Di sebuah panti asuhan, anak-anak yatim menunggu malam datang dengan penuh harap. Mereka sudah tidak sabar untuk berbuka puasa setelah berpuasa seharian. Namun, saat malam tiba, mereka hanya ditemani oleh nasi putih dan air mineral saja. Mereka merasa kecewa dan sedih karena tidak ada lauk pauk atau makanan istimewa untuk berbuka.

Suasana berbeda dengan keluarga mereka yang berada di luar sana. Mereka merayakan berbuka puasa dengan hidangan lezat dan keluarga yang menyenangkan. Anak-anak di panti asuhan tidak memiliki makanan yang bergizi dan cukup setiap hari. Mereka harus memenuhi perut mereka dengan makanan yang terbatas dan sering kali tidak enak. Hal ini membuat mereka tidak sehat dan mudah sakit.

Suatu hari, ada seorang anak bernama Hasan yang sangat lapar. Dia tidak bisa tidur karena perutnya sangat keroncongan. Ia menangis dan berharap bisa makan sesuatu yang lezat. Namun, hanya ada nasi putih dan kacang-kacangan yang tersedia untuk dia.

Hasan merasa sangat sedih dan merasa bahwa tidak adil karena teman-temannya di luar sana bisa makan makanan lezat setiap hari. Ia berharap bisa memiliki keluarga yang akan memberinya makan yang lezat dan mencintainya.

Masa-masa sulit ini membuat Hasan merasa sangat tertekan dan tidak memiliki harapan. Ia merasa bahwa hidupnya hanya terisi dengan kelaparan dan keterbatasan. Ia berharap bisa memiliki hidup yang lebih baik di masa depan.

Namun, meskipun keterbatasan makanan, anak-anak di panti asuhan masih berusaha untuk tersenyum dan bahagia. Mereka saling membantu dan memahami situasi mereka. Mereka berharap suatu saat bisa memiliki keluarga yang akan membesarkan mereka dan memberikan mereka makan yang bergizi setiap hari.