“Sesungguhnya yang didapati oleh orang yang beriman dari amalan dan kebaikan yang ia lakukan setelah ia mati adalah: (1) Ilmu yang ia ajarkan dan sebarkan. (2) Anak soleh yang ia tinggalkan. (3) Mushaf Al-Qur’an yang diwariskan. ……….” (HR. Ibnu Majah no. 242)
—--
Pondok Pesantren Riyadussholihin Al-Husni yang berlokasi di Kp Katomas Rt 04 Rw 01 Kel. Tigaraksa Kec. Tigaraksa Kabupaten Tangerang milik Bapak Usni Supriyana pasca terbakar Senin, 28 Maret 2022.
Tepatnya pukul 00.30 WIB api mulai membakar pondok tepatnya 4 kamar dan juga 1 aula untuk belajar anak -anak. Selain itu juga api melahap semua yang ada di di kamar santri, pakaian, kitab, dan lain-lain.
Alhamdulillah api dapat dipadamkan sekitar pukul 02.30 oleh para santri dan dibantu warga sekitar dengan ember dan selang air milik warga. Tidak ada korban jiwa, saat itu para santri langsung menyelamatkan diri. Bapak Usni selaku pemilik ponpes menduga kebakaran ini terjadi karena adanya konslet listrik.
Al-Qur’an yang dilahap habis oleh bara api dini malam itu membuat para santri tak lagi memiliki mushaf untuk mengaji.
Mari hadirkan kembali mushaf Qur’an bagi para santri. InsyaAllah dapat mengalirkan amal jariyah dan investasi bagi para sahabat demawan di akhirat kelak. Aamiinn allahuma aamiin…
dari target Rp 75.000.000
“Sesungguhnya yang didapati oleh orang yang beriman dari amalan dan kebaikan yang ia lakukan setelah ia mati adalah: (1) Ilmu yang ia ajarkan dan sebarkan. (2) Anak soleh yang ia tinggalkan. (3) Mushaf Al-Qur’an yang diwariskan. ……….” (HR. Ibnu Majah no. 242)
—--
Pondok Pesantren Riyadussholihin Al-Husni yang berlokasi di Kp Katomas Rt 04 Rw 01 Kel. Tigaraksa Kec. Tigaraksa Kabupaten Tangerang milik Bapak Usni Supriyana pasca terbakar Senin, 28 Maret 2022.
Tepatnya pukul 00.30 WIB api mulai membakar pondok tepatnya 4 kamar dan juga 1 aula untuk belajar anak -anak. Selain itu juga api melahap semua yang ada di di kamar santri, pakaian, kitab, dan lain-lain.
Alhamdulillah api dapat dipadamkan sekitar pukul 02.30 oleh para santri dan dibantu warga sekitar dengan ember dan selang air milik warga. Tidak ada korban jiwa, saat itu para santri langsung menyelamatkan diri. Bapak Usni selaku pemilik ponpes menduga kebakaran ini terjadi karena adanya konslet listrik.
Al-Qur’an yang dilahap habis oleh bara api dini malam itu membuat para santri tak lagi memiliki mushaf untuk mengaji.
Mari hadirkan kembali mushaf Qur’an bagi para santri. InsyaAllah dapat mengalirkan amal jariyah dan investasi bagi para sahabat demawan di akhirat kelak. Aamiinn allahuma aamiin…
Bagikan tautan ke media sosial