Keluarga kecil dari Rasman dan Mainah yang memiliki 4 anak (3 putra dan 1 putri), Anak pertama Afran umur 19 tahun, tamatan smp, karena gak ada uang sehingga tidak melanjutan sekolah lagi ke jenjang berikutnya, saat ini bekerja mbawon ikut orang bersama dengan ayahnya. Anak kedua Adika umur 11 tahun masih kelas 5 SD. Anak ketiga Fahrul umur 3 tahun saat ini blm sekolah. Anak keempat Fadila umur 3 bulan menderita sakit bronchopneumonia, unspecified (Pneumonia sendiri adalah kondisi yang menyebabkan peradangan di paru-paru sehingga alveoli terisi dengan cairan. Cairan ini mengganggu fungsi normal paru-paru, menghasilkan berbagai masalah pernapasan). Terlahir dengan bobot 2 kilo lebih 6 ons).
Umur satu bulan lebih 5 hari Fadila mulai diberobatkan karena tidak bisa menangis seperti normalnya bayi lainya. Berobat pertama mondok 2 minggu didampingi kakeknya, setelah sembuh dan pulang mondok lagi didampingi sama suami selama 1 minggu. Awal diberobatkan ke bidan ibu Dwi Wahyuningsih dekat rumahnya lalu suruh dirujuk ke RSUD banyumas. (diperiksa dokter lalu rontgen, empat di infus habis 2 botol, Fadila sudah di rontgen 2 kali, diagnosa dari dokter yaitu radang paru2). Pengobatan yang sudah dijalani Fadila yaitu Oksigen yang tak pernah lepas (24 Jam non stop). Keluarga menyewa tabung oksigen dalam 2 minggu Rp 250.000 (isi oksigen 100 + sewa tabung 150).
Pekerjaan Rasman saat ini menderes mencari air nira kelapa dengan memanjat pohon setinggi ±10 meter. Airnya niranya diolah menjadi gulajawa dimasak sendiri dirumah. Lahan Pohon kelapa mengambil dari milik orang lain. Proses memasak gula jawa bisa sampai 6 jam lamanya. Pendapatan Rasman dalam sehari bisa mendapatkan ±60 kilo gula jawa atau sebesar ±50 Ribu rupiah. Rasman berjualan dengan cara berkeliling dengan sepeda butut ke warung2 menawarkan gula jawanya.
Ibu Mainah membantu suami memasak nira, saat ini beliau juga ikut bekerja serabutan ikut tetangganya menanam sayur di kebun milik orang lain, tanaman yang ditanam seperti terong dan tomat. Sepasang suami istri ini sangat menginspirasi dalam berjuang mendapatkan uang untuk biaya makan 4 anaknya dan biaya pengobatan 1 anaknya yang sedang sakit (adik Fadila).
Adik Fadhila saat ini hanya bisa minum susu formula karena susu asih dari ibunya tidak keluar. Alhamdulillah kondisi saat ini Adik Fadhila sudah bisa menangis keras seperti bayi lainya. BPJS yang digunakan Adik Fadhila menggunakan faskes tingkat I. Usaha orang tua sudah memberobatkan Fadila 3 kali berturut-turut ke RSUD Banyumas namun belum ada perubahan. Biaya untuk keperluan sekali berobat saja sebesar Rp 1.500.000 (untuk transportasi, minum, makan, laundry, penginapan, dll). Sementara ini pengumpulan dana berobat didapat dari patungan saudaranya Pak Rasman dengan modal semampunya. Rujukan saat ini dari RSUD Banyumas menyarankan Fadila segera diberobatkan ke RS Sarjito Jogjakarta, namun untuk berangkat belum ada biayanya sama sekali, untuk makan saja masih kekurangan. Cara minum obat dan minum susu adik Fadila menggunakan selang yang dipasang pada pompa suntikan. Minum susunya dijadwal 3 jam sekali (jam 06.00, 09.00, 12.00 dan 15.00), dan minum obat hanya 2 kali dalam sehari (pagi jam 06.00, sore jam 15.00), untuk siangnya jam 12.00 wajib konsumsi vitamin. Untuk mandi saja adik Fadila diseka menggunakan air hangat dengan bantuan handuk guna mengelap seluruh badan adik Fadila. Sungguh kasihan melihat kondisi adik fadila saat ini karena sakitnya yang tak kunjung sembuh.
Momen terberat Ayah Fadhila saat setiap pagi Adik Fadhila mulai kedinginan, pernafasanya akan terganggu dan nafasnya pasti akan sesak. Setiap harinya sang Ayah akan menggendong seraya merasa sedih karena harus memberikan oksigen lebih ekstra setiap bayinya merasakan sesak nafas.
Momen terberat Ibunda Fadila yaitu saat kondisi keuangan sedang susah, buat makan juga susah, ditambah Suami sedang sakit sama-sama sesak nafas, anak terakhirnya juga sama sesak nafas. Beliau menangis karena suami dan anaknya sakit secara bersamaan.
Harapan keluarga ingin anaknya bisa berobat berdasarkan rujukan dokter sehingga bisa sembuh dari sesak nafas tanpa harus menggunakan oksigen lagi, dan ingin sembuh dari Radang Paru-Paru berdasarkan diagnosa dokter.
#SahabatPeduli mari bantu adik Fadila sembuh dari Peradangan Paru-paru. Bantuan sahabat akan digunakan untuk biaya pengobatan Rumah Sakit, pembelian obat, susu, vitamin, pampers, biaya operasional, penginapan, dll)
dari target ∞ tidak terbatas
Keluarga kecil dari Rasman dan Mainah yang memiliki 4 anak (3 putra dan 1 putri), Anak pertama Afran umur 19 tahun, tamatan smp, karena gak ada uang sehingga tidak melanjutan sekolah lagi ke jenjang berikutnya, saat ini bekerja mbawon ikut orang bersama dengan ayahnya. Anak kedua Adika umur 11 tahun masih kelas 5 SD. Anak ketiga Fahrul umur 3 tahun saat ini blm sekolah. Anak keempat Fadila umur 3 bulan menderita sakit bronchopneumonia, unspecified (Pneumonia sendiri adalah kondisi yang menyebabkan peradangan di paru-paru sehingga alveoli terisi dengan cairan. Cairan ini mengganggu fungsi normal paru-paru, menghasilkan berbagai masalah pernapasan). Terlahir dengan bobot 2 kilo lebih 6 ons).
Umur satu bulan lebih 5 hari Fadila mulai diberobatkan karena tidak bisa menangis seperti normalnya bayi lainya. Berobat pertama mondok 2 minggu didampingi kakeknya, setelah sembuh dan pulang mondok lagi didampingi sama suami selama 1 minggu. Awal diberobatkan ke bidan ibu Dwi Wahyuningsih dekat rumahnya lalu suruh dirujuk ke RSUD banyumas. (diperiksa dokter lalu rontgen, empat di infus habis 2 botol, Fadila sudah di rontgen 2 kali, diagnosa dari dokter yaitu radang paru2). Pengobatan yang sudah dijalani Fadila yaitu Oksigen yang tak pernah lepas (24 Jam non stop). Keluarga menyewa tabung oksigen dalam 2 minggu Rp 250.000 (isi oksigen 100 + sewa tabung 150).
Pekerjaan Rasman saat ini menderes mencari air nira kelapa dengan memanjat pohon setinggi ±10 meter. Airnya niranya diolah menjadi gulajawa dimasak sendiri dirumah. Lahan Pohon kelapa mengambil dari milik orang lain. Proses memasak gula jawa bisa sampai 6 jam lamanya. Pendapatan Rasman dalam sehari bisa mendapatkan ±60 kilo gula jawa atau sebesar ±50 Ribu rupiah. Rasman berjualan dengan cara berkeliling dengan sepeda butut ke warung2 menawarkan gula jawanya.
Ibu Mainah membantu suami memasak nira, saat ini beliau juga ikut bekerja serabutan ikut tetangganya menanam sayur di kebun milik orang lain, tanaman yang ditanam seperti terong dan tomat. Sepasang suami istri ini sangat menginspirasi dalam berjuang mendapatkan uang untuk biaya makan 4 anaknya dan biaya pengobatan 1 anaknya yang sedang sakit (adik Fadila).
Adik Fadhila saat ini hanya bisa minum susu formula karena susu asih dari ibunya tidak keluar. Alhamdulillah kondisi saat ini Adik Fadhila sudah bisa menangis keras seperti bayi lainya. BPJS yang digunakan Adik Fadhila menggunakan faskes tingkat I. Usaha orang tua sudah memberobatkan Fadila 3 kali berturut-turut ke RSUD Banyumas namun belum ada perubahan. Biaya untuk keperluan sekali berobat saja sebesar Rp 1.500.000 (untuk transportasi, minum, makan, laundry, penginapan, dll). Sementara ini pengumpulan dana berobat didapat dari patungan saudaranya Pak Rasman dengan modal semampunya. Rujukan saat ini dari RSUD Banyumas menyarankan Fadila segera diberobatkan ke RS Sarjito Jogjakarta, namun untuk berangkat belum ada biayanya sama sekali, untuk makan saja masih kekurangan. Cara minum obat dan minum susu adik Fadila menggunakan selang yang dipasang pada pompa suntikan. Minum susunya dijadwal 3 jam sekali (jam 06.00, 09.00, 12.00 dan 15.00), dan minum obat hanya 2 kali dalam sehari (pagi jam 06.00, sore jam 15.00), untuk siangnya jam 12.00 wajib konsumsi vitamin. Untuk mandi saja adik Fadila diseka menggunakan air hangat dengan bantuan handuk guna mengelap seluruh badan adik Fadila. Sungguh kasihan melihat kondisi adik fadila saat ini karena sakitnya yang tak kunjung sembuh.
Momen terberat Ayah Fadhila saat setiap pagi Adik Fadhila mulai kedinginan, pernafasanya akan terganggu dan nafasnya pasti akan sesak. Setiap harinya sang Ayah akan menggendong seraya merasa sedih karena harus memberikan oksigen lebih ekstra setiap bayinya merasakan sesak nafas.
Momen terberat Ibunda Fadila yaitu saat kondisi keuangan sedang susah, buat makan juga susah, ditambah Suami sedang sakit sama-sama sesak nafas, anak terakhirnya juga sama sesak nafas. Beliau menangis karena suami dan anaknya sakit secara bersamaan.
Harapan keluarga ingin anaknya bisa berobat berdasarkan rujukan dokter sehingga bisa sembuh dari sesak nafas tanpa harus menggunakan oksigen lagi, dan ingin sembuh dari Radang Paru-Paru berdasarkan diagnosa dokter.
#SahabatPeduli mari bantu adik Fadila sembuh dari Peradangan Paru-paru. Bantuan sahabat akan digunakan untuk biaya pengobatan Rumah Sakit, pembelian obat, susu, vitamin, pampers, biaya operasional, penginapan, dll)
Bagikan tautan ke media sosial