Hallo... Perkenalkan, namaku Ashalina putri. Keluargaku dan teman-teman biasa memanggilku Ashalina. Saat ini aku sedang berjuang sembuh dari Kanker. Aku tetap semangat dan kuat walau aku hanya berjuang bersama ibu saja.

Berawal dari bulan Oktober 2020, di pipi sebelah kiri terdapat benjolan kecil dan semakin hari semakin membesar dengan sangat cepat. Aku merasakan sakit yang luar biasa hingga aku merintih kesakitan dan membuat ibuku sedih. Aku tidak suka melihat ibu menangis, tapi aku tidak bisa menahannya.

Lalu ibu segera membawaku periksa ke Rumah Sakit terdekat. Setelah menjalani berbagai pemeriksaan, kata om dokter aku menderita sakit Sclerosing Rhabdomyosarcoma. Namanya sangat sulit untuk aku ucapkan, tapi kata om dokter aku harus menjalani pengobatan dengan kemoterapi.

Tubuhku sudah berkali-kali ditusuk jarum, rasanya sakit sekali hingga membuatku menangis. Selain itu, setelah kemoterapi aku akan merasakan panas pada tubuhku bahkan rambut cantik ku selalu rontok. Sekarang aku sudah tidak punya rambut.

Aku ingin sekali seperti teman-temanku yang lain yang memiliki rambut panjang dan cantik. Tapi tidak apa-apa jika sekarang aku sudak tidak punya rambut, semoga dengan hilangnya rambutku ini, hilang juga sakit yang ada di tubuhku, Aamiin …

Sahabat, sampai saat ini Ashalina sudah menjalani kemoterapi 7 siklus dan memasuki siklus 8. Jumlah kemoterapi yang sudah dijalani Ashalina adalah sebanyak 35 kali. Saat ini Ashalina hanya berjuang Bersama ibunya dikarenakan kedua orangtuanya telah berpisah.

Ibu Nidya (ibu Ashalina) terus berjuang membanting tulang mencari nafkah tanpa seorang suami sebagai secwan dengan gaji yang tidak seberapa demi untuk menghidupi keluarganya dan untuk pengobatan Ashalina yang sebagian besarnya tidak di cover BPJS.

Apalagi dengan keadaan Ashalina saat ini yang harus mengkonsumsi susu khusus yang harganya tidak murah. Adapun kebutuhan-kebutuhan Ashalina yang harus dipenuhi oleh ibu Nidya antara lain :

1. Biaya susu khusus, pampers, tisu basah & kering
2. Biaya alat-alat medis seperti saturasi, dll
3. Biaya obat tidak di cover BPJS
4. Biaya transport ke Rumah Sakit
5. Biaya hidup sehari-hari 

Sungguh banyak kebutuhan yang harus ibu Nidya penuhi. Bahu yang sebenarna rapuh dia kuatkan agar bisa terus mencari rezeki. Namun penghasilannya sebagai secwan tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan Ashalina. Dia putus asa dan juga takut apabila pengobatan Ashalina ditunda atau diberhentikan maka penyakit itu akan merenggut nyawa Ashalina.

Sungguh berat berada diposisi ibu Nidya dimana dia harus terus berjuang demi putri tercintanya bisa terus menjalan pengobatan. Mari Bersama-sama kita ulurkan tangan kita untuk terus membantu Ashalina dan ibunya agar pengobatan Ashalina tidak terhenti dan bisa segera sembuh dari sakitnya.