Bantu Mas Kiki Agar Bisa Terus Berobat

01 September 2022

Baru 8 bulan istrinya meninggal karna terdiagnosa kanker Ovarium kini dengan kondisi sakit, Ia pun harus mengurus putra semata wayangnya.

Kiki Yudistira (31 tahun) menderita TB Paru. Berawal dari Agustus 2020, Kiki mengalami batuk parah disertai mata dan tubuh yang menguning. Selain itu berat badan kiki juga turun drastis membuat badannya sangat kurus dan lemah. Sehingga saat ini Kiki sudah tidak bekerja lagi.

Dulu, Kiki sempat menjalani pengobatan dan melakukan berbagai tes lab. Namun sayangnya pengobatan tersebut tidak bisa dilanjutkan karena keadaan ekonominya yang memburuk. Pasca 8 bulan kepergian sang istri karena Kanker Ovarium, kondisi Kiki juga semakin memburuk.

Badan yang dulu gagah, kini hanya tinggal kulit dan tulang. Namun keadaan memaksanya untuk terus berjuang dan tidak terlihat lemah terlebih di depan putra semata wayangnya yang kini hanya bisa mengandalkan dirinya.

“Saya mau sembuh. Saya rindu meluk  anak saya. Saya udah capek nahan sakit. Apalagi kalo batuk, rasanya nyiksa banget. Saya harus jaga jarak dengan anak saya karena saya takut anak saya tertular. Jadi terpaksa saya titipkan anak dengan neneknya ’’ ucap Kiki

Karena batuk Kiki yang terbilang tidak biasa, membuat teman-teman kerja Kiki dulu selalu menjauhinya. Dulu, Kiki bekerja sebagai sales di salah supermarket bahan bangunan. Dalam keadaan lemah dia seperti di asingkan oleh orang-orang sekitar. Namun dia bersyukur karena dia masih memiliki keluarga yang amat menyayanginya dan putranya. Keluarganya bergantian mengjunjungi dan merawat Kiki selama sakit.

Sepeninggal istrinya, Kiki sangat ingin melanjutkan pengobatannya. Namun hingga saat ini belum juga ada biaya untuk berobat kembali. Kiki butuh bantuan biaya berobat, terlebih saat ini Kiki tidak memiliki BPJS dan saat ini kondisinya tidak memungkinkan untuk bekerja. Dan apabila tidak segera diobati maka bisa menimbulkan penyakit komplikasi lainnya.

Amat sedih melihat kondisi Kiki saat ini. Baru 8 bulan istrinya meninggal, kini dirinya yang terbaring lemah. Anaknya (Ano) yang kini baru kelas 8 SMP dan merupakan anak tunggal dari kiki dan istrinya (Almh. Giliana) sangat membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya. Karena saat ini Kiki tidak ada penghasilan, anaknya rela berjualan kue sepulang sekolah untuk membantu meringankan beban sang ayah. Kue yang Ano (14 tahun) jual diperoleh dari tetangga yang membuat kemudin dijual oleh Ano berkeliling kampung hingga kurang lebih 500 m. Penghasilan Ano setiap harinya 25 ribu yang bisa ia tabung untuk tambahan uang sekolah dan jajannya.

Sesekali anaknya juga berkunjung ke rumah Kiki untuk menjenguk dan menyuapi makan ayahnya. Selama Kiki Sakit, Kiki tidak bisa membiayai uang seolah anaknya. Sehingga untuk uang sekolah anaknya, Kiki seringkali meminjam uang kepada Saudara Kiki atau orang tua Kiki. Selain itu untuk biaya hidup seperti makan juga tentunya Kiki sangat sulit, untungnya keluarganya sangat pengertian untuk mengantarkan makanan ke Rumah Kiki. Kini Kiki hanya bisa berdoa dan berharap semoga segera disembuhkan dari penyakitnya sehingga bisa Kembali bekerja agar anaknya tidak perlu berjualan kue lagi.

#Temanpeduli tergerakkah hati mu untuk membantu seorang Ayah dari si penjual kue keliling ini? Yuk sisihkan rezeki kita untuk membantu kesembuhan Ayah dengan cara klik"Donasi"


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 60.000

dari target Rp 60.000.000

 
  • 2
    Donasi
  • 1
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Campaign telah berakhir/selesai
Yayasan Sahabat Ayah Sarah
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Bantu Mas Kiki Agar Bisa Terus Berobat Kesehatan

Dana terkumpul

Rp 60.000

 
Target: Rp Rp 60.000.000
  • 2
    Donasi
  • 1
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Selesai
Campaign telah berakhir/selesai
01 September 2022

Baru 8 bulan istrinya meninggal karna terdiagnosa kanker Ovarium kini dengan kondisi sakit, Ia pun harus mengurus putra semata wayangnya.

Kiki Yudistira (31 tahun) menderita TB Paru. Berawal dari Agustus 2020, Kiki mengalami batuk parah disertai mata dan tubuh yang menguning. Selain itu berat badan kiki juga turun drastis membuat badannya sangat kurus dan lemah. Sehingga saat ini Kiki sudah tidak bekerja lagi.

Dulu, Kiki sempat menjalani pengobatan dan melakukan berbagai tes lab. Namun sayangnya pengobatan tersebut tidak bisa dilanjutkan karena keadaan ekonominya yang memburuk. Pasca 8 bulan kepergian sang istri karena Kanker Ovarium, kondisi Kiki juga semakin memburuk.

Badan yang dulu gagah, kini hanya tinggal kulit dan tulang. Namun keadaan memaksanya untuk terus berjuang dan tidak terlihat lemah terlebih di depan putra semata wayangnya yang kini hanya bisa mengandalkan dirinya.

“Saya mau sembuh. Saya rindu meluk  anak saya. Saya udah capek nahan sakit. Apalagi kalo batuk, rasanya nyiksa banget. Saya harus jaga jarak dengan anak saya karena saya takut anak saya tertular. Jadi terpaksa saya titipkan anak dengan neneknya ’’ ucap Kiki

Karena batuk Kiki yang terbilang tidak biasa, membuat teman-teman kerja Kiki dulu selalu menjauhinya. Dulu, Kiki bekerja sebagai sales di salah supermarket bahan bangunan. Dalam keadaan lemah dia seperti di asingkan oleh orang-orang sekitar. Namun dia bersyukur karena dia masih memiliki keluarga yang amat menyayanginya dan putranya. Keluarganya bergantian mengjunjungi dan merawat Kiki selama sakit.

Sepeninggal istrinya, Kiki sangat ingin melanjutkan pengobatannya. Namun hingga saat ini belum juga ada biaya untuk berobat kembali. Kiki butuh bantuan biaya berobat, terlebih saat ini Kiki tidak memiliki BPJS dan saat ini kondisinya tidak memungkinkan untuk bekerja. Dan apabila tidak segera diobati maka bisa menimbulkan penyakit komplikasi lainnya.

Amat sedih melihat kondisi Kiki saat ini. Baru 8 bulan istrinya meninggal, kini dirinya yang terbaring lemah. Anaknya (Ano) yang kini baru kelas 8 SMP dan merupakan anak tunggal dari kiki dan istrinya (Almh. Giliana) sangat membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya. Karena saat ini Kiki tidak ada penghasilan, anaknya rela berjualan kue sepulang sekolah untuk membantu meringankan beban sang ayah. Kue yang Ano (14 tahun) jual diperoleh dari tetangga yang membuat kemudin dijual oleh Ano berkeliling kampung hingga kurang lebih 500 m. Penghasilan Ano setiap harinya 25 ribu yang bisa ia tabung untuk tambahan uang sekolah dan jajannya.

Sesekali anaknya juga berkunjung ke rumah Kiki untuk menjenguk dan menyuapi makan ayahnya. Selama Kiki Sakit, Kiki tidak bisa membiayai uang seolah anaknya. Sehingga untuk uang sekolah anaknya, Kiki seringkali meminjam uang kepada Saudara Kiki atau orang tua Kiki. Selain itu untuk biaya hidup seperti makan juga tentunya Kiki sangat sulit, untungnya keluarganya sangat pengertian untuk mengantarkan makanan ke Rumah Kiki. Kini Kiki hanya bisa berdoa dan berharap semoga segera disembuhkan dari penyakitnya sehingga bisa Kembali bekerja agar anaknya tidak perlu berjualan kue lagi.

#Temanpeduli tergerakkah hati mu untuk membantu seorang Ayah dari si penjual kue keliling ini? Yuk sisihkan rezeki kita untuk membantu kesembuhan Ayah dengan cara klik"Donasi"



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu: