Rasulullah bersabda, “Jika seorang pemuda menghormati seorang renta karena usianya, maka Allah akan memerintahkan seseorang untuk menghormatinya saat ia beranjak tua.” (Riwayat at-Tirmidzi)

Di usia 82 tahun, Mak bertahan hidup sendirian di gubuk berdinding kayu dan atap yang bahkan roboh sebagian. Padahal Mak Isah punya 1 anak, tapi tak hidup bersama untuk merawat Mak Isah. 

Setiap hari, Mak Isah mengaku berharap belas kasih dan pemberian tetangga. Tak pernah ada dapur mengebul yang sedang memasak makanan. 

“Kadang kalau habis pengajian, ada yang suka ngasih Mak nasi,” ungkap Mak Isah. 

Sepanjang kesendiriannya itu, Mak Isah tak bisa lagi bekerja. Lututnya keropos tak bisa lama menopang tubuhnya untuk berjalan. 

“Kalau gak ada yang kasih, Mak biasanya minum air hujan buat hilangin lapar sementara,” pilu Mak Isah sambil menunjuk baskom berisi air hujan yang sengaja dikumpulkan. 

Miris! Mak Isah harus terpaksa bertahan hidup seperti itu. Tegakah kita membiarkan Mak Isah menanggung beban hidupnya sendirian seperti itu di sisa usianya? 

#TemanPeduli, kami mengajakmu patungan Rp20 ribu untuk bersama wujudkan hidup layak untuk Mak Isah. 

Donasi dari sahabat nggak hanya disalurkan untuk Mak Isah saja. Mak Isah setuju dan memberikan izin ke Relawan Nusantara untuk menyalurkan bantuan ke penerima manfaat lainnya dengan kebutuhan serupa.

Pemilihan penyaluran bantuan akan ditentukan berdasarkan urgensi penerima manfaat, kecukupan dana, dan kesesuaian program dengan bantuan yang akan disalurkan.