Setiap ingin buang air besar, Aprilio meringis kesakitan bahkan perutnya terus membesar dan ini sudah 4 tahun lamanya. Munajat yang bekerja sebagai tukang ojeg ingin sekali mengobati anaknya tetapi penghasilanya jauh dari cukup.

Aprilio ketika lahir dalam keadaan normal namun menginjak usia 1 bulan Aprilio belum juga buang Air Besar. Perutnya pun semakin membesar dan mengira Aprilio perutnya kembung. Aprilio pun akhirnya dirawat di rumah saja. Selama di rawat dirumah aprilio hanya diberikan pengobatan biasa saja. Akhirnya karena akumulasi kotoran yang tidak terbuang selama 4 tahun perut Aprilio membesar dan aprilio meringis kesakitan.

Aprilio yang kondisinya semakin memburuk akhirnya di bawa ke klinik terdekat dikarenakan keterbatasan perlengkapan dan peralatan Aprilio di Rujuk ke RSUD Sukabumi. Selama dirawat Aprilio menjalani serangkaian tes pengobatan dari mulai CT SCAN, cek darah dan USG hasilnya Aprilio menderita penyakit Hisprung. Dokter juga mengatakan kondisi Aprilio sudah semakin memburuk dan harus segera dilakukan operasi agar kotoran yang terakumulasi di perut Aprilio bisa segera di keluarkan jika tidak segera di tindak membahayakan aprilio dan bisa mengakibatkan kematian.

Saat ini Aprilio hidup dalam keluarga yang kekurangan, awalnya ayah Aprilio bekerja di sebuah pabrik namun karena mengurus pengobatan Aprilio ditambah kondisi pandemi covid19 ayah aprilio di keluarkan dari pekerjaannya. Dana sisa bekerja ayahnya pun kini sudah habis untuk pengobatan Aprilio dan untuk menyambung kebutuhan sehari hari. Ayah Aprilio bekerja sebagai tukang ojeg pangkalan di kampungnya. Keadaan semakin susah karena Aprilio harus segera di operasi yang biayanya ratusan juta mengingat operasinya tidak hanya satu kali.

Aprilio semenjak sakit hanya bisa meringis kesakitan ketika ingin buang ari besar. Jika penyakitnya kambuh bahkan perutnya membesar seperti orang hamil. Aprilio juga sering demam panas tinggi dan merengek sampai susah tidur dan menganggu tetangga sekitarnya.

Biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan Aprilio adalah 150 juta. Kemoterapi dan Operasi membutuhkan biaya setidaknya 100 juta rupiah di luar biaya inap, biaya obat, dan kebutuhan lainnya seperti transportasi.

Aprilio sangat mengkhawatirkan keadaanya, bayangkan sudah selama 4 tahun buang air besar kesusahan dan tidak terbayangkan harus berapa lama lagi Aprilio tidak bisa buang air besar seperti anak pada umumnya. Ayah Aprilio pun sekarang hanya bekerja sebagai tukang ojek pangkalan yang penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari sedangkan pengobatan Aprilio yang sampai ratusan juta bingung harus dari mana mendapatkan dana sebesar itu.

Orangtua Aprilio berharap banyak orang baik yang bisa membantu anaknya untuk sembuh dari penyakitnya. Sudah hampir 4 tahun aprilio menderita sakit tidak bisa buang air besar. Selain itu Aprilio ingin bisa sekolah dan bermain seperti anak anak yang lainya sedangkan sekarang Aprilio hanya bisa diam dirumah dan meringis kesakitan jika ingin buang air besar.