Saya ibu karnasih yg berusia 61 tahun, Saya mempunyai anak 3 dan saya sudah tidak memiliki suami, suami saya sudah lama meninggal dan kini saya di urus oleh anak saya yg paling besar.

Pada suatu hari saya sakit badan dam terasa menggigil saya fikir sakit biasa, namun saya tidak menghiraukan penyakit yang saya rasakan karena masih bisa di tahan. kemudian hari, penyakit saya pun kambuh lagi dan saya langsung memeriksa ke Rumah Sakit terdekat. Setelah diperiksa, Dokter pun mendiagnosa (malignant Neo plasm of breast) atau bisa di artikan penyakit kanker payudara, saya pun sangat terkejut dan sangat sedih karena saya tidak percaya dengan penyakit yang dokter sampai kan.

Saya merasa kebingungan, bagaimana saya bisa berobat sedang kan untuk makan pun saya dikasih sama anak dan semua kebutuhan untuk sehari-hari, saya pun memutuskan untuk tidak melanjutkan perawatan ke RS karena biaya yang mahal dan saya tak mampu membayar. Lalu saya mencoba melakukan pengobatan tradisional akan tetapi penyakit saya semakin memburuk bukan membaik.

 Payudara sebelah kiri yg semakin sakit setiap hari saya tidak bisa tidur dan tangan kiri pun ikut bengkak sehingga saya tidak bisa melakukan aktivitas apa-apa. Satu Tahun penyakit saya di biarkan semakin parah dan anak-,anak pun memutuskan untuk membawanya lagi ke Rumah Sakit yang jarak nya sangat jauh sekali dari rumah yang harus memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sampai-sampai anak saya cari pinjaman sana sini untuk membawa saya ke Rumah Sakit. Dan anak saya hanya bekerja sebagai kuli bangunan yang di bayar 80 ribu per hari jadi kadang untuk makan satu keluarga juga tidak cukup, kadang minjem ke warung.