Teman-teman ku semua pada jajan ketika istirahat sekolah, aku cuma bisa liatin dari kelas. Karena ibuku tak punya uang untuk aku bawa ke sekolah.
Setiap hari ia hanya terdiam duduk seorang diri di pojok kelas ketika bel istirahat tiba. Bukan karna tak ingin bermain dengan teman sebayanya. Lantaran tak ada uang jajan yang bisa ia gunakan untuk membeli makanan.
Seperti hari-hari biasanya, sang ibu yang juga seorang single parent tak mampu memberi uang. Lantaran tak memiliki pekerjaan tetap untuk menghasilkan uang setiap harinya barang sedikit untuk sang anak sekolah.
Adik iik ia adalah seorang anak yatim yang sedang duduk dibangku sekolah MI (Madrasah Ibtidaiyah). Sang ayah meninggal 7 tahun yang lalu, meninggalkan ia dan sang ibu serta kakanya yang masih kecil-kecil kala itu. Setiap hari ia dan kakanya jalani tanpa kasih sayang seorang ayah yang menjadi tulang punggung keluarga. Disitulah hidup terasa semakin susah.
Sang kaka yang sudah berumur 15thn bertekad melanjutkan sekolahnya dengan beasiswa sebagai seorang penghafal qur’an yang sudah hafal hampir 20 juz Al-Qur’an. Semua kebutuhan sekolah serta beasiswa yang ia dapat serta karena prestasi yang ia miliki, ia bertekad untuk tidak menyusahkan ibu nya yang juga tak memiliki penghasilan apa-apa.
Sang Ibu tak tega melihat anaknya yang setiap hari tak bisa jajan kala disekolah maupun dirumah,Ia menangis kala mengingat hal tersebut. Ia bertekad dan berusaha untuk bekerja dikebun tetangga dan pergi ke hutan, mencari apa yang bisa di cari untuk ditukar uang. Apapun beliau lakukan, asalkan bisa ditukar sejumlah rupiah untuk membeli lauk esok hari.
Pernyataan : Informasi dan opini yang tertulis di halaman penggalangan dana ini adalah milik penggalang dana dan tidak mewakili AyoBantu. Jika ada masalah atau kecurigaan Laporkan Campaign Ini
dari target Rp 15.000.000
Teman-teman ku semua pada jajan ketika istirahat sekolah, aku cuma bisa liatin dari kelas. Karena ibuku tak punya uang untuk aku bawa ke sekolah.
Setiap hari ia hanya terdiam duduk seorang diri di pojok kelas ketika bel istirahat tiba. Bukan karna tak ingin bermain dengan teman sebayanya. Lantaran tak ada uang jajan yang bisa ia gunakan untuk membeli makanan.
Seperti hari-hari biasanya, sang ibu yang juga seorang single parent tak mampu memberi uang. Lantaran tak memiliki pekerjaan tetap untuk menghasilkan uang setiap harinya barang sedikit untuk sang anak sekolah.
Adik iik ia adalah seorang anak yatim yang sedang duduk dibangku sekolah MI (Madrasah Ibtidaiyah). Sang ayah meninggal 7 tahun yang lalu, meninggalkan ia dan sang ibu serta kakanya yang masih kecil-kecil kala itu. Setiap hari ia dan kakanya jalani tanpa kasih sayang seorang ayah yang menjadi tulang punggung keluarga. Disitulah hidup terasa semakin susah.
Sang kaka yang sudah berumur 15thn bertekad melanjutkan sekolahnya dengan beasiswa sebagai seorang penghafal qur’an yang sudah hafal hampir 20 juz Al-Qur’an. Semua kebutuhan sekolah serta beasiswa yang ia dapat serta karena prestasi yang ia miliki, ia bertekad untuk tidak menyusahkan ibu nya yang juga tak memiliki penghasilan apa-apa.
Sang Ibu tak tega melihat anaknya yang setiap hari tak bisa jajan kala disekolah maupun dirumah,Ia menangis kala mengingat hal tersebut. Ia bertekad dan berusaha untuk bekerja dikebun tetangga dan pergi ke hutan, mencari apa yang bisa di cari untuk ditukar uang. Apapun beliau lakukan, asalkan bisa ditukar sejumlah rupiah untuk membeli lauk esok hari.
Pernyataan : Informasi dan opini yang tertulis di halaman penggalangan dana ini adalah milik penggalang dana dan tidak mewakili AyoBantu. Jika ada masalah atau kecurigaan Laporkan Campaign Ini
Bagikan tautan ke media sosial