“Saya sering diusir sama pemilik kontrakan. Katanya kontrakan jadi bau, kotor dan membawa penyakit gara-gara saya rawat puluhan kucing terlantar di kontrakan. Saya ga tega kalo kucing-kucing ini harus kembali ke jalanan..“ - Qhoirul Anam

Lima tahun sudah Qhoirul Anam menyelamatkan kucing-kucing telantar mulai dari yang sakit, korban tabrak lari, kekerasan oleh manusia, hingga kucing yang dibuang oleh pemilik sebelumnya. Ia lakukan ini sejak merantau dari Bojonegoro ke Bekasi. Saat ini saya tinggal di kontrakan berukuran 8x5m2, di daerah Bantar Gebang, Bekasi dengan biaya sewa Rp500.000/bulan

Diusir dari kontrakan bukan lagi hal yang aneh bagi Qhoirul Anam. Sudah beberapa kali ia diusir lantaran juragan kontrakan tak berkenan dengan kehadiran 65 ekor kucing yang harus dirawat Qhoirul Anam. Mereka bilang, kontrakan jadi kotor dan bawa penyakit karena kucing yang terlalu banyak.

“Dari 75 kucing itu beberapa ada yang sudah saya steril tapi belum semua dan masih ada 30 ekor anak kucing berumur 1,5 bulan, mereka masih terlalu kecil untuk bertahan di jalanan,” ucap Qhoirul Anam saat kami temui.

Kebutuhan kucing yang beraneka macam membuat Qhoirul Anam bekerja lebih keras lagi. Apalagi ia hanya bekerja sebagai buruh pabrik dan membuka jasa vermak pakaian atau jahit di kontrakannya saat ini.

“Terkadang saya kewalahan buat beli makanan, pasir, vaksin, steril sampe pengobatan kucing kalau mereka ada yang sakit. Seenggaknya saya keluar biaya sekitar Rp 5 juta buat keperluan kucing-kucing itu. Kucing-kucing saya pun tak jarang harus berpuasa karena saya tidak punya uang untuk membeli makanan,” ujar Qhoirul Anam.

Sobat Mulia, kini saatnya kita bersama-sama bantu biaya perawatan kucing-kucing telantar ini.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan balasan terbaik bagi para donatur semua. Aamiin..