Bantu Pendidikan Anak Pegunungan

16 June 2022

Saya merupakan satu-satunya anak kampung yang meninggalkan halaman rumah sejak kecil, bahkan puluhan tahun merantau menimba ilmu.

Izinkan saya berkisah tentang kehidupan anak-anak kampung. Berawal dari kisah pribadi sewaktu kecil. Pada pagi hari, jalanan kampung penuh dengan anak-anak berseragam sekolah dasar. Tak satupun dari kami diantar ke sekolah oleh orangtua, sebab orangtua kami harus pergi membajak tegalan (sekarang sudah menjadi persawahan), sebagian pergi mencari kayu bakar dan mencari madu di hutan. Karena itulah, kami harus mengayunkan kaki setiap pagi di jalan yang penuh kerikil dan bebatuan. Bahkan sebagian dari anak-anak pegunungan, juga harus melintasi sungai tanpa jembatan.

Tak jarang dari kami pergi ke sekolah tanpa sepatu, hanya sandal jepit yang sudah menipis serta tali yang sudah diganti berkali-kali. Tak hanya itu, baju kami juga kusut dengan warna yang sudah pudar. Ya baju kami sangat kusut. Sebab jarang dari orangtua kami yang memiliki alat setrika. Kalaupun ada, masih menggunakan arang yang dibakar. 

Sepulang sekolah, anak-anak di kampung kami harus pergi mengembala sapi ke gunung atau Hutan Baluran, sambil lalu kami mencari rumput sebagai persedian keesokan harinya pada pagi hari. Itupun biasanya sapi-sapi milik  orang berduit yang dititipkan kepada kami. Kami akan memiliki sapi sendiri kelak dari hasil mengembalaan sapi orang. 

Misal, ketika sapi itu sudah beranak, maka anak pertama diberikan ke pemiliknya, dan tahun berikutnya anak kedua baru bagian kami. Begitu cara kami agar bisa memiliki sapi.

Saat Matahari memberikan sinar jingganya di ufuk barat, kami harus kembali dari gunung bersama sapi-sapi peliharaan ke rumah masing-masing. 

Sesampai di rumah, kami hanya memiliki waktu yang sangat singkat, mandi di sungai, lalu pegi ke Musallah untuk salat maghrib dan mengaji.

Sungai, memang tempat paling favorit bermain bagi kami. Yah lompat-lompatan, dan kejar-kejaran, atau mencari batu yang disembunyikan oleh teman-teman di dalam air. Ya air sungai pegunungan sangat jernih, dan bersih. Bahkan kami minum dari air tersebut. 

Selain itu, setelah lulus sekolah dasar, anak-anak di kampung kami harus belajar nyangkul, untuk membantu orangtua di sawah atau hanya untuk jadi buruh tani. Yah, terus begitu hari-hari kami.

***

Dua tahun lalu, saya pulang kampung. Saya berharap banyak perubahan di kampung. Ternyata betul dugaan saya, anak-anak kampung tetap seperti dulu. Sejak itulah, saya berpikir untuk memberikan energi positif kepada anak-anak pegunungan ini, memberikan penyemangat, memotivasi dan sebagainya. 

Alasan itulah, saya berinisiatif mendirikan yayasan ini. Membuat sekolah Madrasah Dinniyah di sore hari, agar anak-anak kampung tidak lagi disuruh mengembala sapi. Akhirnya misi saya disambut baik oleh masyarakat kampung pegunungan Sekarputih.

Harapan saya, akan terbentuk sebuah peradaban baru di kampung Sekarputih ini. Sebuah peradaban yang cerdas!

Maka dari itu, kami membuat campaign ini, supaya mendapat banyak dukungan dari orang-orang dermawan, #TemanPeduli. Sebab kepedulian kita adalah harapan mereka. Kami akan memberikan beasiswa sampai mereka selesai pendidikan tinggi. Kami juga berupaya menghadirkan pendidikan gratis di kampung. SMP dan SMA itu target kami.  Selain itu, kami juga berupaya menghadirkan rumah sehat gratis untuk warga dan anak-anak kampung. Kami akan berupaya mewujudkan SDM yang unggul dari kampung Sekarputih. 

#TemanPeduli, bisakan mengulurkan tangannya untuk kesembuhan Anak Pegunungan? Salurkan bantuannya dengan cara:

1.Klik tombol “Donasi Sekarang”

2. Masukkan nominal donasi

3. Pilih metode pembayaran (GO-Pay/Dompet Kebaikan/BCA/BNI/BNI Syariah/BRI/Mandiri/Kartu Kredit)

4. Donatur akan mendapatkan laporan via Email

#TemanPeduli juga dapat membagikan halaman galang dana ini agar lebih banyak lagi orang yang membantu Anak Pegunungan.

Terima Kasih #TemanPeduli! 

 


Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 175.000

dari target Rp 180.000.000

 
  • 8
    Donasi
  • 1
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Campaign telah berakhir/selesai
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

Bantu Pendidikan Anak Pegunungan Pendidikan

Dana terkumpul

Rp 175.000

 
Target: Rp Rp 180.000.000
  • 8
    Donasi
  • 1
    Bagikan
  • 0
    hari lagi
Selesai
Campaign telah berakhir/selesai
16 June 2022

Saya merupakan satu-satunya anak kampung yang meninggalkan halaman rumah sejak kecil, bahkan puluhan tahun merantau menimba ilmu.

Izinkan saya berkisah tentang kehidupan anak-anak kampung. Berawal dari kisah pribadi sewaktu kecil. Pada pagi hari, jalanan kampung penuh dengan anak-anak berseragam sekolah dasar. Tak satupun dari kami diantar ke sekolah oleh orangtua, sebab orangtua kami harus pergi membajak tegalan (sekarang sudah menjadi persawahan), sebagian pergi mencari kayu bakar dan mencari madu di hutan. Karena itulah, kami harus mengayunkan kaki setiap pagi di jalan yang penuh kerikil dan bebatuan. Bahkan sebagian dari anak-anak pegunungan, juga harus melintasi sungai tanpa jembatan.

Tak jarang dari kami pergi ke sekolah tanpa sepatu, hanya sandal jepit yang sudah menipis serta tali yang sudah diganti berkali-kali. Tak hanya itu, baju kami juga kusut dengan warna yang sudah pudar. Ya baju kami sangat kusut. Sebab jarang dari orangtua kami yang memiliki alat setrika. Kalaupun ada, masih menggunakan arang yang dibakar. 

Sepulang sekolah, anak-anak di kampung kami harus pergi mengembala sapi ke gunung atau Hutan Baluran, sambil lalu kami mencari rumput sebagai persedian keesokan harinya pada pagi hari. Itupun biasanya sapi-sapi milik  orang berduit yang dititipkan kepada kami. Kami akan memiliki sapi sendiri kelak dari hasil mengembalaan sapi orang. 

Misal, ketika sapi itu sudah beranak, maka anak pertama diberikan ke pemiliknya, dan tahun berikutnya anak kedua baru bagian kami. Begitu cara kami agar bisa memiliki sapi.

Saat Matahari memberikan sinar jingganya di ufuk barat, kami harus kembali dari gunung bersama sapi-sapi peliharaan ke rumah masing-masing. 

Sesampai di rumah, kami hanya memiliki waktu yang sangat singkat, mandi di sungai, lalu pegi ke Musallah untuk salat maghrib dan mengaji.

Sungai, memang tempat paling favorit bermain bagi kami. Yah lompat-lompatan, dan kejar-kejaran, atau mencari batu yang disembunyikan oleh teman-teman di dalam air. Ya air sungai pegunungan sangat jernih, dan bersih. Bahkan kami minum dari air tersebut. 

Selain itu, setelah lulus sekolah dasar, anak-anak di kampung kami harus belajar nyangkul, untuk membantu orangtua di sawah atau hanya untuk jadi buruh tani. Yah, terus begitu hari-hari kami.

***

Dua tahun lalu, saya pulang kampung. Saya berharap banyak perubahan di kampung. Ternyata betul dugaan saya, anak-anak kampung tetap seperti dulu. Sejak itulah, saya berpikir untuk memberikan energi positif kepada anak-anak pegunungan ini, memberikan penyemangat, memotivasi dan sebagainya. 

Alasan itulah, saya berinisiatif mendirikan yayasan ini. Membuat sekolah Madrasah Dinniyah di sore hari, agar anak-anak kampung tidak lagi disuruh mengembala sapi. Akhirnya misi saya disambut baik oleh masyarakat kampung pegunungan Sekarputih.

Harapan saya, akan terbentuk sebuah peradaban baru di kampung Sekarputih ini. Sebuah peradaban yang cerdas!

Maka dari itu, kami membuat campaign ini, supaya mendapat banyak dukungan dari orang-orang dermawan, #TemanPeduli. Sebab kepedulian kita adalah harapan mereka. Kami akan memberikan beasiswa sampai mereka selesai pendidikan tinggi. Kami juga berupaya menghadirkan pendidikan gratis di kampung. SMP dan SMA itu target kami.  Selain itu, kami juga berupaya menghadirkan rumah sehat gratis untuk warga dan anak-anak kampung. Kami akan berupaya mewujudkan SDM yang unggul dari kampung Sekarputih. 

#TemanPeduli, bisakan mengulurkan tangannya untuk kesembuhan Anak Pegunungan? Salurkan bantuannya dengan cara:

1.Klik tombol “Donasi Sekarang”

2. Masukkan nominal donasi

3. Pilih metode pembayaran (GO-Pay/Dompet Kebaikan/BCA/BNI/BNI Syariah/BRI/Mandiri/Kartu Kredit)

4. Donatur akan mendapatkan laporan via Email

#TemanPeduli juga dapat membagikan halaman galang dana ini agar lebih banyak lagi orang yang membantu Anak Pegunungan.

Terima Kasih #TemanPeduli! 

 



Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu: