Bu Murti, seorang janda berumur 80 tahun tinggal seorang diri di rumah yang sudah tidak layak di daerah Banjarnegara, Jawa Tengah. Sulitnya berjalan membuatnya tidak bisa bekerja sehingga untuk makan saja dibantu oleh tetangga-tetangga sekitarnya. 

Saat ditanya mengenai besaran bantuan dari tetangga, beliau menjawab dengan singkat “Dikasih sepuluh ribu”. Meskipun begitu, Bu Murti tetap berusaha tersenyum di tengah kesulitan yang beliau alami ini.

Selain itu, Bu Murti sering sakit-sakitan. “Sesek nafas iya, susah jalan iya, magh juga sering”, begitu ujar Bu Murti. Seorang warga sekitar sempat menceritakan, selama ini Bu Murti sering kelaparan karena benar-benar tidak ada bahan makanan yang bisa dimasak untuk sekadar mengganjal perut.

Selain kondisi rumah yang memprihatinkan, “Gak jarang Bu Murti kelaparan karena gak ada uang”, ucap warga sekitar.

Bu Murti adalah salah satu dari sekian banyak lansia di luar sana yang membutuhkan bantuan. Bu Kisem, janda berusia 70 hanya seorang petani bunga. Dalam satu minggu terkadang hanya 3 kali berangkat, upah sekali berangkat hanya lima ribu rupiah. Beliau memiliki dua anak namun semua anaknya sudah menikah. Salah satu anaknya tinggal di sebelah rumah beliau. Tetapi kondisi anaknya hampir sama dengan kondisi Bu Kisem. 

Sama halnya dengan Bu Rahmi, janda berusia 51 tahun harus membiayai kedua anaknya serta kebutuhan rumah lainnya hanya dengan berjualan taoge dan menitipkannya ke beberapa orang yang berjualan sayur dengan penghasilan yang tidak menentu.

Oleh sebab itu, kita dipanggil untuk memberikan kemudahan bagi kehidupan Bu Murti dan Para Janda Dhuafa lainnya. Dengan menekan tombol donasi kita sama-sama ikut membantu mereka.

Disamping itu, dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa “Orang yang menyantuni Para Janda dan orang-orang miskin laksana pejuang fisabilillah atau orang yang solat sepanjang malam atau orang yang berpuasa sepanjang hari”.