Bantu! Perjuangan Mak Aneh, Demi Bertahan Hidup dan Sembuhkan Anak dan Cucu

07 June 2023

“Bagaimana anakku bisa berdamai dengan kenyataan yang nyaris mengubur semua mimpinya? Pertanyaan itu terus ada di kepalaku. Dia terpaksa tidak berobat lagi, dia harus menahan sakit sambil bantuku jualan… Ya Tuhan, hilangkan penyakit dari tubuh anakku..” Ucap Mak Aneh

***

Perkenalkan namaku Yeyen Kusmiati (29th) saya anak dari seorang ibu yang hebat,ibu saya namanya Mak Aneh. Saya tinggal bersama Emak dan Sepupu saya Adel (15th ) yang yatim piatu di rumah sangat sederhana tepatnya di Kp.Darussalam Rt.003, rw.003 Nagreg, Kabupaten Bandung karena ayahku sudah meninggal 10 tahun lalu. Saat ini aku divonis menderita penyakit Malaise And Fatigue (keropos tulang).

Berawal 3 yang tahun lalu saat bangun tidur tiba-tiba  badanku lesu dan kaku, waktu itu suamiku dan anakku masih ada, aku meminta suami untuk pergi memeriksa keadaanku ke puskesmas terdekat, setelah mendengar apa kata dokter aku seakan mimpi di siang bolong dan tersambar petir berkali lipat kata dokter aku menderita penyakit keropos tulang penyakit yang tak biasa atau langka.

Dari situlah tubuhku terasa kaku dan aktivitasku lumpuh total. Setelah suamiku tahu bahwa aku menderita penyakit itu satu bulan kemudian suamiku tidak pulang sampai kini ia tak tau dimana, mungkin ia tak terima melihat kondisiku seperti ini. Pada waktu itu aku sangat terpukul karena penghianatan suamiku namun satu-satunya yang menguatkanku adalah anakku dan ibuku.

Seiring berjalannya waktu aku berusaha untuk berobat dari uang sisa tabungan hasil kerja dulu ketika sehat. Namun qodarullah saat usia anaku menginjak 2 tahun,  anakku sakit dan koma selama beberapa hari di rumah sakit. Aku hanya bisa menangis dan menyesali keterbatasanku tidak bisa merawat anakku ketika sakit. Emaklah yang merawat anaku ketika di rumah sakit, berselang satu minggu anakku meninggal dunia. Kondisi aku saat itu serasa sudah jatuh tertimpa tangga, aku sangat terpukul kehilangan arah hidup sehingga penyakitku semakin parah dan keadaanku tidak menentu.

Saat ini aku hanya bisa berbaring tanpa daya, kesana kemari harus di bantu, Emaklah yang selalu setia merawatku. Untuk bertahan hidup emak rela bekerja dari jam 5 subuh hingga jam 9 malam menjadi penunggu kantin dan penjaga di sekolah. Pengobatanku sudah 1 tahun terhenti karena tidak ada biaya, Kini emak sudah tidak bekerja di kantin lagi karena emak sudah tua dan sering sakit akibat kecapean, Emak tidak tega meninggalkanku yang tak berdaya ini. Aku selalu berfikir Jika nanti  Emak meninggal siapa yang mau merawatku dan sepupuku nanti, Makanya aku harus sembuh aku harus kuat!

Kini untuk bertahan hidup, aku dan emak berjualan keliling kue basah milik tetangga. Untungnya ada orang baik dari pihak sekolah tempat emak bekerja dulu mewakafkan kursi roda untukku sehingga aku bisa ikut berjualan keliling bersama emak. Dari hasil jualan rata-rata mendapat 30rb perhari tapi kalau lagi sepi kami hanya mendapat 10rb saja. Tak jarang emak meminjam uang ke tetangga 10rb perhari untuk makan dan untuk bekal Adel sekolah.

“Ya mau gimana untuk pergi ke rumah sakit. kami kesulitan membayar transportasi karena mengantarkan Yeyen membutuhkan biaya yang besar apalagi ditambah obat dengan kondisi keuangan yang pas-pas an.  Kalau lagi jualan kue,Tak jarang Yeyen tidur di atas kursi rodanya,. Emak selalu melihat wajahnya sambil menangis dan bertanya, Tuhan kenapa hal ini terjadi kepada anakku?” Ujar Mak Aneh

Setiap minggu aku selalu mengadu di atas batu nisan Ayah dan Anakku berharap doa dari syurga teriring untukku, satu-satunya mimpi dan harapanku hanya ingin sembuh, semoga Tuhan memberikan keajaiban hingga aku bisa berobat kembali dan sembuh. Karena aku gak tega melihat emak yang sudah tua kurang tenagga harus berjuang sendiri. Jika aku sembuh nanti aku ingin bekerja keras memenuhi kebutuhan emak dan membahagiakan emak di masa tuanya. Karena emak aku kuat, karena emak aku masih bertahan dan emak adalah satu-satunya yang aku punya saat ini.

Sahabat, mungkin saat kamu baca ini sedang duduk tenang berkumpul bersama orang tercinta, sambil menikmati makanan yang lezat. Tapi, disisi lain ada Yeyen dan Mak Aneh yang berjuang di jalanan demi berobat dan bertahan hidup. 

Maukah kamu menjadi alasan Mak Aneh tersenyum dan bisa rawat Yeyen sampai sembuh? Mari salurkan bantuan terbaikmu melalui Ayobantu.com

 


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 0

dari target Rp 80.000.000

 
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Campaign telah berakhir/selesai
Salingberbagi.Org
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Bantu! Perjuangan Mak Aneh, Demi Bertahan Hidup dan Sembuhkan Anak dan Cucu

Kesehatan
Dana terkumpul

Rp 0

 
Target: Rp Rp 80.000.000
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Selesai
Campaign telah berakhir/selesai
07 June 2023

“Bagaimana anakku bisa berdamai dengan kenyataan yang nyaris mengubur semua mimpinya? Pertanyaan itu terus ada di kepalaku. Dia terpaksa tidak berobat lagi, dia harus menahan sakit sambil bantuku jualan… Ya Tuhan, hilangkan penyakit dari tubuh anakku..” Ucap Mak Aneh

***

Perkenalkan namaku Yeyen Kusmiati (29th) saya anak dari seorang ibu yang hebat,ibu saya namanya Mak Aneh. Saya tinggal bersama Emak dan Sepupu saya Adel (15th ) yang yatim piatu di rumah sangat sederhana tepatnya di Kp.Darussalam Rt.003, rw.003 Nagreg, Kabupaten Bandung karena ayahku sudah meninggal 10 tahun lalu. Saat ini aku divonis menderita penyakit Malaise And Fatigue (keropos tulang).

Berawal 3 yang tahun lalu saat bangun tidur tiba-tiba  badanku lesu dan kaku, waktu itu suamiku dan anakku masih ada, aku meminta suami untuk pergi memeriksa keadaanku ke puskesmas terdekat, setelah mendengar apa kata dokter aku seakan mimpi di siang bolong dan tersambar petir berkali lipat kata dokter aku menderita penyakit keropos tulang penyakit yang tak biasa atau langka.

Dari situlah tubuhku terasa kaku dan aktivitasku lumpuh total. Setelah suamiku tahu bahwa aku menderita penyakit itu satu bulan kemudian suamiku tidak pulang sampai kini ia tak tau dimana, mungkin ia tak terima melihat kondisiku seperti ini. Pada waktu itu aku sangat terpukul karena penghianatan suamiku namun satu-satunya yang menguatkanku adalah anakku dan ibuku.

Seiring berjalannya waktu aku berusaha untuk berobat dari uang sisa tabungan hasil kerja dulu ketika sehat. Namun qodarullah saat usia anaku menginjak 2 tahun,  anakku sakit dan koma selama beberapa hari di rumah sakit. Aku hanya bisa menangis dan menyesali keterbatasanku tidak bisa merawat anakku ketika sakit. Emaklah yang merawat anaku ketika di rumah sakit, berselang satu minggu anakku meninggal dunia. Kondisi aku saat itu serasa sudah jatuh tertimpa tangga, aku sangat terpukul kehilangan arah hidup sehingga penyakitku semakin parah dan keadaanku tidak menentu.

Saat ini aku hanya bisa berbaring tanpa daya, kesana kemari harus di bantu, Emaklah yang selalu setia merawatku. Untuk bertahan hidup emak rela bekerja dari jam 5 subuh hingga jam 9 malam menjadi penunggu kantin dan penjaga di sekolah. Pengobatanku sudah 1 tahun terhenti karena tidak ada biaya, Kini emak sudah tidak bekerja di kantin lagi karena emak sudah tua dan sering sakit akibat kecapean, Emak tidak tega meninggalkanku yang tak berdaya ini. Aku selalu berfikir Jika nanti  Emak meninggal siapa yang mau merawatku dan sepupuku nanti, Makanya aku harus sembuh aku harus kuat!

Kini untuk bertahan hidup, aku dan emak berjualan keliling kue basah milik tetangga. Untungnya ada orang baik dari pihak sekolah tempat emak bekerja dulu mewakafkan kursi roda untukku sehingga aku bisa ikut berjualan keliling bersama emak. Dari hasil jualan rata-rata mendapat 30rb perhari tapi kalau lagi sepi kami hanya mendapat 10rb saja. Tak jarang emak meminjam uang ke tetangga 10rb perhari untuk makan dan untuk bekal Adel sekolah.

“Ya mau gimana untuk pergi ke rumah sakit. kami kesulitan membayar transportasi karena mengantarkan Yeyen membutuhkan biaya yang besar apalagi ditambah obat dengan kondisi keuangan yang pas-pas an.  Kalau lagi jualan kue,Tak jarang Yeyen tidur di atas kursi rodanya,. Emak selalu melihat wajahnya sambil menangis dan bertanya, Tuhan kenapa hal ini terjadi kepada anakku?” Ujar Mak Aneh

Setiap minggu aku selalu mengadu di atas batu nisan Ayah dan Anakku berharap doa dari syurga teriring untukku, satu-satunya mimpi dan harapanku hanya ingin sembuh, semoga Tuhan memberikan keajaiban hingga aku bisa berobat kembali dan sembuh. Karena aku gak tega melihat emak yang sudah tua kurang tenagga harus berjuang sendiri. Jika aku sembuh nanti aku ingin bekerja keras memenuhi kebutuhan emak dan membahagiakan emak di masa tuanya. Karena emak aku kuat, karena emak aku masih bertahan dan emak adalah satu-satunya yang aku punya saat ini.

Sahabat, mungkin saat kamu baca ini sedang duduk tenang berkumpul bersama orang tercinta, sambil menikmati makanan yang lezat. Tapi, disisi lain ada Yeyen dan Mak Aneh yang berjuang di jalanan demi berobat dan bertahan hidup. 

Maukah kamu menjadi alasan Mak Aneh tersenyum dan bisa rawat Yeyen sampai sembuh? Mari salurkan bantuan terbaikmu melalui Ayobantu.com

 



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu:
@toastr_render