya bisa tersenyum dihari ini.



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu:
@toastr_render