Salah satu cara efektif dalam mengentaskan garis kemiskinan adalah dengan pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin tinggi juga kesempatan dirinya mendapatkan masa depan yang lebih baik.
Kami melihat bahwa realita yang terjadi saat ini dimana sekolah-sekolah yang terakreditasi bagus hanya dapat dirasakan oleh anak-anak yang memiliki orang tua berkecukupan ataupun penunjang pendidikan seperti peralatan belajar, handphone, laptop, kebutuhan gizi, dll. Sedikitnya akses penunjang ini bagi anak-anak kurang mampu untuk dapat bersaing dalam pendidikan secara baik yang akan menunjang masa depan dirinya.
Mereka juga memiliki beragam cita-cita yang mulia, dari menjadi pendidik hingga pengusaha. Namun, tak jarang juga kami menemui anak-anak Yatim-dhuafa ini tak lagi dapat melanjutkan pendidikan karena ada kebutuhan lain yang lebih mendesak. Bukan karena mereka tidak ingin sekolah, namun tuntutan hidup menjadikan anak-anak yatim-dhuafa ini tidak mendapat hak pendidikan sebagaimana anak-anak lainnya.
Biaya pendidikan atau SPP bulanan di Jakarta dan sekitarnya rata-rata sekitar Rp.150.000 – Rp.1.000.000 per bulan. Angka yang kecil mungkin bagi kita, namun tidak untuk mereka, para anak-anak yatim-dhuafa yang telah ditinggalkan oleh sosok pejuang nafkah keluarga, yaitu seorang ayah.
Penggalangan Dana ini dalam bentuk beasiswa langsung, bantuan penunjang belajar mengajar, sembako/vitamin, dan pemberdayaan dalam bentuk pembinaan dasar (perbaikan akhlak), pembinaan prestasi (bimbingan belajar serta pengembangan skill, minat, dan bakat).
Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan orang yang memelihara anak yatim di surga, seperti ini (sambil merapatkan jari telunjuk dan jari tengah).”
Melihat keutamaan yang besar ini kami terketuk hati untuk mari bersama bahu-membahu membantu para anak yatim-dhuafa untuk bisa menggapai cita-citanya, mereka sudah sangat sedih ditinggal oleh orangtuanya jangan sampai kesedihan itu di tambah lagi dengan ketidakmampuan untuk melanjutkan pendidikannya.
“Apabila anak cucu Adam itu mati, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara: Shodaqoh jariyah, anak sholeh yang memohon ampunan untuknya (ibu dan bapaknya) dan ilmu yang bermanfaat setelahnya.”
Kami berharap dengan adanya campaign ini dapat membantu anak yatim-dhuafa yang membutuhkan bantuan pendidikan dan menjadikan pahala kebaikan jariyah yang akan mengalir terus untuk para orang baik yang membantu penggalangan dana ini.
Mari kita saling membantu untuk yatim-dhuafa berdaya agar mereka dapat merasakan masa depan yang bahagia.
dari target Rp 35.000.000
Salah satu cara efektif dalam mengentaskan garis kemiskinan adalah dengan pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin tinggi juga kesempatan dirinya mendapatkan masa depan yang lebih baik.
Kami melihat bahwa realita yang terjadi saat ini dimana sekolah-sekolah yang terakreditasi bagus hanya dapat dirasakan oleh anak-anak yang memiliki orang tua berkecukupan ataupun penunjang pendidikan seperti peralatan belajar, handphone, laptop, kebutuhan gizi, dll. Sedikitnya akses penunjang ini bagi anak-anak kurang mampu untuk dapat bersaing dalam pendidikan secara baik yang akan menunjang masa depan dirinya.
Mereka juga memiliki beragam cita-cita yang mulia, dari menjadi pendidik hingga pengusaha. Namun, tak jarang juga kami menemui anak-anak Yatim-dhuafa ini tak lagi dapat melanjutkan pendidikan karena ada kebutuhan lain yang lebih mendesak. Bukan karena mereka tidak ingin sekolah, namun tuntutan hidup menjadikan anak-anak yatim-dhuafa ini tidak mendapat hak pendidikan sebagaimana anak-anak lainnya.
Biaya pendidikan atau SPP bulanan di Jakarta dan sekitarnya rata-rata sekitar Rp.150.000 – Rp.1.000.000 per bulan. Angka yang kecil mungkin bagi kita, namun tidak untuk mereka, para anak-anak yatim-dhuafa yang telah ditinggalkan oleh sosok pejuang nafkah keluarga, yaitu seorang ayah.
Penggalangan Dana ini dalam bentuk beasiswa langsung, bantuan penunjang belajar mengajar, sembako/vitamin, dan pemberdayaan dalam bentuk pembinaan dasar (perbaikan akhlak), pembinaan prestasi (bimbingan belajar serta pengembangan skill, minat, dan bakat).
Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan orang yang memelihara anak yatim di surga, seperti ini (sambil merapatkan jari telunjuk dan jari tengah).”
Melihat keutamaan yang besar ini kami terketuk hati untuk mari bersama bahu-membahu membantu para anak yatim-dhuafa untuk bisa menggapai cita-citanya, mereka sudah sangat sedih ditinggal oleh orangtuanya jangan sampai kesedihan itu di tambah lagi dengan ketidakmampuan untuk melanjutkan pendidikannya.
“Apabila anak cucu Adam itu mati, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara: Shodaqoh jariyah, anak sholeh yang memohon ampunan untuknya (ibu dan bapaknya) dan ilmu yang bermanfaat setelahnya.”
Kami berharap dengan adanya campaign ini dapat membantu anak yatim-dhuafa yang membutuhkan bantuan pendidikan dan menjadikan pahala kebaikan jariyah yang akan mengalir terus untuk para orang baik yang membantu penggalangan dana ini.
Mari kita saling membantu untuk yatim-dhuafa berdaya agar mereka dapat merasakan masa depan yang bahagia.
Bagikan tautan ke media sosial