Setahun yang lalu Turyatmi mengalami kecelakaan di pasar Limbangan kota Cilacap yang mengakibatkan patah tulang. Awal penanganan dibawa ke RSUD Cilacap, dan Tindakan dokter harus dipasang pen pada tulang pahanya. Dari sinilah awal mula tumor ganas beliau timbul pada tengkorak dan kaki pahanya.

Setelah kemoterpi pada tengkorak kepala Yatmi ia jalani, dokter menyarankan untuk segera operasi tulang tengkorak karena sudah semakin parah dan membesar. Operasipun Yatmi jalani dengan penuh tangis dan kesabaran.

Beberapa bulan kemudian tiba-tiba tumbuh benjolan lagi di atas lutut (tempat yg dipasang pen akibat patah tulang) dokter memberi diagnosa bahwa benjolan tersebut adalah Tumor Getah Bening. Yatmi-pun melakukan kemoteraphy lagi sebanyak 6x hingga selesai. Namun usahanya sia-sia dan jalan satu-satunya sembuh adalah operasi amputasi kaki karena tumor pada paha kaki sudah besar dan mengganas.

Yatmi yang disarankan dokter dirujuk dari RS Margono ke RS Orthopedi Surakarta, ia pun bergegas pergi ke RS Solo untuk memastikan apakah ada cara selain dalam pengobatannya selain amputasi? namun nyata hasilnya sama disarankan amputasi, dengan berat hati akhirnya ibu Yatmi memutuskan untuk mengamputasi kakinya.

Selang beberapa bulan kemudian tumor ganas (benjolan) tersebut tumbuh lagi di pipi yang sekarang semakin menggerogoti dan semakin besar. Pipi ibu Yatmi saat ini sering mengeluarkan darah kental. Karena makin parah ibu Yatmi dirujuk ke RS Mawardi Solo oleh dokter dari RS Orthopedi, dan saat ini sedang menjalani proses kemo dan sudah 2x berobat di RS Solo.

Rencana tanggal 2 November 2022 ini adalah kemoteraphy yang ke 3. Kondisi prihatin Yatmi sedang pendarahan terus karena benjolan dipipinya yang semakin besar. Biasanya dirumah dibersihkan menggunakan tisu untuk ambil darah kentalnya yang keluar melalui mulutnya. Bila malam hari bisa mendapatkan tisu berdarah 1 hingga 2 kresek kecil.

Biasanya pendarahan pipi ini ada jedanya tapi kok sekarang keluar setiap hari. Untuk mengurangi sakit dan pendarahan pada pipi (mulutnya) diberi kompres es. Tindakan medis oleh dokter saat ini dikemo dulu sampai 6x sampai selesai dan nanti melihat hasilnya untuk menentukan tindakan selanjutnya.

Kendala keluarga saat ini yakni susahnya mendapatkan biaya transportasi dari Cilacap ke Solo maupun sebaliknya, karena ambulance yang membantunya harus estafet setiap kota bisa 3 ambulance (tidak bisa mengantar langsung ke tujuan) dan pengalaman pernah pulang dari Solo ke Cilacap di estafet sampai 4 kali pindah ambulance.

Harapan pasien sangat ingin sembuh seperti sedia kala, ingin bisa merawat dan mengasihi anak-anaknya yang masih butuh kasih sayangnya. 

Mari #SahabatDermawan ikut patungan bantu ibu turyatmi agar bisa sembuh dengan memenuhi kebutuhan beliau seperti biaya operasional dari Cilacap - Solo dan sebaliknya, kebutuhan vitamin dan buah-buahan, serta obat khusus yang harus di beli untuk melemahkan tumor ganasnya.