2 Anaktangguh ini namanya Hotmaida (13) dan Azizah (10) ia harus berjuang mencari rezeki untuk keluarga. Ayah nya pergi merantau entah kemana hingga sekarang tak ada kabar sedangkan ibu nya baru 3 bulan ini mengalami kecelakaan hingga ia tak bisa bekerja.
Agar bisa makan, Hotmaida dan adiknya membantu ibunya dengan keliling berjualan keripik. Keripik yang dijualnya adalah milik orang lain, ia hanya menjualkan saja.
Setelah pulang sekolah, ia dan adiknya bergegas untuk mengambil keripik untuk bisa dijualkan keliling. Setiap hari mereka berdua harus berjalan menyusuri jalan dengan menawarkan keripik yang dijualnya kepada orang-orang yang ditemuinya dijalan.
Satu bungkus keripik, ia jual dengan harga 500 rupiah. Biasanya mereka membawa keripik sekitar 30-40 bungkus/hari. Dalam sehari biasanya hanya terjual 5-10 keripik. Terkadang mereka sedih karena keripik yang dijualnya tak laku sama sekali.
Upah yang didapat mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Upah yang didapat pun tak menentu, terkadang mereka hanya bisa makan nasi dan garam saja yang terpenting tak kelaparan.
Tak hanya itu, setiap hari Hotmaida harus berangkat sekolah dengan menggunakan sepatu dan tas yang sudah rusak namun, ia harus bersabar ia tak mungkin harus meminta uang kepada ibunya.
Hotmaida cerita, ia ingin sekali membawa ibunya berobat untuk memeriksakan kaki nya namun,ia tak mempunyai uang untuk membawa ibunya berobat. Selama ini Hotmaida tinggal bersama ibu dan ketiga adiknya yang masih kecil dan sekolah yaitu Azizah (10),Rafli (8) dan Basir (4).
#Teman Peduli, Bocah ini sudah harus memikirkan bagaimana caranya untuk bertahan hidup. Ia tak berpikir tentang bermain baginya mencari uang untuk makan.
dari target Rp 25.000.000
2 Anaktangguh ini namanya Hotmaida (13) dan Azizah (10) ia harus berjuang mencari rezeki untuk keluarga. Ayah nya pergi merantau entah kemana hingga sekarang tak ada kabar sedangkan ibu nya baru 3 bulan ini mengalami kecelakaan hingga ia tak bisa bekerja.
Agar bisa makan, Hotmaida dan adiknya membantu ibunya dengan keliling berjualan keripik. Keripik yang dijualnya adalah milik orang lain, ia hanya menjualkan saja.
Setelah pulang sekolah, ia dan adiknya bergegas untuk mengambil keripik untuk bisa dijualkan keliling. Setiap hari mereka berdua harus berjalan menyusuri jalan dengan menawarkan keripik yang dijualnya kepada orang-orang yang ditemuinya dijalan.
Satu bungkus keripik, ia jual dengan harga 500 rupiah. Biasanya mereka membawa keripik sekitar 30-40 bungkus/hari. Dalam sehari biasanya hanya terjual 5-10 keripik. Terkadang mereka sedih karena keripik yang dijualnya tak laku sama sekali.
Upah yang didapat mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Upah yang didapat pun tak menentu, terkadang mereka hanya bisa makan nasi dan garam saja yang terpenting tak kelaparan.
Tak hanya itu, setiap hari Hotmaida harus berangkat sekolah dengan menggunakan sepatu dan tas yang sudah rusak namun, ia harus bersabar ia tak mungkin harus meminta uang kepada ibunya.
Hotmaida cerita, ia ingin sekali membawa ibunya berobat untuk memeriksakan kaki nya namun,ia tak mempunyai uang untuk membawa ibunya berobat. Selama ini Hotmaida tinggal bersama ibu dan ketiga adiknya yang masih kecil dan sekolah yaitu Azizah (10),Rafli (8) dan Basir (4).
#Teman Peduli, Bocah ini sudah harus memikirkan bagaimana caranya untuk bertahan hidup. Ia tak berpikir tentang bermain baginya mencari uang untuk makan.
Bagikan tautan ke media sosial