Tak Ingin Mengemis, Emak Jual Kopi Kelilling dengan Menahan Lapar dan Sakit!!!

17 May 2023

"Satu persatu orang menjauhi saya, mereka takut tertular penyakit ini, ada yang bilang saya seperti monster. Saya hanya bisa menangis dan berdoa kepada Tuhan, agar bisa segera sembuh."  ungkap Mak Ade dengan kepala tertunduk karena malu.

Inilah fakta menyedihkan yang dialami oleh Mak Ade (53 tahun), ia mengidap penyakit Neurofibromatosis sedari kecil. Sekujur tubuhnya dipenuhi benjolan sebesar anggur. Sedihnya, ia sering mendapatkan cemooh bahkan sampai dijauhi.

Untuk bertahan hidup, Mak Ade berjualan kopi keliling. Namun, walaupun sudah mati-matian seharian mencari pembeli, tetap saja jarang ada yang membeli. Bahkan tak jarang ada pembeli yang batal membeli karena melihat kondisi fisik Mak Ade.

"Banyak orang yang takut melihat muka dan badan saya. Sehingga jarang orang yang mau mendekat, bahkan ada pula orang yang menatap saya dengan pandangan Jijik" ungkap emak dengan terbata-bata.

Mak bercerita kalau beliau sering berangkat berjualan dalam keadaan ,menahan lapar, karena tak memiliki sedikit pun makanan di rumah. kadang mak terpaksa berhenti sejenak di pinggir jalan karena kepalanya pusing dan matanya berkunang-kunang akibat menahan lapar dan juga karena menahan rasa sakit yang tiada tara dari penyakitnya.

"Kalau sudah begitu, mak biasanya beristirahat sebentar sambil banyak minum air. Cuma itu yang mak bisa," kata emak dengan mata yang berkaca-kaca

Sedih sekali, benjolan-benjolan yang ada di tubuh emak semakin banyak dan semakin membesar akibat dari tumor yang sudah bersarang dan menjalar hampir selama 53 tahun di sekujur tubuhnya. Tumor itu terus menyebar keseluruh tubuh emak, karena beliau sama sekali tidak pernah berobat sejak kecil. Orang tua emak yang hanya kuli serabutan tidak memiliki biaya untuk bawa emak berobat.

Sebetulnya emak pernah menikah, namun pernikahan emak hanya bertahan satu tahun saja, karena sang suami meninggalkan Mak Ade begitu saja tanpa kabar dan berita hingga saat ini.

 Kini Mak Ade harus ikhlas tinggal seorang diri di sebuah rumah petak ukuran 3x4 meter yang hampir tanpa perabotan dan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Insan baik, hidup seorang diri dengan penyakit ganas tentu sangat menyiksa Mak Ade, di sisi lain dirinya tak bisa berbuat banyak karena kendala biaya yang dihadapi.

Kita bisa mengantarkan Mak Ade ke pintu rumah sakit dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki, agar Mak Ade bisa menjemput kesembuhannya.

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk bedah rumah, modal usaha, serta untuk memenuhi kebutuhan Mak Ade lainnya. Selain itu, akan digunakan untuk implementasi program dan membantu para penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Amal Baik Insani.


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 570.000

dari target Rp 100.000.000

 
  • 22
    Donasi
  • 2
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Campaign telah berakhir/selesai
Amal Baik Insani
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Tak Ingin Mengemis, Emak Jual Kopi Kelilling dengan Menahan Lapar dan Sakit!!!

Sosial
Dana terkumpul

Rp 570.000

 
Target: Rp Rp 100.000.000
  • 22
    Donasi
  • 2
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Selesai
Campaign telah berakhir/selesai
17 May 2023

"Satu persatu orang menjauhi saya, mereka takut tertular penyakit ini, ada yang bilang saya seperti monster. Saya hanya bisa menangis dan berdoa kepada Tuhan, agar bisa segera sembuh."  ungkap Mak Ade dengan kepala tertunduk karena malu.

Inilah fakta menyedihkan yang dialami oleh Mak Ade (53 tahun), ia mengidap penyakit Neurofibromatosis sedari kecil. Sekujur tubuhnya dipenuhi benjolan sebesar anggur. Sedihnya, ia sering mendapatkan cemooh bahkan sampai dijauhi.

Untuk bertahan hidup, Mak Ade berjualan kopi keliling. Namun, walaupun sudah mati-matian seharian mencari pembeli, tetap saja jarang ada yang membeli. Bahkan tak jarang ada pembeli yang batal membeli karena melihat kondisi fisik Mak Ade.

"Banyak orang yang takut melihat muka dan badan saya. Sehingga jarang orang yang mau mendekat, bahkan ada pula orang yang menatap saya dengan pandangan Jijik" ungkap emak dengan terbata-bata.

Mak bercerita kalau beliau sering berangkat berjualan dalam keadaan ,menahan lapar, karena tak memiliki sedikit pun makanan di rumah. kadang mak terpaksa berhenti sejenak di pinggir jalan karena kepalanya pusing dan matanya berkunang-kunang akibat menahan lapar dan juga karena menahan rasa sakit yang tiada tara dari penyakitnya.

"Kalau sudah begitu, mak biasanya beristirahat sebentar sambil banyak minum air. Cuma itu yang mak bisa," kata emak dengan mata yang berkaca-kaca

Sedih sekali, benjolan-benjolan yang ada di tubuh emak semakin banyak dan semakin membesar akibat dari tumor yang sudah bersarang dan menjalar hampir selama 53 tahun di sekujur tubuhnya. Tumor itu terus menyebar keseluruh tubuh emak, karena beliau sama sekali tidak pernah berobat sejak kecil. Orang tua emak yang hanya kuli serabutan tidak memiliki biaya untuk bawa emak berobat.

Sebetulnya emak pernah menikah, namun pernikahan emak hanya bertahan satu tahun saja, karena sang suami meninggalkan Mak Ade begitu saja tanpa kabar dan berita hingga saat ini.

 Kini Mak Ade harus ikhlas tinggal seorang diri di sebuah rumah petak ukuran 3x4 meter yang hampir tanpa perabotan dan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Insan baik, hidup seorang diri dengan penyakit ganas tentu sangat menyiksa Mak Ade, di sisi lain dirinya tak bisa berbuat banyak karena kendala biaya yang dihadapi.

Kita bisa mengantarkan Mak Ade ke pintu rumah sakit dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki, agar Mak Ade bisa menjemput kesembuhannya.

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk bedah rumah, modal usaha, serta untuk memenuhi kebutuhan Mak Ade lainnya. Selain itu, akan digunakan untuk implementasi program dan membantu para penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Amal Baik Insani.



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu:
@toastr_render