"Selama Pandemi Kami sama sekali tak miliki penghasilan karena wisata di tutup. Akhirnya ada yang menjadi buruh tani, buruh bangunan, dan kerja apa saja demi menghidupi keluarga."
Demikian penuturan dari Pak Sumar, salah satu pedagang di wisata pantai Gunungkidul, DIY. Pak Sumar dan rekan-rekannya merupakan para pekerja sektor pariwisata yang terdampak Pandemi Covid 19.
Hampir setahun lamanya, pandemi masih mengakibatkan lumpuhnya perekonomian masyarakat, salah satunya adalah para pekerja di sektor pariwisata di sekitaran pantai Gunungkidul.
Puluhan ribu masyarakat di Gunungkidul mengandalkan kehidupannya dari sektor pariwisata ini, namun akibat pandemi banyak usaha yang harus gulung tikar dan berpindah haluan pekerjaan. Di pertengahan-akhir 2020, sebagian tempat wisata sudah dibuka kembali, hal ini cukup membuat saudara kita pekerja sektor pariwisata namun selama PSBB / PPKM di Jawa Bali diterapkan, wisatawan kembali anjlok dan sepi.
Hal ini mengakibatkan bahan-bahan yang sudah dibeli busuk dan tidak terpakai. Akhirnya para pedagang ini merugi. "di hari liburan saja dapat pembeli 1 orang itu sudah Alhamdulillah sekali, apalagi di hari-hari biasa." tambah Pak Sumar. Pak Sumar dan Puluhan Ribu Pekerja Sektor Pariwisata di DIY terus bertahan, di tengah hantaman pandemi yang tak kunjung usai
Mari kita bantu mereka bertahan dengan bantuan paket pangan yang akan kita salurkan untuk saudara-saudara kita, para pekerja sektor pariwisata dan informal.
Sisa dana yang belum disalurkan, akan disalurkan ke program penggalangan dana lain di Ayobantu.
Rp. 99.300
dari target ∞ tidak terbatas
"Selama Pandemi Kami sama sekali tak miliki penghasilan karena wisata di tutup. Akhirnya ada yang menjadi buruh tani, buruh bangunan, dan kerja apa saja demi menghidupi keluarga."
Demikian penuturan dari Pak Sumar, salah satu pedagang di wisata pantai Gunungkidul, DIY. Pak Sumar dan rekan-rekannya merupakan para pekerja sektor pariwisata yang terdampak Pandemi Covid 19.
Hampir setahun lamanya, pandemi masih mengakibatkan lumpuhnya perekonomian masyarakat, salah satunya adalah para pekerja di sektor pariwisata di sekitaran pantai Gunungkidul.
Puluhan ribu masyarakat di Gunungkidul mengandalkan kehidupannya dari sektor pariwisata ini, namun akibat pandemi banyak usaha yang harus gulung tikar dan berpindah haluan pekerjaan. Di pertengahan-akhir 2020, sebagian tempat wisata sudah dibuka kembali, hal ini cukup membuat saudara kita pekerja sektor pariwisata namun selama PSBB / PPKM di Jawa Bali diterapkan, wisatawan kembali anjlok dan sepi.
Hal ini mengakibatkan bahan-bahan yang sudah dibeli busuk dan tidak terpakai. Akhirnya para pedagang ini merugi. "di hari liburan saja dapat pembeli 1 orang itu sudah Alhamdulillah sekali, apalagi di hari-hari biasa." tambah Pak Sumar. Pak Sumar dan Puluhan Ribu Pekerja Sektor Pariwisata di DIY terus bertahan, di tengah hantaman pandemi yang tak kunjung usai
Mari kita bantu mereka bertahan dengan bantuan paket pangan yang akan kita salurkan untuk saudara-saudara kita, para pekerja sektor pariwisata dan informal.
Jumlah yang telah dicairkan : Rp. 99.300
Sisa dana yang belum disalurkan, akan disalurkan ke program penggalangan dana lain di Ayobantu.
Rp. 99.300
Bagikan tautan ke media sosial