Nara Atilla yang kini berusia 2 tahun harus menghadapi pedih nya kemoterapi. Tubuh mungilnya telah banyak terpapar obat-obatan. Rasanya tak ada lagi bagian tubuh Nara yang tidak merasakan perih nya obat-obatan dan jarum suntik. Penyakit ini telah diderita Nara sejak berusia 6 bulan. Orangtua Nara baru menyadari nya semenjak Nara sering jatuh sakit namun diagnose dokter saat itu adalah hanya demam dan usus yang membesar.
Seiring berjalan nya waktu hingga usianya sudah 1 tahun sakit Nara semakin parah, sering demam dan pucat, perutnya membesar, setelah dicek ternyata HB turun, Trombosit turun, dan Leukosit nya tinggi. Selama 1 minggu Nara di rawat di rumah sakit namun keadaan tak kunjung membaik. Akhirnya Nara di rujuk ke rumah sakit M.Djamil Padang dan dokter menvonis Nara mengidap Leukemia jenis AML. Semenjak di Padang Nara mulai melakukan Kemoterapi pertamanya hingga saat ini.
“Seluruh kulitnya melepuh, nara hanya bisa menangis merasakan sakitnya kemoterapi yang ia jalani. Saya sangat terpukul sekali melihat anak kecil saya harus menanggung ini semua” ujar ibu Nara
Kemoterapi Nara tak berjalan dengan baik, selama kemoterapi banyak efek yang harus di hadapi Nara. Tubuh mungil nya harus merasakan sakit nya kemoterapi mulai dari kulit tubuhnya yang melepuh. Dan harus melakukan operasi karna di dalam dada nya Nara terdapat nanah yang cukup banyak.
“Sakit sekali rasanya melihat anak saya menangis kesakitan tiap kali mau kemoterapi kak, kata dokter efek tersebut muncul karena daya tahan tubuh Nara yang lemah” ungkap ibu Nara
Pengobatan yang Panjang ini tentu membutuhkan biaya yang tidak kecil. Nara berasal dari keluarga yang tidak mampu, ayahnya sehari hari bekerja sebagai petani sawit yang pendapatan nya pun tak menetu. Sedangkan ibu nara hanyalah seorang ibu rumah tangga, yang selama ini merawat Nara.
“kadang ayah Nara sehari hanya dapat 70 ribu itupun juga tak menentu, kalau cuaca bagus dan buah sawit bagus dapat nya banyak. Kadang pernah ga dapat juga kalo seharian hujan kak” ujar ibu nara yang menceritakan kondisi ekonomi mereka
Saat ini Nara masih harus menjalani kemoterapinya dan butuh banyak biaya untuk melakukan pengobatan.
dari target Rp 100.000.000
Nara Atilla yang kini berusia 2 tahun harus menghadapi pedih nya kemoterapi. Tubuh mungilnya telah banyak terpapar obat-obatan. Rasanya tak ada lagi bagian tubuh Nara yang tidak merasakan perih nya obat-obatan dan jarum suntik. Penyakit ini telah diderita Nara sejak berusia 6 bulan. Orangtua Nara baru menyadari nya semenjak Nara sering jatuh sakit namun diagnose dokter saat itu adalah hanya demam dan usus yang membesar.
Seiring berjalan nya waktu hingga usianya sudah 1 tahun sakit Nara semakin parah, sering demam dan pucat, perutnya membesar, setelah dicek ternyata HB turun, Trombosit turun, dan Leukosit nya tinggi. Selama 1 minggu Nara di rawat di rumah sakit namun keadaan tak kunjung membaik. Akhirnya Nara di rujuk ke rumah sakit M.Djamil Padang dan dokter menvonis Nara mengidap Leukemia jenis AML. Semenjak di Padang Nara mulai melakukan Kemoterapi pertamanya hingga saat ini.
“Seluruh kulitnya melepuh, nara hanya bisa menangis merasakan sakitnya kemoterapi yang ia jalani. Saya sangat terpukul sekali melihat anak kecil saya harus menanggung ini semua” ujar ibu Nara
Kemoterapi Nara tak berjalan dengan baik, selama kemoterapi banyak efek yang harus di hadapi Nara. Tubuh mungil nya harus merasakan sakit nya kemoterapi mulai dari kulit tubuhnya yang melepuh. Dan harus melakukan operasi karna di dalam dada nya Nara terdapat nanah yang cukup banyak.
“Sakit sekali rasanya melihat anak saya menangis kesakitan tiap kali mau kemoterapi kak, kata dokter efek tersebut muncul karena daya tahan tubuh Nara yang lemah” ungkap ibu Nara
Pengobatan yang Panjang ini tentu membutuhkan biaya yang tidak kecil. Nara berasal dari keluarga yang tidak mampu, ayahnya sehari hari bekerja sebagai petani sawit yang pendapatan nya pun tak menetu. Sedangkan ibu nara hanyalah seorang ibu rumah tangga, yang selama ini merawat Nara.
“kadang ayah Nara sehari hanya dapat 70 ribu itupun juga tak menentu, kalau cuaca bagus dan buah sawit bagus dapat nya banyak. Kadang pernah ga dapat juga kalo seharian hujan kak” ujar ibu nara yang menceritakan kondisi ekonomi mereka
Saat ini Nara masih harus menjalani kemoterapinya dan butuh banyak biaya untuk melakukan pengobatan.
Bagikan tautan ke media sosial