Seperti manusia pada umumnya, para santri dhuafa pun memiliki cita-cita atau impian yang ingin mereka capai saat dewasa nanti. Namun karena tak memiliki biaya yang cukup, rasanya impian mereka akan sangat sulit digapai.

Salah satunya para santri yang ada di Majlis Ta’lim Miftahul Qur’an. Hidup dengan serba kekurangan untuk sehari-hari karena keadaan finansial yang rendah membuat para santri terpaksa hidup dengan seadanya. 

Ustadz Abdul Majid selaku pendiri pesantren tersebut memiliki semangat dan juga rasa ikhlas membuka tempat suci tersebut tanpa memungut biaya dari para santri. Semua itu beliau lakukan karena kepedulian yang begitu besar terhadap generasi muda.

Mulai dari umur 4 tahun sampai yg sudah duduk di bangku SMA beliau bimbing dengan penuh semangat agar generasi muda di tempat beliau menjadi anak-anak yg sholeh sholehah serta faqih dalam ilmu agama.

Meskipun berat beliau tetap sabar dan semangat menjalani majlis tersebut bersama istrinya untuk selalu membimbing santri-santrinya.

Minimnya perhatian pemerintah dan masyarakat sekitar untuk memberikan bantuan materi dan kebutuhan lainnya membuat beliau sulit untuk memperluas majlis dan menyiapkan kebutuhan santri. Karena kondisi keuangan beliau pun bisa dibilang minim dari hasil jualan jajanan anak-anak. 

Besar harapan beliau supaya ada orang yang peduli serta mau membantu perjuangan beliau. Beliau akan sangat berterima kasih bagi siapapun yang membantu dalam bentuk doa serta bantuan materi. Ustadz Abdul pun berharap bisa terus mencetak generasi muda dengan akhlakul karimah terbaik.

TemanPeduli, inilah saatnya kita bergerak untuk membantu mencukupi kebutuhan santri yatim dan dhuafa yang ada di Miftahul Qur’an. Insha Allah bantuanmu bisa membangkitkan semangat para santri untuk bisa menggapai cita-citanya dimasa depan nanti.

Sama-sama kita hadirkan masa depan yang cerah untuk para santri dengan bantuan terbaikmu