“Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran di hari kiamat Allah SWT tidak akan mengazab orang yang mengasihi anak yatim dan berlaku ramah padanya serta manis tutur katanya….” (HR Thabrani)
Adik Siti Fadilah (11) yang kini sedang duduk dibangku 4 SD di tinggalkan oleh sang ayah saat usianya beranjak 3 tahun, sedangkan ibu Siti mengalami gangguan kejiwaan selama 5 tahun terakhir. Akhirnya, supaya Siti masih bisa mendapatkan pengawasan dari orang dewasa, Kakek dan Nenek Siti memutuskan membawa Siti bersama mereka.
Kakek Siti sehari-hari kerja serabutan buruh kayu bakar karena Nenek hanya mengurusi urusan rumah tangga dan mengurus Siti. Kayu-kayu yang sudah di jemur dan dikeringkan, lalu dibawa oleh kakek berkeliling kepada para tetangga. Dalam satu hari terkadang hanya terjual 1- 2 ikat kayu dengan pendapatan sebesar 10 - 15rb/hari. Itupun jika laku terjual, jika tidak kakek tak bisa membawa uang ataupun makanan untuk nenek dan siti.
Tak ada kata jajan mewah dan mahal bagi Siti karena hanya berbekal nasi yang di buat oleh sang Nenek. Walau tak pernah jajan seperti anak lainnya karena keterbatasan ekonomi, namun siti tak pernah malas untuk pergi belajar kesekolah.
Di daerah yang berbeda ada kisah dari adik Robi (13) yang kini hanya tinggal dengan Adik, Ibu, serta Neneknya di sebuah rumah yang cukup minimalis dan serba kekurangan. Di usia yang sudah menginjak dewasa, seharusnya Robi belajar, bermain, atau mengeksplorasi hal baru yang belum pernah diketahui. Namun, kondisi Robi saat ini sering lemas jika terlalu banyak aktivitas. Hal ini dikarenakan Robi mengalami kurang gizi dari lahir dan sempat dikabarkan kritis pada umur 2 tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Robi dan ibunya hanya mengandalkan neneknya yang bekerja serabutan. Terkadang keluarga kecil ini hanya mampu untuk masak satu gelas beras untuk dimakan bersama tanpa lauk. Ibu Rosita tidak bekerja karena harus menjaga Robi serta adiknya yang masih balita.
#TemanPeduli, akankah kita hanya terdiam dan mengetahui kisah mereka. ASAR mengajak teman peduli untuk menjadi teman baik adik siti dan adik robi serta adik-adik yatim lainnya. Dengan rezeki terbaik yang kamu sisihkan, insha Allah sudah bisa memberikan kebutuhan sekolah, kebutuhan pangan dan kebutuhan mendesak lainnya
Klik *DONASI SEKARANG* langsung pilih metode pembayaran, lakukan transfer dan masukan nominal donasi, dapatkan laporan donasi melalui email/aplikasi Ayobantu.com
Tak hanya bersedekah, #TemanPeduli juga bisa berpartisipasi dengan turut membantu membagikan halaman galang dana ini di sosial media milikmu, agar semakin banyak saudara kita yang tergerak hatinya untuk membantu dan bersedekah
dari target Rp 10.000.000
“Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran di hari kiamat Allah SWT tidak akan mengazab orang yang mengasihi anak yatim dan berlaku ramah padanya serta manis tutur katanya….” (HR Thabrani)
Adik Siti Fadilah (11) yang kini sedang duduk dibangku 4 SD di tinggalkan oleh sang ayah saat usianya beranjak 3 tahun, sedangkan ibu Siti mengalami gangguan kejiwaan selama 5 tahun terakhir. Akhirnya, supaya Siti masih bisa mendapatkan pengawasan dari orang dewasa, Kakek dan Nenek Siti memutuskan membawa Siti bersama mereka.
Kakek Siti sehari-hari kerja serabutan buruh kayu bakar karena Nenek hanya mengurusi urusan rumah tangga dan mengurus Siti. Kayu-kayu yang sudah di jemur dan dikeringkan, lalu dibawa oleh kakek berkeliling kepada para tetangga. Dalam satu hari terkadang hanya terjual 1- 2 ikat kayu dengan pendapatan sebesar 10 - 15rb/hari. Itupun jika laku terjual, jika tidak kakek tak bisa membawa uang ataupun makanan untuk nenek dan siti.
Tak ada kata jajan mewah dan mahal bagi Siti karena hanya berbekal nasi yang di buat oleh sang Nenek. Walau tak pernah jajan seperti anak lainnya karena keterbatasan ekonomi, namun siti tak pernah malas untuk pergi belajar kesekolah.
Di daerah yang berbeda ada kisah dari adik Robi (13) yang kini hanya tinggal dengan Adik, Ibu, serta Neneknya di sebuah rumah yang cukup minimalis dan serba kekurangan. Di usia yang sudah menginjak dewasa, seharusnya Robi belajar, bermain, atau mengeksplorasi hal baru yang belum pernah diketahui. Namun, kondisi Robi saat ini sering lemas jika terlalu banyak aktivitas. Hal ini dikarenakan Robi mengalami kurang gizi dari lahir dan sempat dikabarkan kritis pada umur 2 tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Robi dan ibunya hanya mengandalkan neneknya yang bekerja serabutan. Terkadang keluarga kecil ini hanya mampu untuk masak satu gelas beras untuk dimakan bersama tanpa lauk. Ibu Rosita tidak bekerja karena harus menjaga Robi serta adiknya yang masih balita.
#TemanPeduli, akankah kita hanya terdiam dan mengetahui kisah mereka. ASAR mengajak teman peduli untuk menjadi teman baik adik siti dan adik robi serta adik-adik yatim lainnya. Dengan rezeki terbaik yang kamu sisihkan, insha Allah sudah bisa memberikan kebutuhan sekolah, kebutuhan pangan dan kebutuhan mendesak lainnya
Klik *DONASI SEKARANG* langsung pilih metode pembayaran, lakukan transfer dan masukan nominal donasi, dapatkan laporan donasi melalui email/aplikasi Ayobantu.com
Tak hanya bersedekah, #TemanPeduli juga bisa berpartisipasi dengan turut membantu membagikan halaman galang dana ini di sosial media milikmu, agar semakin banyak saudara kita yang tergerak hatinya untuk membantu dan bersedekah
Bagikan tautan ke media sosial