Namanya Agil, salah satu korban bencana banjir bandang yang selamat dari dahsyatnya banjir saat menerjang rumahnya di Desa Waiburak, Adonara NTT. Kami menemui Agil di sekolahnya, dan Agil menggunakan pakaian bebas untuk sekolah.

Agil menceritakan kondisi saat banjir bandang menerjang, "saat air mulai deras itu kak sekitar jam 2 pagi, saya kaget sekali karena air tiba-tiba masuk ke rumah", kata Agil. Agil tidak bisa menyelamatkan apapun, hanya baju yang di badan tertinggal.

"Saya juga terbawa bajir kak, tapi tidak tahu kenapa masih bisa selamat, saya seperti bisa bernafas di air", kata Agil. Jika melihat kondisi tempat banjir menerjang, batu-batu raksaksa dan pohon-pohon besar, agil seperti mendapat keajaiban untuk bisa selamat dari banjir bandang ganas di Adonara.

Banjir bandang tidak menyisakan apapun bagi Agil, kecuali nyawa Paman dan Bibinya, karena Ibunya sudah meninggal sebelum bencana. Ketika ditanya, "Agil, apa yang agil inginkan setelah bencana ini?", Agil berusaha menjawab sambil menahan tangis. "Saya cuma ingin sekolah sepeti dulu kak, pengen pakai baju seragam lagi, tidak pakai baju bebas seperti ini", kata Agil. 

Agil hanya salah satu anak yang punya pengalaman tragis akibat banjir bandang yang menerjang kampungnya di Adonara NTT, masih banyak anak-anak penyintas lain yang butuh bantuan orang-orang baik agar bisa belajar dengan layak kembali.

Agil dan anak-anak penyintas lain sangat butuh bantuan orang-orang baik dengan cara klik link donasi sekarang!