Usia buah hati kami baru 3 hari, tapi kondisi mata dan kulitnya menguning, BAB dempul, serta air kencingnya keruh. Setelah kami bawa ke RSUD Matraman, Khenzy didiagnosa idap atresia bilier.
Kami sangat terpukul saat diberitahu bahwa buah hati kami harus menjalani operasi dan dirujuk ke RSCM. Kami lemas dan takut membayangkan bayi mungil kami harus dioperasi. Namun jika tidak dioperasi, kemungkinan besar nyawanya tak tertolong. Bayi kami, Khenzy, menderita atresia bilier dan harus melakukan transplantasi hati. Hati kami hancur dan pikiran kalut memikirkan besarnya biaya operasi yang mencapai lebih dari 60 juta di luar biaya-biaya lainnya, termasuk mencari donor hati yang cocok dengannya, sementara ayah Khenzy hanyalah seorang kuli bangunan yang penghasilannya sering di bawah Rp 1 juta per bulan. Dari mana kami bisa mendapatkan uang sebesar itu? Bagaimana nasib Khenzy?
Sebagai orang tua, kami sangat berharap Khenzy bisa sembuh, sehat, dan berkembang seperti anak normal lainnya. Apa pun pasti akan kami lakukan demi kesembuhannya. Bahkan kalau bisa saya ibunya mau memberikan hati saya untuk Khenzy. Kami tak ingin pengobatan Khenzy tertunda lama dan kami terus berusaha semaksimal dan semampu kami, namun dana untuk biaya operasi itu tak kunjung terkumpul. Maka dari itu kami berharap ada uluran tangan dari bapak ibu yang dermawan untuk turut menyelamatkan hidup Khenzy. Doa-doa kami untuk bapak ibu agar selalu diberi kesehatan dan rezeki dari Tuhan.
dari target Rp 85.000.000
Usia buah hati kami baru 3 hari, tapi kondisi mata dan kulitnya menguning, BAB dempul, serta air kencingnya keruh. Setelah kami bawa ke RSUD Matraman, Khenzy didiagnosa idap atresia bilier.
Kami sangat terpukul saat diberitahu bahwa buah hati kami harus menjalani operasi dan dirujuk ke RSCM. Kami lemas dan takut membayangkan bayi mungil kami harus dioperasi. Namun jika tidak dioperasi, kemungkinan besar nyawanya tak tertolong. Bayi kami, Khenzy, menderita atresia bilier dan harus melakukan transplantasi hati. Hati kami hancur dan pikiran kalut memikirkan besarnya biaya operasi yang mencapai lebih dari 60 juta di luar biaya-biaya lainnya, termasuk mencari donor hati yang cocok dengannya, sementara ayah Khenzy hanyalah seorang kuli bangunan yang penghasilannya sering di bawah Rp 1 juta per bulan. Dari mana kami bisa mendapatkan uang sebesar itu? Bagaimana nasib Khenzy?
Sebagai orang tua, kami sangat berharap Khenzy bisa sembuh, sehat, dan berkembang seperti anak normal lainnya. Apa pun pasti akan kami lakukan demi kesembuhannya. Bahkan kalau bisa saya ibunya mau memberikan hati saya untuk Khenzy. Kami tak ingin pengobatan Khenzy tertunda lama dan kami terus berusaha semaksimal dan semampu kami, namun dana untuk biaya operasi itu tak kunjung terkumpul. Maka dari itu kami berharap ada uluran tangan dari bapak ibu yang dermawan untuk turut menyelamatkan hidup Khenzy. Doa-doa kami untuk bapak ibu agar selalu diberi kesehatan dan rezeki dari Tuhan.
Bagikan tautan ke media sosial