Mbah Jamen, beliau seorang janda renta telah lama ditinggal Alm. suami, menempuh jarak lebih dari 40 kilo meter demi menyambung hidup dengan berjualan sapu, kesed, dll.

Dalam keseharian jualannya, Mbah Jamen jarang makan siang bahkan hingga pulang kerumah, pagi sarapan seadanya. Penghasilan yang beliau bisa bawa pulang kadang hanya 20 – 30 ribu rupiah. Kini tubuhnya makin lunglai dengan beban dagangannya di atas 20kg di panggulnya berjalan keliling.

Harga perlengkapan rumah tangga yang Mbah jual sendiri juga murah kisaran 10 ribuan rupiah saja. Mbah berjualan di jalanan Cilacap kota. Mbah Jamen terus menyusuri jalanan, menawarkan dagangan kepada siapapun yang di jumpai.

”Mbah ngga mau dirumah saja Nak, Mbah harus keluar menjual sapu demi membeli beras. Dari jam 4 pagi Mbah jualan terus berjalan, terkadang laku terkadang sepi pembeli. Pernah juga Mbah di marahin, di bentak orang karena berjualan di emperan dan di anggap menggangu pedagang lain, mbah di maki-maki. Sedih sekali.” sambil terisak Mbah Jamen menceritakan kisahnya.

Hingga tak jarang Mbah Jamen hanya membawa rasa lelah dan badan yang sakit setelah seharian berjalan. Mbah Jamen bahkan pernah menjadi korban penipuan, yaitu dengan memberikan kabar kepada Mbah Jamen tentang kerabatnya yang mengadu nasib di seberang terkena musibah kecelakaan dan harus segera membutuhkan uang untuk operasi. Shock dan hanya terkapar, sontak mbah jamen histeris dan langsung bergegas pergi bersama sang penipu, hingga di tengah jalan Mbah Jamen ditinggal sendiri setelah penipu menggasak uangnya tanpa rasa iba.

” Mbah hanya bisa menangis, dan takut Nak, Uang di bawa kabur, Mbah ditipu katanya suruh nunggu bis datang ternyata orangnya ngga kembali. Mbah bingung, dan menangis hingga akhirnya di tolong orang di naikkan ke bis pulang ke rumah.”

Mbah Jamen seolah tak jauh dari duka, terlebih suami yang telah tiada dan kini tinggal di rumah kecil tempatnya menyandarkan bahu setelah seharian jualan. Jika hujan datang rumah kebocoran, drainase tak punya maka tak jarang genangan masuk ke rumah. Dengan lantai yang masih tanah dan dapur menggunakan kayu bakar Mbah Jamen tinggal dan beristirahat. Dindingnya Banyak yang rusak.

Kamar mandi Mbah juga hanya ditutupi dengan bambu-bambu tua. Atap langitnya tidak ditutup genteng.

” Mbah baru saja menjual cincin tinggalan suami 5gram untuk menambal kebocoran dan memperbaiki rumahnya ” Kata Mbah Jamen sambil berharap segera memiliki kamar mandi dan toilet, agar mandi tidak bingung terlebih jika malam ingin ke belakang, dan tempat buat solat yang layak karena Mbah ngga bisa solat di lantai kalau hujan karena lantai menjadi licin dan becek. Mbah ingin solat agar di sayang Alloh ”

Bukan hanya Mbah Jamen yang menjalani masa tua dengan kondisi memprihatinkan seperti ini, ada banyak lansia lain yang juga butuh bantuan.

Yuk #SahabatDermawan, berikan dukungan terbaik untuk program Yayasan Sinergi Filantropi berupa bantuan untuk lansia dhuafa, dengan cara :

1. Klik "DONASI SEKARANG"
2. Masukan nominal donasi
3. Pilih bank pembayaran
4. Dapatkan laporan via email