NENEK 81 Tahun, Berjualan Kayu untuk Bertahan Hidup

07 June 2023

Mbah Djemirah (81) dan Mbah Jemitun (92) tinggal di gubuk kecil serba terbatas. Mbah Djemirah dan Mbah Jemitun sering ditemui merenung kelaparan atau tidur sambil menahan lapar. Karena mereka sebatang kara, tidak ada keluarga yang merawat. 

Mbah Djemirah (81) dan Mbah Jemitun (92) tinggal di gubuk kecil serba terbatas. Mbah Djemirah dan Mbah Jemitun sering ditemui merenung kelaparan atau tidur sambil menahan lapar. Karena mereka sebatang kara, tidak ada keluarga yang merawat. 

Kadang tetangga menukar dengan kecap atau garam untuk membeli kayunya. Sering juga tidak laku. zaman sekarang jarang sekali yang membutuhkan kayu bakar untuk memasak. Alhasil tidak ada pemasukan dan Mbah Djemirah serta kakaknya hari itu harus menahan berpuasa.

Uluran makanan dari tetangga sangat jarang. Tidak setiap hari. Kadang hanya saat ada hajatan.

 

Selain mencari kayu bakar, tubuh rentanya masih harus merawat kakaknya yang sakit karena telah usia lanjut. Kakaknya tidak bisa berjalan kemana-mana. Semua aktifitas kakaknya dilakukan diatas ranjang. Makan, minum, dan buang hajat semua dibantu oleh Mbah Djemirah.

Mbah Djemirah tidak berharap untuk menjadi kaya bergelimang harta. Beliau hanya berharap bisa hidup layak dan tidak khawatir tentang apa yang akan dimakan besuk. Uluran tangan sangat beliau harapkan agar setidaknya bisa menyambung nyawa lagi esok hari.

 

 


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 0

dari target Rp 100.000.000

 
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Campaign telah berakhir/selesai
Yayasan Bina Mulia
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

NENEK 81 Tahun, Berjualan Kayu untuk Bertahan Hidup

Sosial
Dana terkumpul

Rp 0

 
Target: Rp Rp 100.000.000
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Selesai
Campaign telah berakhir/selesai
07 June 2023

Mbah Djemirah (81) dan Mbah Jemitun (92) tinggal di gubuk kecil serba terbatas. Mbah Djemirah dan Mbah Jemitun sering ditemui merenung kelaparan atau tidur sambil menahan lapar. Karena mereka sebatang kara, tidak ada keluarga yang merawat. 

Mbah Djemirah (81) dan Mbah Jemitun (92) tinggal di gubuk kecil serba terbatas. Mbah Djemirah dan Mbah Jemitun sering ditemui merenung kelaparan atau tidur sambil menahan lapar. Karena mereka sebatang kara, tidak ada keluarga yang merawat. 

Kadang tetangga menukar dengan kecap atau garam untuk membeli kayunya. Sering juga tidak laku. zaman sekarang jarang sekali yang membutuhkan kayu bakar untuk memasak. Alhasil tidak ada pemasukan dan Mbah Djemirah serta kakaknya hari itu harus menahan berpuasa.

Uluran makanan dari tetangga sangat jarang. Tidak setiap hari. Kadang hanya saat ada hajatan.

 

Selain mencari kayu bakar, tubuh rentanya masih harus merawat kakaknya yang sakit karena telah usia lanjut. Kakaknya tidak bisa berjalan kemana-mana. Semua aktifitas kakaknya dilakukan diatas ranjang. Makan, minum, dan buang hajat semua dibantu oleh Mbah Djemirah.

Mbah Djemirah tidak berharap untuk menjadi kaya bergelimang harta. Beliau hanya berharap bisa hidup layak dan tidak khawatir tentang apa yang akan dimakan besuk. Uluran tangan sangat beliau harapkan agar setidaknya bisa menyambung nyawa lagi esok hari.

 

 



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu:
@toastr_render