“Kalau kita cuma mikirkan diri sendiri, tak ada habisnya. Berbagi yang bikin kita selalu cukup” Ujar Pak Uban
Pak Idris adalah nama asli dari Pak Uban. Hal ini dikarenakan seluruh rambutnya telah dipenuhi oleh uban. Semangat bekerja dari Pak Uban tetap membara, meskipun beliau telah berusia 80 tahun.
"Saya gamau menyusahkan anak saya, saya ingin mandiri"
Pak Uban kini tinggal sendiri di rumah sederhananya, dikarenakan istri tercintanya telah meninggal di bulan Ramadhan tahun lalu. Dan sang anak harus merantau ke Jakarta. Untuk memenuhi kebutuhannya, Pak Uban mencari barang-barang bekas untuk dijual kepada pengepul. Beliau harus mendorong sepedanya sejauh dari 20 km setiap harinya.
Tubuhnya yang renta, tidak menjadi penghalang semangatnya bekerja. Luar biasanya, ketika Pak Uban diberikan sedekah oleh orang dermawan, bukannya digunakan sendiri, tapi beliau membagi-bagikan lagi kepada orang lain yang membutuhkan juga.
"Alhamdulillah Allah selalu kasih rezeki untuk saya melalui pekerjaan ini yang penting halal" Ujar Pak Uban.
Untuk makan, luar biasanya Pak Uban sering mendapatkan sedekah rutin dari orang di jalan yang sudah tau beliau akan lewat jalan itu saat bekerja. Terkadang untuk kebutuhan sehari-harinya beliau juga disupport oleh anaknya yang berdagang di Jakarta
“Tapi sudah beberapa bulan ini anak saya usahanya lagi turun, jadi ndak papa saya yang harus berjuang di sini, saya ndak mau nyusahin anak saya” Ujar Pak Uban
Beliau dikenal sangat dermawan oleh orang sekitar, bahkan beliau sering memberikan makanan bahkan uang ke tukang sapu jalanan. Padahal penghasilan Pak Uban hanya sekitar 30 ribu saja per harinya.
"Di dalam rezeki kita pasti ada hak orang lain. ketika saya bagi-bagi, Insyaallah saya jadi tambah cukup" Ujar Pak Uban
"Saya gapapa makan seadanya, yang penting saya bisa berbagi juga" Tambah Pak Uban
Akhir-akhir ini pun Pak Uban sering terlihat kelelahan dan sakit dikarenakan usianya yang sudah renta ketika ditanya, apa yang Pak Uban butuhkan, Pak Uban menjawab :
“Semoga Allah kasih rezeki untuk biaya hidup saya, sebagian lagi saya ingin tabung untuk ibadah dan sedekah” ujar Pak Uban yang punya cita-cita untuk naik haji suatu saat nanti
Hallo Pendekar Teman Kecil
ini diary kita hari ini. kali ini ada kabar dari pak uban, seorang kakek yang hidup sebatang kara dan berjuang mencari nafkah nya sendiri. Alhamdulillah pak saat ini dalam kondisi dan keadaan yang sehat, beliau masih dengan semngat yang sama hingga hari ini dalam mencari dan mengumpulkan barang bekas.
Terimakasih orang baik atas bantuan dan donasi yang di berikan. bantuan ini sangat bermanfaat untuk pak uban. dan semoga menjadi berkah untuk orangbaik yang sudah membantu.
Salam Hangat,
Teman Kecil
Pencairan Donasi
Rp. 1.491.329
dari target Rp 91.000.000
“Kalau kita cuma mikirkan diri sendiri, tak ada habisnya. Berbagi yang bikin kita selalu cukup” Ujar Pak Uban
Pak Idris adalah nama asli dari Pak Uban. Hal ini dikarenakan seluruh rambutnya telah dipenuhi oleh uban. Semangat bekerja dari Pak Uban tetap membara, meskipun beliau telah berusia 80 tahun.
"Saya gamau menyusahkan anak saya, saya ingin mandiri"
Pak Uban kini tinggal sendiri di rumah sederhananya, dikarenakan istri tercintanya telah meninggal di bulan Ramadhan tahun lalu. Dan sang anak harus merantau ke Jakarta. Untuk memenuhi kebutuhannya, Pak Uban mencari barang-barang bekas untuk dijual kepada pengepul. Beliau harus mendorong sepedanya sejauh dari 20 km setiap harinya.
Tubuhnya yang renta, tidak menjadi penghalang semangatnya bekerja. Luar biasanya, ketika Pak Uban diberikan sedekah oleh orang dermawan, bukannya digunakan sendiri, tapi beliau membagi-bagikan lagi kepada orang lain yang membutuhkan juga.
"Alhamdulillah Allah selalu kasih rezeki untuk saya melalui pekerjaan ini yang penting halal" Ujar Pak Uban.
Untuk makan, luar biasanya Pak Uban sering mendapatkan sedekah rutin dari orang di jalan yang sudah tau beliau akan lewat jalan itu saat bekerja. Terkadang untuk kebutuhan sehari-harinya beliau juga disupport oleh anaknya yang berdagang di Jakarta
“Tapi sudah beberapa bulan ini anak saya usahanya lagi turun, jadi ndak papa saya yang harus berjuang di sini, saya ndak mau nyusahin anak saya” Ujar Pak Uban
Beliau dikenal sangat dermawan oleh orang sekitar, bahkan beliau sering memberikan makanan bahkan uang ke tukang sapu jalanan. Padahal penghasilan Pak Uban hanya sekitar 30 ribu saja per harinya.
"Di dalam rezeki kita pasti ada hak orang lain. ketika saya bagi-bagi, Insyaallah saya jadi tambah cukup" Ujar Pak Uban
"Saya gapapa makan seadanya, yang penting saya bisa berbagi juga" Tambah Pak Uban
Akhir-akhir ini pun Pak Uban sering terlihat kelelahan dan sakit dikarenakan usianya yang sudah renta ketika ditanya, apa yang Pak Uban butuhkan, Pak Uban menjawab :
“Semoga Allah kasih rezeki untuk biaya hidup saya, sebagian lagi saya ingin tabung untuk ibadah dan sedekah” ujar Pak Uban yang punya cita-cita untuk naik haji suatu saat nanti
Jumlah yang telah dicairkan : Rp. 1.491.329
Hallo Pendekar Teman Kecil
ini diary kita hari ini. kali ini ada kabar dari pak uban, seorang kakek yang hidup sebatang kara dan berjuang mencari nafkah nya sendiri. Alhamdulillah pak saat ini dalam kondisi dan keadaan yang sehat, beliau masih dengan semngat yang sama hingga hari ini dalam mencari dan mengumpulkan barang bekas.
Terimakasih orang baik atas bantuan dan donasi yang di berikan. bantuan ini sangat bermanfaat untuk pak uban. dan semoga menjadi berkah untuk orangbaik yang sudah membantu.
Salam Hangat,
Teman Kecil
Pencairan Donasi
Rp. 1.491.329
Bagikan tautan ke media sosial