Dhanu terancam buta. Bantu Dhanu untuk bisa melihat dan berjalan lagi.

27 December 2022

Dari lahir sampai umur sekitar 4,5 tahun, Fauzan Ramadhanu Daulay, biasa dipanggil Dhanu merupakan anak yang ceria anak, sehat, dan kuat. Namun, pada Januari 2022, mata Dhanu mulai juling. Kami semua bingung kenapa bisa seperti itu. Kami membawanya ke dokter saraf setempat.. Dokter bilang tidak ada masalah apa-apa dan dikasih obat untuk satu bulan. Dhanu kontrol di bulan Februari dan diberi obat sama seperti biasa. Pada Maret, muncul merah-merah di matanya. Kami membawanya ke dokter mata lagi dan dokter bilang cuma iritasi. Selang beberapa hari, saya balik lagi ke dokter saraf. Dokter menyuruh scanning di RSUD Rantau Prapat.

 

Dengan scanning, barulah ketahuan ada penyumbatan di otak kecilnya. Jalan Dhanu mulai terganggu, mereng-mereng, dan kerap jatuh. Masuk bulan April, Dhanu mulai gak bisa jalan, malam badannya panas dan saya kompres seadanya. Esok paginya, lidahnya tergigit hingga berdarah. Kami langsung membawanya ke RUSD terdekat. Kesadarannya menurun dan masuk ke PICU selama 3 hari, terus dirujuk ke RS Hermina Medan untuk observasi lebih lanjut. Sampe di sana langsung discanning. Sempat puasa beberapa hari karena keluar cairan kuning dari NGTnya dan sempat dehidrasi. Di RS Hermina dilakukan operasi vpshunt karena tumor sudah menyumbat cairan untuk keluar dan menempel dengan batang otak.

 

Sungguh berat bagi kedua orang tuanya untuk menghadapi hal itu. Malam lebaran kedua, Dhanu dirujuk kembali ke RS Adam Malik Medan karena peralatan rumah sakit sebelumnya tidak memadai.

 

Sampe di RS Adam Malik, karena bekas operasi masih basah, Dhanu hanya dirawat dan menunggu jadwal MRI. Hasil MRI pada 20 Mei 2022 membuat orangtua Dhanu menangis dan sedih luar biasa, karena diberi tahu kalau tumor batang otak itu sulit disembuhkan. Ya Allah cobaan apa lagi ini?? Lantunan doa tak kunjung henti mereka panjatkan untuk si buah hati.

 

Dhanu harus menjalani radioterapi. Simulator pemasangan topeng dilakukan. Radioterapi pertama aman-aman saja, tak ada masalah. Radioterapi ke-9, Dhanu ngedrop, napasnya sesak hebat, dan masuk lagi ke PICU. Kurang lebih 3 minggu di PICU dan harus dipasang ventilator. Selesai PICU, dia balik lagi untuk menjalani radioterapi, tapi selalu ngedrop dan harus balik lagi ke PICU. Terakhir bulan Juni, tepat di hari ulang tahunnya yang ke-5, Dhanu operasi pasang trakeostomi karena sudah bolak balik pasang ventilator. Orang tua mana yang hatinya tak tersayat-sayat melihat si mungil harus dioperasi ini itu dan keluar masuk PICU.

 

Saya bolak balik memanggil perawat, tak peduli mereka harus marah sama saya karena saya tidak tahu cara melakukan suction. Setelah diperbolehkan pulang pertama kalinya, ada rasa senang bercampur kekhawatiran dan ketakutan luar biasa bila nanti terjadi sesuatu di rumah. Bagaimanapun sebagai orang tua harus semangat, penuh harapan, dan kekuatan untuk merawat anak yang istimewa itu.

 

Pada bulan Agustus,  Dhanu kembali ngedrop, sesak napas sampai area mukanya membiru. Kami ketakutan luar biasa dan segera melarikannya ke IGD RS Adam Malik. Dhanu harus pakai oksigen. Kami sedih, menangis pilu, bingung karena keuangan sudah kesulitan, kami hampir tidak bisa makan. Alhamdulillah baik banget yang bertugas di RS bagian anter makanan, saya dikasih jatah makan. Untung juga ada bantuan dari bupati untuk biaya hidup di Medan. Radioterapi kembali dilakukan bulan September. Usai itu, kami izin pulang karena ada bayi yang saya tinggal di rumah. 3 bulan di rumah tak ada masalah. Kami hanya terkendala biaya terutama untuk membeli susu, pampers, vitamin, serta keperluan seperti NGT.

 

Pada 30 November lalu, Dhanu tak bisa pipis dan kami segera membawanya ke RS terdekat untuk pasang kateter. Pada 5 Desember, kondisi Dhanu menurun lagi, matanya tidak mau buka,  jadi disuruh MRI. Hasilnya, tumor sudah membesar dan mengelilingi pembuluh darah. Radioterapi kedua ditolak, dioperasi pun tak bisa, hanya menunggu mukjizat dari Allah. Sekarang kesadaran Dhanu menurun, mata tidak terbuka, pipis memakai selang kateter, dan hanya bisa minum susu.

 

Kami sangat membutuhkan bantuan dan uluran kasih dari para dermawan untuk bisa memenuhi kebutuhan Dhanu, baik untuk membeli susu, pampers, obat-obatan yang tidak dicover BPJS, maupun kebutuhan dia lainnya, karena kondisi keuangan kami sangat tidak baik dan sering kekurangan.


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 265.000

dari target Rp 35.000.000

 
  • 9
    Donasi
  • 13
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Campaign telah berakhir/selesai
Eni Sumarni
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Dhanu terancam buta. Bantu Dhanu untuk bisa melihat dan berjalan lagi. Kesehatan

Dana terkumpul

Rp 265.000

 
Target: Rp Rp 35.000.000
  • 9
    Donasi
  • 13
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Selesai
Campaign telah berakhir/selesai
27 December 2022

Dari lahir sampai umur sekitar 4,5 tahun, Fauzan Ramadhanu Daulay, biasa dipanggil Dhanu merupakan anak yang ceria anak, sehat, dan kuat. Namun, pada Januari 2022, mata Dhanu mulai juling. Kami semua bingung kenapa bisa seperti itu. Kami membawanya ke dokter saraf setempat.. Dokter bilang tidak ada masalah apa-apa dan dikasih obat untuk satu bulan. Dhanu kontrol di bulan Februari dan diberi obat sama seperti biasa. Pada Maret, muncul merah-merah di matanya. Kami membawanya ke dokter mata lagi dan dokter bilang cuma iritasi. Selang beberapa hari, saya balik lagi ke dokter saraf. Dokter menyuruh scanning di RSUD Rantau Prapat.

 

Dengan scanning, barulah ketahuan ada penyumbatan di otak kecilnya. Jalan Dhanu mulai terganggu, mereng-mereng, dan kerap jatuh. Masuk bulan April, Dhanu mulai gak bisa jalan, malam badannya panas dan saya kompres seadanya. Esok paginya, lidahnya tergigit hingga berdarah. Kami langsung membawanya ke RUSD terdekat. Kesadarannya menurun dan masuk ke PICU selama 3 hari, terus dirujuk ke RS Hermina Medan untuk observasi lebih lanjut. Sampe di sana langsung discanning. Sempat puasa beberapa hari karena keluar cairan kuning dari NGTnya dan sempat dehidrasi. Di RS Hermina dilakukan operasi vpshunt karena tumor sudah menyumbat cairan untuk keluar dan menempel dengan batang otak.

 

Sungguh berat bagi kedua orang tuanya untuk menghadapi hal itu. Malam lebaran kedua, Dhanu dirujuk kembali ke RS Adam Malik Medan karena peralatan rumah sakit sebelumnya tidak memadai.

 

Sampe di RS Adam Malik, karena bekas operasi masih basah, Dhanu hanya dirawat dan menunggu jadwal MRI. Hasil MRI pada 20 Mei 2022 membuat orangtua Dhanu menangis dan sedih luar biasa, karena diberi tahu kalau tumor batang otak itu sulit disembuhkan. Ya Allah cobaan apa lagi ini?? Lantunan doa tak kunjung henti mereka panjatkan untuk si buah hati.

 

Dhanu harus menjalani radioterapi. Simulator pemasangan topeng dilakukan. Radioterapi pertama aman-aman saja, tak ada masalah. Radioterapi ke-9, Dhanu ngedrop, napasnya sesak hebat, dan masuk lagi ke PICU. Kurang lebih 3 minggu di PICU dan harus dipasang ventilator. Selesai PICU, dia balik lagi untuk menjalani radioterapi, tapi selalu ngedrop dan harus balik lagi ke PICU. Terakhir bulan Juni, tepat di hari ulang tahunnya yang ke-5, Dhanu operasi pasang trakeostomi karena sudah bolak balik pasang ventilator. Orang tua mana yang hatinya tak tersayat-sayat melihat si mungil harus dioperasi ini itu dan keluar masuk PICU.

 

Saya bolak balik memanggil perawat, tak peduli mereka harus marah sama saya karena saya tidak tahu cara melakukan suction. Setelah diperbolehkan pulang pertama kalinya, ada rasa senang bercampur kekhawatiran dan ketakutan luar biasa bila nanti terjadi sesuatu di rumah. Bagaimanapun sebagai orang tua harus semangat, penuh harapan, dan kekuatan untuk merawat anak yang istimewa itu.

 

Pada bulan Agustus,  Dhanu kembali ngedrop, sesak napas sampai area mukanya membiru. Kami ketakutan luar biasa dan segera melarikannya ke IGD RS Adam Malik. Dhanu harus pakai oksigen. Kami sedih, menangis pilu, bingung karena keuangan sudah kesulitan, kami hampir tidak bisa makan. Alhamdulillah baik banget yang bertugas di RS bagian anter makanan, saya dikasih jatah makan. Untung juga ada bantuan dari bupati untuk biaya hidup di Medan. Radioterapi kembali dilakukan bulan September. Usai itu, kami izin pulang karena ada bayi yang saya tinggal di rumah. 3 bulan di rumah tak ada masalah. Kami hanya terkendala biaya terutama untuk membeli susu, pampers, vitamin, serta keperluan seperti NGT.

 

Pada 30 November lalu, Dhanu tak bisa pipis dan kami segera membawanya ke RS terdekat untuk pasang kateter. Pada 5 Desember, kondisi Dhanu menurun lagi, matanya tidak mau buka,  jadi disuruh MRI. Hasilnya, tumor sudah membesar dan mengelilingi pembuluh darah. Radioterapi kedua ditolak, dioperasi pun tak bisa, hanya menunggu mukjizat dari Allah. Sekarang kesadaran Dhanu menurun, mata tidak terbuka, pipis memakai selang kateter, dan hanya bisa minum susu.

 

Kami sangat membutuhkan bantuan dan uluran kasih dari para dermawan untuk bisa memenuhi kebutuhan Dhanu, baik untuk membeli susu, pampers, obat-obatan yang tidak dicover BPJS, maupun kebutuhan dia lainnya, karena kondisi keuangan kami sangat tidak baik dan sering kekurangan.



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu: