“Dengan program pembelajaran digital ini, anak murid kami jadi semakin cepat memahami pelajaran, bahkan salah satu anak difabel kami yang sebelumnya sangat kesulitan, kini dia sudah bisa mengejar ketertinggalannya.” - Ibu Tris, Guru Wali Kelas SDN Kab. Nagekeo -
Anak-anak di NTT masih tertinggal kemampuan membaca, menulis dan berhitung (calistung) setara dengan 16-39 bulan pembelajaran jika dibandingkan provinsi lain di Indonesia. (Riset Kemendikbudristek, 2019)
Kondisi ini dipicu berbagai hambatan seperti tingkat kemiskinan, pengetahuan orang tua akan pentingnya pendidikan, maraknya pekerja usia anak hingga akses pembelajaran yang masih sangat minim. Data Susenas 2018 menyatakan bahwa terdapat 111.040 anak NTT yang putus sekolah dan angka ini mengalami peningkatan terutama saat pandemi COVID-19 berlangsung.
Pembelajaran digital dengan gamifikasi dan metode bermain-belajar adalah salah satu terobosan yang terbukti mempercepat kemampuan calistung anak. Selama tahun ajaran 2023-2024, Plan Indonesia bersama The Head Foundation telah mengujicobakan ke 17 sekolah di wilayah Manggarai & Negakeo, NTT kepada >870 murid SD. Riset LPPSDM September 2023 menunjukan peningkatan kemampuan para murid sebesar:
- 10% kemampuan Bahasa Indonesia
- 8% kemampuan Matematika
- 7% kemampuan Bahasa Inggris
Bantu keberlanjutan program pembelajaran digital ini dengan menyalurkan donasimu agar anak-anak di NTT dapat terus melanjutkan program ini dan semakin banyak murid lain yang bisa ikut merasakan manfaatnya.
Donasimu akan diimplementasikan ke dalam bentuk:
- Lisensi modul literasi digital Sekolah Enuma Indonesia
- Pengadaan tablet & headphone untuk sekolah-sekolah
- Pelatihan & fasilitator untuk para guru sekolah
Dukung program ini sekarang untuk cetak generasi Indonesia yang cemerlang!
#PlanIndonesia #ChildEducation #SampaiSemuaSetara
dari target Rp 100.000.000
“Dengan program pembelajaran digital ini, anak murid kami jadi semakin cepat memahami pelajaran, bahkan salah satu anak difabel kami yang sebelumnya sangat kesulitan, kini dia sudah bisa mengejar ketertinggalannya.” - Ibu Tris, Guru Wali Kelas SDN Kab. Nagekeo -
Anak-anak di NTT masih tertinggal kemampuan membaca, menulis dan berhitung (calistung) setara dengan 16-39 bulan pembelajaran jika dibandingkan provinsi lain di Indonesia. (Riset Kemendikbudristek, 2019)
Kondisi ini dipicu berbagai hambatan seperti tingkat kemiskinan, pengetahuan orang tua akan pentingnya pendidikan, maraknya pekerja usia anak hingga akses pembelajaran yang masih sangat minim. Data Susenas 2018 menyatakan bahwa terdapat 111.040 anak NTT yang putus sekolah dan angka ini mengalami peningkatan terutama saat pandemi COVID-19 berlangsung.
Pembelajaran digital dengan gamifikasi dan metode bermain-belajar adalah salah satu terobosan yang terbukti mempercepat kemampuan calistung anak. Selama tahun ajaran 2023-2024, Plan Indonesia bersama The Head Foundation telah mengujicobakan ke 17 sekolah di wilayah Manggarai & Negakeo, NTT kepada >870 murid SD. Riset LPPSDM September 2023 menunjukan peningkatan kemampuan para murid sebesar:
- 10% kemampuan Bahasa Indonesia
- 8% kemampuan Matematika
- 7% kemampuan Bahasa Inggris
Bantu keberlanjutan program pembelajaran digital ini dengan menyalurkan donasimu agar anak-anak di NTT dapat terus melanjutkan program ini dan semakin banyak murid lain yang bisa ikut merasakan manfaatnya.
Donasimu akan diimplementasikan ke dalam bentuk:
- Lisensi modul literasi digital Sekolah Enuma Indonesia
- Pengadaan tablet & headphone untuk sekolah-sekolah
- Pelatihan & fasilitator untuk para guru sekolah
Dukung program ini sekarang untuk cetak generasi Indonesia yang cemerlang!
#PlanIndonesia #ChildEducation #SampaiSemuaSetara
Bagikan tautan ke media sosial