Bantu Difabel Pejuang Nafkah: Berjualan Sambil Terseok-Seok

28 December 2023

Ada sebuah kalimat yang mengatakan “Menyerah bukanlah jalan keluarnya”. Kata-kata ini tentunya menjadi acuan bagi seseorang untuk terus berjuang demi bisa mencari jalan keluar atas masalahnya. Kalimat tersebut sepertinya turut menjadi pegangan bagi Pak Rahmat (40).

Pak Rahmad harus berjuang demi bisa menghidupi kehidupan keluarganya dengan kondisi yang kekurangan. Berbekal dengan tekad yang bulat, beliau bekerja sebagai tukang baso dan cilok dengan kondisi merangkak. Pak Rahmat yang tinggal di Desa Bayu Urip NTB ini terlahir dengan cacat fisik. Beliau memiliki kaki yang lebih kecil dan membuat beliau tak bisa berjalan dengan normal seperti orang lain.

Namun, kekurangan dan keterbatasan tidak membuatnya berkecil hati apalagi menyerah pada keadaan. Baginya, apapun kondisi saat ini hidup akan terus berjalan. Oleh karenanya, sehari-hari ia bekerja sebagai tukang bakso dan cilok. Penghasilan yang dihasilkan dari hasil jualan bakso cilok berkisar 20-30 ribu/hari. Jika dagangannya sedang ramai, maka beliau akan mendapatkan penghasilan yang cukup untuk makan sehari. Jika hasil jualannya sedang sepi, maka tak ada penghasilan untuk pak rahmad dan keluarganya. Tapi itu semua tak membuatnya menadahkan tangan kepada orang lain. 

Beliau kini tinggal bersama keluarga yang harus ia hidupi dari hasil jualan bakso cilok. Dengan kondisi keterbatasan ini membuat beliau bekerja lebih extra demi bisa bertahan hidup yang lebih layak. Besar harapan beliau bisa memiliki gerobak dagangan dan bahan-bahan dasar dagangan yang memadai. Sehingga beliau bisa membahagiakan keluarganya. Walau dengan keterbatasan yang ada ia juga senantiasa menjaga sholat lima waktu dan rajin mengajar ngaji anak-anak di sekeliling rumahnya, guna membantu anak-anak lancar dan tau dalam membaca tulis al-quran. 

#TemanPeduli, dengan cerita diatas apa kita hanya berpangku tangan dan membiarkan Pak Rahmat terus menderita dalam kehidupan yang tak sejahtera? Yuk. ikut ambil peran dalam kebaikan untuk kesejahteraan Pak Rahmat serta pejuang nafkah difabel lainnya. Insha Allah bantuanmu akan mengurangi beban yang selama ini mereka pikul seorang diri.

#TemanPeduli, bisa bantu meringankan beban Pak Rahmat dan para pejuang nafkah lainnya dengan kondisi serupa,

dengan cara: 

1. Klik “DONASI SEKARANG” 

2. Masukkan nominal donasi 

3. Pilih Metode Pembayaran dan Transfer

4.Dapatkan laporan donasi melalui halaman galang dana ayobantu.com

 

*Halaman galang dana ini diperuntukan untuk banyak penerima manfaat

Jumlah yang telah dicairkan : Rp. 188.113

Pencairan Donasi

Rp. 188.113

Bank Account: 722****099
Bank Account Name: Asar Humanity

Dana terkumpul

Rp 200.000

dari target Rp 10.000.000

 
  • 1
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 59
    hari lagi
Donasi
ASAR Humanity
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Bantu Difabel Pejuang Nafkah: Berjualan Sambil Terseok-Seok Sosial

Dana terkumpul

Rp 200.000

 
Target: Rp Rp 10.000.000
  • 1
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 59
    hari lagi
Donasi
28 December 2023

Ada sebuah kalimat yang mengatakan “Menyerah bukanlah jalan keluarnya”. Kata-kata ini tentunya menjadi acuan bagi seseorang untuk terus berjuang demi bisa mencari jalan keluar atas masalahnya. Kalimat tersebut sepertinya turut menjadi pegangan bagi Pak Rahmat (40).

Pak Rahmad harus berjuang demi bisa menghidupi kehidupan keluarganya dengan kondisi yang kekurangan. Berbekal dengan tekad yang bulat, beliau bekerja sebagai tukang baso dan cilok dengan kondisi merangkak. Pak Rahmat yang tinggal di Desa Bayu Urip NTB ini terlahir dengan cacat fisik. Beliau memiliki kaki yang lebih kecil dan membuat beliau tak bisa berjalan dengan normal seperti orang lain.

Namun, kekurangan dan keterbatasan tidak membuatnya berkecil hati apalagi menyerah pada keadaan. Baginya, apapun kondisi saat ini hidup akan terus berjalan. Oleh karenanya, sehari-hari ia bekerja sebagai tukang bakso dan cilok. Penghasilan yang dihasilkan dari hasil jualan bakso cilok berkisar 20-30 ribu/hari. Jika dagangannya sedang ramai, maka beliau akan mendapatkan penghasilan yang cukup untuk makan sehari. Jika hasil jualannya sedang sepi, maka tak ada penghasilan untuk pak rahmad dan keluarganya. Tapi itu semua tak membuatnya menadahkan tangan kepada orang lain. 

Beliau kini tinggal bersama keluarga yang harus ia hidupi dari hasil jualan bakso cilok. Dengan kondisi keterbatasan ini membuat beliau bekerja lebih extra demi bisa bertahan hidup yang lebih layak. Besar harapan beliau bisa memiliki gerobak dagangan dan bahan-bahan dasar dagangan yang memadai. Sehingga beliau bisa membahagiakan keluarganya. Walau dengan keterbatasan yang ada ia juga senantiasa menjaga sholat lima waktu dan rajin mengajar ngaji anak-anak di sekeliling rumahnya, guna membantu anak-anak lancar dan tau dalam membaca tulis al-quran. 

#TemanPeduli, dengan cerita diatas apa kita hanya berpangku tangan dan membiarkan Pak Rahmat terus menderita dalam kehidupan yang tak sejahtera? Yuk. ikut ambil peran dalam kebaikan untuk kesejahteraan Pak Rahmat serta pejuang nafkah difabel lainnya. Insha Allah bantuanmu akan mengurangi beban yang selama ini mereka pikul seorang diri.

#TemanPeduli, bisa bantu meringankan beban Pak Rahmat dan para pejuang nafkah lainnya dengan kondisi serupa,

dengan cara: 

1. Klik “DONASI SEKARANG” 

2. Masukkan nominal donasi 

3. Pilih Metode Pembayaran dan Transfer

4.Dapatkan laporan donasi melalui halaman galang dana ayobantu.com

 

*Halaman galang dana ini diperuntukan untuk banyak penerima manfaat


Jumlah yang telah dicairkan : Rp. 188.113


Pencairan Donasi

Rp. 188.113

Bank Account: 722****099
Bank Account Name: Asar Humanity


Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu: