Suara tangisannya begitu melengking setiap kali rasa sakit Napasnya naik turun, dadanya terasa sesak, sejak berusia 3 Bulan kesulitan untuk bernapas.
Bayi manis ini Bernama Sanjaya, Pada saat usia 3bulan de sanjaya mengalami kesulitan dalam bernafas , batuk yang berdahak sehingga harus tetap berada di dekapan ibunya .
Bayi Manis ini di tinggal sang ayah pada saat dik Sanjaya masih dalam kandungan
Setelah usianya menginjak 3 bulan, keluarganya menyarankan untuk dibawa ke bidan. Namun karena bidan tidak sanggup melakukan penanganan terhadap bayi Sanjaya akhirnya bidan menyarankan supaya dibawa ke dokter anak, hanya saja saat itu sang ibu tidak langsung membawa langsung bayi Sanjaya ke dokter anak karena keterbatasan biaya terlebih lagi bayi Sanjaya belum memiliki BPJS untuk membayar biaya perawatan.
Bu Yeni (ibu sanjaya) harus berjuang sendirian untuk merawat anaknya yang mengidap penyakit Jantung Bocor . Ibu yeni sangat ingin bekerja tapi melihat kondisi sang anak yang sedang sakit menjadi tidak bisa bekerja , untuk saat ini yang membiayai sanjaya adalah kakak dari ibu sanjaya , di tambah nenek dari sanjaya sedang sakit jadi ibu sanjaya harus merawat anak sekaligus ibunya . Ditambah lagi jarak tempuh dari rumah ke RSUD sangat jauh itu harus menggunakan ojek pangkalan naik angkutan umum , naik ojek lagi terus naik angkutan kota .
Sejak di diagnosa menderita penyakit jantung bocor, bayi Sanjaya tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi susu sang ibu (ASI) karena harus memenuhi kebutuhan asupan kalori yang tinggi. Sehingga medis menyarankan untuk mengkonsumsi susu khusus untuk bayi kekurangan gizi. Seringkali jika sudah kesakitan dan kesulitan bernafas ia akan menangis.
Biaya yang dibutuhkan de sanjaya lebih dari 200.000.000 dikarenakan tidak mempunyai BPJS jarak tempuh dari rumah ke RS sangat jauh , satu kali berobat mengeluarkan uang kurang lebih 500.000 , belum lagi biaya untuk operasi bocor jantung yang membutuhkan biaya lumayan besar.
Bantuan dari kakak ibu yeni tidak akan cukup untuk berobat anaknya makan sehari haripun sudah cukup sulit belum lagi neneknya sanjaya kondisinya sedang sakit .
Jauh didalam tangisan bu yeni beliau ingin sekali melihat anaknya sembuh dan orangtuanya sembuh . Hingga mereka bisa berkumpul dan berbagi kecerian bersama .
Sahabat tak terbayang kesedihan yang dialami orang tua sanjaya, melihat malaikat kecilnya sulit bernapas dan wajahnya membiru. Namun tak sanggup mengobati Sanjaya, kerena terkendala biaya
#SahabatAmal, jika Sanjaya tak segera mendapat pengobatan intensif akan semakin parah jantungnya bisa terpasang ventilator dan buat jantungnya terancam terhenti.
dari target Rp 200.000.000
Jadi fundraiser untuk campaign ini
Suara tangisannya begitu melengking setiap kali rasa sakit Napasnya naik turun, dadanya terasa sesak, sejak berusia 3 Bulan kesulitan untuk bernapas.
Bayi manis ini Bernama Sanjaya, Pada saat usia 3bulan de sanjaya mengalami kesulitan dalam bernafas , batuk yang berdahak sehingga harus tetap berada di dekapan ibunya .
Bayi Manis ini di tinggal sang ayah pada saat dik Sanjaya masih dalam kandungan
Setelah usianya menginjak 3 bulan, keluarganya menyarankan untuk dibawa ke bidan. Namun karena bidan tidak sanggup melakukan penanganan terhadap bayi Sanjaya akhirnya bidan menyarankan supaya dibawa ke dokter anak, hanya saja saat itu sang ibu tidak langsung membawa langsung bayi Sanjaya ke dokter anak karena keterbatasan biaya terlebih lagi bayi Sanjaya belum memiliki BPJS untuk membayar biaya perawatan.
Bu Yeni (ibu sanjaya) harus berjuang sendirian untuk merawat anaknya yang mengidap penyakit Jantung Bocor . Ibu yeni sangat ingin bekerja tapi melihat kondisi sang anak yang sedang sakit menjadi tidak bisa bekerja , untuk saat ini yang membiayai sanjaya adalah kakak dari ibu sanjaya , di tambah nenek dari sanjaya sedang sakit jadi ibu sanjaya harus merawat anak sekaligus ibunya . Ditambah lagi jarak tempuh dari rumah ke RSUD sangat jauh itu harus menggunakan ojek pangkalan naik angkutan umum , naik ojek lagi terus naik angkutan kota .
Sejak di diagnosa menderita penyakit jantung bocor, bayi Sanjaya tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi susu sang ibu (ASI) karena harus memenuhi kebutuhan asupan kalori yang tinggi. Sehingga medis menyarankan untuk mengkonsumsi susu khusus untuk bayi kekurangan gizi. Seringkali jika sudah kesakitan dan kesulitan bernafas ia akan menangis.
Biaya yang dibutuhkan de sanjaya lebih dari 200.000.000 dikarenakan tidak mempunyai BPJS jarak tempuh dari rumah ke RS sangat jauh , satu kali berobat mengeluarkan uang kurang lebih 500.000 , belum lagi biaya untuk operasi bocor jantung yang membutuhkan biaya lumayan besar.
Bantuan dari kakak ibu yeni tidak akan cukup untuk berobat anaknya makan sehari haripun sudah cukup sulit belum lagi neneknya sanjaya kondisinya sedang sakit .
Jauh didalam tangisan bu yeni beliau ingin sekali melihat anaknya sembuh dan orangtuanya sembuh . Hingga mereka bisa berkumpul dan berbagi kecerian bersama .
Sahabat tak terbayang kesedihan yang dialami orang tua sanjaya, melihat malaikat kecilnya sulit bernapas dan wajahnya membiru. Namun tak sanggup mengobati Sanjaya, kerena terkendala biaya
#SahabatAmal, jika Sanjaya tak segera mendapat pengobatan intensif akan semakin parah jantungnya bisa terpasang ventilator dan buat jantungnya terancam terhenti.
Bagikan tautan ke media sosial