Mandi dan Wudhu dengan Air Berwarna Coklat, Mereka Pun Harus Turun Naik Bebukitan Demi Mendapat Air
Bagaikan Ninja Hattori yang mendaki gunung lewati lembah, begitulah yang dialami warga Kampung Cirancana, Desa Kersamaju, Kec. Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Kampung ini merupakan kampung yang minim mendapatkan air bersih.
[Foto : Warga Kp. Cirancana mengambil air dari sumber air yang merupakan air resapan sawah]
Menurut Deli, ketua RT 1 Kp. Cirancana, bertahun-tahun lamanya warga harus turun gunung untuk mendapatkan air bersih. Bahkan untuk air yang digunakan untuk mencuci dan sanitasi, warga menggunakan air rembesan sawah dan kiriman dari kampung tetangga.
[Foto : Sumber Air yang dimanfaatkan oleh warga Kp. Cirancana]
90% warga kampung ini tidak memiliki toilet sehingga untuk kegiatan sanitasi pun harus mengandalkan pacilingan (bilik mandi umum). Untuk air yang dikonsumsi warga harus menampung air di masjid karena sumber airnya dianggap lebih bersih.
Jika kondisi ini diteruskan, bukan tak mungkin mereka terkena risiko kesehatan jangka panjang seperti infeksi jaringan lunak atau penyakit kulit lainnya.
[Foto : Perjalanan Warga dari Titik Sumber Air ke Rumah]
Warga Kampung Cirancana sangat berharap mendapat sumber air bersih yang dekat dengan kampung. Namun karena kampung ini termasuk wilayah miskin dan tertinggal, mereka tidak memiliki dana yang cukup untuk membangun sumber air bersih.
Sahabat, mari bersinergi hadirkan sumber air bersih untuk warga Kampung Cirancana!
Donasimu kelak akan mengalirkan kebaikan yang kekal!
dari target Rp 83.006.000
Mandi dan Wudhu dengan Air Berwarna Coklat, Mereka Pun Harus Turun Naik Bebukitan Demi Mendapat Air
Bagaikan Ninja Hattori yang mendaki gunung lewati lembah, begitulah yang dialami warga Kampung Cirancana, Desa Kersamaju, Kec. Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Kampung ini merupakan kampung yang minim mendapatkan air bersih.
[Foto : Warga Kp. Cirancana mengambil air dari sumber air yang merupakan air resapan sawah]
Menurut Deli, ketua RT 1 Kp. Cirancana, bertahun-tahun lamanya warga harus turun gunung untuk mendapatkan air bersih. Bahkan untuk air yang digunakan untuk mencuci dan sanitasi, warga menggunakan air rembesan sawah dan kiriman dari kampung tetangga.
[Foto : Sumber Air yang dimanfaatkan oleh warga Kp. Cirancana]
90% warga kampung ini tidak memiliki toilet sehingga untuk kegiatan sanitasi pun harus mengandalkan pacilingan (bilik mandi umum). Untuk air yang dikonsumsi warga harus menampung air di masjid karena sumber airnya dianggap lebih bersih.
Jika kondisi ini diteruskan, bukan tak mungkin mereka terkena risiko kesehatan jangka panjang seperti infeksi jaringan lunak atau penyakit kulit lainnya.
[Foto : Perjalanan Warga dari Titik Sumber Air ke Rumah]
Warga Kampung Cirancana sangat berharap mendapat sumber air bersih yang dekat dengan kampung. Namun karena kampung ini termasuk wilayah miskin dan tertinggal, mereka tidak memiliki dana yang cukup untuk membangun sumber air bersih.
Sahabat, mari bersinergi hadirkan sumber air bersih untuk warga Kampung Cirancana!
Donasimu kelak akan mengalirkan kebaikan yang kekal!
Bagikan tautan ke media sosial