Bagaimana perasaanmu sebagai orang tua ketika anakmu sakit ?
“sedih sekali”
“Hancur hati melihat anak saya
harus merasakan sakit”
“Andai saya bisa menukar nasib,
biarkan saya yang menanggung”
dan ada yang hanya terdiam menangis
Hal itu pun terjadi pada saya, seorang Ibu yang saat ini miliki seorang anak yang sedang sakit, Assyifa. Awalnya Assyifa lahir dalam keadaan normal seperti bayi lainnya, namun keadaan berubah setelah 2 minggu berlalu dan saya menyadari bahwa anak saya Assyifa tak pernah sekalipun buang air besar (BAB) dan sering kali menangis dengan kencang.
Sakit luar biasa yang dirasakan anak saya membuat hati saya hancur, setiap tangisannya membuat diri saya merasakan sakit yang luar biasa. Andai saja saya bisa menukar nasib, biar saya yang menanggung.
Bagaimana tidak, anak saya harus menahan rasa sakit akibat menahan kotoran yang tak bisa terbuang melalui lubang anusnya. Pernah keluar kotoran tapi tidak pada tempatnya tapi keluar melalui mulut Assyifa.
Sulit bagi saya yang hanya berasal dari keluarga kurang mampu, setiap hari hal ini menjadi pertanyaan saya “bagaimana anak saya bisa sembuh ?” jangankan untuk berobat, makan saja sulit.
Hari berganti hari, keadaan Assyifa semakin memburuk dan harus mendapat perawatan intensif selama 7 hari karena dirinya kritis, sehingga harus menjalani pembuatan lubang di perutnya untuk sesegera mungkin mengeluarkan kotoran / tinja yang tertumpuk.
Bersyukur, Tuhan masih mengijinkan Assyifa melewati masa kritis meski pada akhirnya dokter menyatakan Assyifa menderita penyakit Hisprung, yaitu penyakit yang terjadi pada usus, dan paling sering pada usus besar (colon). Normalnya, otot pada usus secara ritmis akan menekan feses hingga ke rectum hal ini lah yang membuat Assyifa tak dapat mengeluarkan kotoran /tinja secara normal.
Saat ini anak saya Assyifa harus segera melakukan operasi lanjutan 3-5 kali operasi sampai mempunyai anus secara sempurna, jika tidak akan berakibat fatal sampai dewasa Assyifa BAB lewat usus, namun suami saya hanya seorang buruh bangunan kadang ada kadang tidak ada pekerjaan yang penghasilannya hanya cukup untuk makan dan, belum lagi untuk keperluan sehari-hari Assyifa, pempers dan susu rekomendasi dokter yang sangat mahal 300ribu hanya cukup untuk 1 minggu habis.
Bayangkan saja darimana saya harus mendapatkan 100 juta dalam sekejap. 80 juta untuk melakukan operasi usus ke perut dan pembuatan lubang anus diluar biaya inap, obat, dan kebutuhan lainnya seperti transportasi.
Saya hanya ingin Assyifa tumbuh menjadi anak yang sehat tanpa harus merasakan sakit. Perjalanannya masih panjang masih banyak hal yang dapat anak saya raih.
Yuk Bantu biaya pengobatan adik Assyifa agar bisa hidup kembali sehat seperti anak seusianya dengan cara :
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, sahabat juga bisa membagikan halaman penggalangan dana ini ke orang-orang sekitar.
Terima kasih banyak,
Bagaimana perasaanmu sebagai orang tua ketika anakmu sakit ?
“sedih sekali”
“Hancur hati melihat anak saya
harus merasakan sakit”
“Andai saya bisa menukar nasib,
biarkan saya yang menanggung”
dan ada yang hanya terdiam menangis
Hal itu pun terjadi pada saya, seorang Ibu yang saat ini miliki seorang anak yang sedang sakit, Assyifa. Awalnya Assyifa lahir dalam keadaan normal seperti bayi lainnya, namun keadaan berubah setelah 2 minggu berlalu dan saya menyadari bahwa anak saya Assyifa tak pernah sekalipun buang air besar (BAB) dan sering kali menangis dengan kencang.
Sakit luar biasa yang dirasakan anak saya membuat hati saya hancur, setiap tangisannya membuat diri saya merasakan sakit yang luar biasa. Andai saja saya bisa menukar nasib, biar saya yang menanggung.
Bagaimana tidak, anak saya harus menahan rasa sakit akibat menahan kotoran yang tak bisa terbuang melalui lubang anusnya. Pernah keluar kotoran tapi tidak pada tempatnya tapi keluar melalui mulut Assyifa.
Sulit bagi saya yang hanya berasal dari keluarga kurang mampu, setiap hari hal ini menjadi pertanyaan saya “bagaimana anak saya bisa sembuh ?” jangankan untuk berobat, makan saja sulit.
Hari berganti hari, keadaan Assyifa semakin memburuk dan harus mendapat perawatan intensif selama 7 hari karena dirinya kritis, sehingga harus menjalani pembuatan lubang di perutnya untuk sesegera mungkin mengeluarkan kotoran / tinja yang tertumpuk.
Bersyukur, Tuhan masih mengijinkan Assyifa melewati masa kritis meski pada akhirnya dokter menyatakan Assyifa menderita penyakit Hisprung, yaitu penyakit yang terjadi pada usus, dan paling sering pada usus besar (colon). Normalnya, otot pada usus secara ritmis akan menekan feses hingga ke rectum hal ini lah yang membuat Assyifa tak dapat mengeluarkan kotoran /tinja secara normal.
Saat ini anak saya Assyifa harus segera melakukan operasi lanjutan 3-5 kali operasi sampai mempunyai anus secara sempurna, jika tidak akan berakibat fatal sampai dewasa Assyifa BAB lewat usus, namun suami saya hanya seorang buruh bangunan kadang ada kadang tidak ada pekerjaan yang penghasilannya hanya cukup untuk makan dan, belum lagi untuk keperluan sehari-hari Assyifa, pempers dan susu rekomendasi dokter yang sangat mahal 300ribu hanya cukup untuk 1 minggu habis.
Bayangkan saja darimana saya harus mendapatkan 100 juta dalam sekejap. 80 juta untuk melakukan operasi usus ke perut dan pembuatan lubang anus diluar biaya inap, obat, dan kebutuhan lainnya seperti transportasi.
Saya hanya ingin Assyifa tumbuh menjadi anak yang sehat tanpa harus merasakan sakit. Perjalanannya masih panjang masih banyak hal yang dapat anak saya raih.
Yuk Bantu biaya pengobatan adik Assyifa agar bisa hidup kembali sehat seperti anak seusianya dengan cara :
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, sahabat juga bisa membagikan halaman penggalangan dana ini ke orang-orang sekitar.
Terima kasih banyak,
Bagikan tautan ke media sosial